Warga Gelar Aksi Damai Soal PT Foresta
Keluarga 11 Terdakwa Perusakan Aset PT Foresta Rutin Terima Sumbangan Warga
Anggota keluarga 11 terdakwa dugaan perusakan aset PT Foresta Lestari Dwikarya turut hadir dalam aksi unjuk rasa
Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: M Ismunadi
BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Anggota keluarga 11 terdakwa dugaan perusakan aset PT Foresta Lestari Dwikarya turut hadir dalam aksi unjuk rasa masyarakat tujuh desa yang berpolemik dengan PT Foresta Lestari Dwikarya di halaman gedung DPRD Belitung, Selasa (9/1/2024).
Di antaranya terlihat Bayana, istri Martoni, yang kini tengah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Tanjungpandan dengan tuduhan penghasutan.
Usai aksi demonstrasi, Bayana hanya menyampaikan harapannya agar kasus yang bergulir hingga menyeret suaminya dan 10 warga lainnya dapat segera selesai.
Lalu 11 warga yang menjalani dakwaan pun dapat segera kembali ke rumah masing-masing.
Bayana berujar, pada 25 Januari nanti, tepat lima bulan suaminya dan 10 orang berada di tahanan. Selama waktu berlalu, dia tak memungkiri sulit mengalihkan pikiran atas kasus yang terjadi.
"Kalau ketemu dengan bini-bininya, mengeluh lah. Tapi apa boleh buat sudah terjadi, cuman bisa menjalani saja prosesnya," ujar Bayana pasrah, Selasa (9/1/2024).
Baca juga: BREAKING NEWS: Masyarakat Tujuh Desa di Membalong Geruduk Gedung DPRD Tuntut Cabut Izin PT Foresta
Heni, adik Bayana menyebut, selama ini keluarga pun selalu menjaga Bayana yang selama ini juga menderita sakit asma. Apalagi Bayana kini menjadi tulang punggung keluarga, lantaran Martoni kini mendekam di tahanan.
"Jadi kami sebagai adik-adik dan kakak-kakak menjaga dia. Karena tinggal dia tulang punggung keluarga, anak sekolah, hari ini bayar semester. Alhamdulillah dari pihak keluarga Pak Martoni dan pihak keluarga istri kompak agar anak jangan sampai putus sekolah," ujarnya.
"Walau kemarin tekanan bapak di dalam, anaknya masih bisa membuat kami bangga karena ip keluar semester ini 3,8 itu jadi kebanggaan. Itulah yang bisa membanggakan dan menguatkan bapaknya di dalam," cerita Heni.
Istri-istri 11 orang yang menjadi terdakwa selama ini bertahan dari patungan masyarakat. Setiap minggunya warga setempat berpatungan untuk membantu keluarga para terdakwa.
"Kalau hal-hal lain yang namanya beban hidup, anak sekolah mau bayar komite berpatungan, saling membantu lah," tambah dia.
Dari aksi demo yang juga turut dihadiri oleh Pj Bupati Belitung Yuspian dan Ketua DPRD Belitung Ansori beserta jajaran, keluarga Martoni hanya berharap agar upaya dan rencana yang akan dilakukan pemerintah dapat berjalan dan terlaksana.
"Kami sebagai keluarga minta tolong lah, karena kami tidak tahu harus minta tolong ke siapa, karena yang tertinggi bagi kami cuman pemerintah. Harapannya cuman pemerintah lah," tutur Heni. (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)
| Temui Massa Aksi, Lima Anggota DPRD Belitung Duduk Bersila di Aspal Dengarkan Aspirasi Massa |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Masyarakat Tujuh Desa di Membalong Geruduk Gedung DPRD Tuntut Cabut Izin PT Foresta |
|
|---|
| Massa Aksi Damai Konflik PT Foresta Tak Puas, Hampir Satu Jam Audiensi dengan Bupati Belitung |
|
|---|
| Massa Potong Sawit Pakai Gergaji Mesin, Teatrikal Warnai Aksi Damai Konflik Warga dan PT Foresta |
|
|---|
| Soal Ukur Ulang HGU PT Foresta, Pj Gubernur Sebelumnya Sudah Bersurat ke Kementerian ATR/BPN |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.