Tribunners
Ayo Kita Cari Tahu Tentang Flu Burung
Flu burung merupakan penyakit menular yang dapat menginfeksi saluran pernapasan akut untuk semua jenis unggas, manusia, babi, kuda, dan anjing. Flu...
Oleh: Ahmad Reihan - Departemen kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang
FLU burung pertama kali ditemukan pada tahun 1996 dan menyebabkan wabah di Hong Kong pada tahun 1997. Flu burung termasuk ke dalam penyakit zoonosis atau penyakit yang berasal dari hewan dan bisa menulari manusia. Biasanya, penyakit tersebut berasal dari kucing, anjing atau kelelawar. Namun, flu burung disebabkan oleh unggas yang terinfeksi.
Pada tahun 2003 hingga 2023, terdapat 871 kasus terkait flu burung pada manusia di Indonesia.
Flu burung merupakan penyakit menular yang dapat menginfeksi saluran pernapasan akut untuk semua jenis unggas, manusia, babi, kuda, dan anjing. Flu burung disebabkan oleh Virus Influenza Tipe A dengan sub tipe H5N1.
Virus adalah suatu patogen obligat yang hanya bisa berkembangbiak di dalam sel hidup. Tidak seperti organisme hidup yang memiliki kromosom (DNA) dan enzim-enzim untuk proses replikasi, transkripsi, translasi, dan lain-lain, virus hanya terdiri dari asam nukleat (baik itu DNA ataupun RNA) dan coat (kapsid) untuk melindungi genomnya. Unit struktural asam nukleat disebut nukleotida.
Virus influenza sendiri menyebabkan penyakit pernapasan menular yang dapat menyebabkan penyakit ringan hingga kematian. Virus Influenza terdiri dari tiga jenis: influenza tipe A (H1N1), influenza tipe B (Flu Perut), dan influenza tipe C.
Virus influenza A merupakan suatu virus RNA yang memiliki rantai negatif dengan genom bersegmen dengan famili Orthomyxoviridae. Virus Influenza tipe A adalah yang paling berbahaya, menyebabkan epidemi dan menyerang manusia dan hewan di semua usia. Virus Influenza tipe A inilah yang berkembang menjadi virus influenza tipe A subtipe H5N1.
Gejala yang akan dihadapi oleh penderita penyakit flu burung seperti influenza biasa, termasuk demam dengan suhu tubuh terus-menerus di atas 39ºC disertai pilek, hidung tersumbat, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot dan malaise umum. Tidak hanya itu, beberapa pasien mungkin mengalami gejala gastrointestinal termasuk mual, sakit perut, dan diare dari kotoran encer.
Dalam kasus yang serius, pasien menunjukkan demam tinggi terus-menerus yang dengan cepat berkembang menjadi pneumonia, cedera paru akut, sindrom gangguan pernapasan akut (ards), perdarahan paru, efusi pleura, kegagalan banyak organ, koagulasi intravaskular diseminata (dic), syok, dan sindrom reye.
Dilansir dari laman ayosehat.kemkes.go.id, pengobatan dan pencegahan yang dilakukan sebagai berikut.
1. Pengobatan utama untuk flu burung adalah dengan menggunakan obat antiviral, seperti:
- Oseltamivir (Tamiflu): Obat ini paling efektif jika diberikan dalam waktu 48 jam setelah gejala muncul.
- Perawatan suportif: Memberikan oksigen, cairan, dan mengendalikan demam dan nyeri untuk membantu pasien merasa lebih nyaman dan mendukung proses penyembuhan.
2. Pencegahan adalah kunci utama dalam melindungi anak-anak dari flu burung. Beberapa langkah yang bisa diambil adalah:
- Hindari kunjungan ke pasar unggas atau peternakan unggas.
- Pastikan produk unggas dimasak dengan sempurna sebelum dikonsumsi.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap kali setelah kontak dengan unggas atau setelah berkunjung ke area publik. (*/rit)
| Prospek Bangka Belitung sebagai Pusat Ekonomi Syariah: Bisakah Negeri Serumpun Sebalai Mendunia? |
|
|---|
| Jangan Dinormalisasikan Kata “Anjir” |
|
|---|
| Laut Terkurung, Nelayan Lumpuh: Analisis Hukum Internasional terhadap Blokade Israel di Gaza |
|
|---|
| Ketika Guru Madrasah Swasta Mencari Keadilan |
|
|---|
| Pelajaran dari Sebuah Tamparan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.