" Kader GMNI Bangka Belitung harus memiliki rasa kesadaran yang tinggi akan status mereka sebagai seorang marhaenis, yang dimana dalam setiap pemikiran, tindakan, dan aksi mereka bersadar dengan nilai-nilai ideologi GMNI. ," lanjutnya.
Ditegaskan pula oleh Bung Hapiz, sebagai kader GMNI harus menanamkan bahwa pendidikan itu penting, membahas tentang pendidikan mengutip dari Tan Malaka, bahwa ada tiga fungsi pendidikan yaitu : pertama estetika, membahas mengenai bagaimana soal keindahan, kedua etika memilih mana yang baik dan buruk, dan ketiga logika membahas bagaimana berpikir dengan rasional.
"Sebagai anak GMNI kita harus memahami/menguasai teori perjuangannya, data pendidikan dan alat perjuangannya di dalam berorganisasi di GMNI itu harus secara holistik (dilihat dari ideologi, gerakan dan tujuannya). Kader GMNI harus punya pandangan terhadap ideologi, untuk memilih mana yang baik dan benar mengatakan, bahwa untuk memahami kaitan situasi ekonomi-politik hari ini, kaum marhaenis muda Bangka Belitung juga harus melihat kembali Pembukaan UUD 1945, dimana makna kemerdekaan dan pembebasan kaum marhaen dari kungkungan penjajahan termaktub jelas di dalamnya. ," pungkasnya. (*/Bangkapos.com/Teddy Malaka)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.