Berita Bangka Selatan

Pemkab Bangka Selatan Lakukan Gi Ngerua, Minimalisir Produksi Sampah Selama Ramadhan

Gi Ngerua sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya kebersihan dan pertamanan kota yang sehat. Sekaligus memberdayakan..

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Sejumlah pegawai DLH dan masyarakat saat melakukan aksi bersih-bersih dalam program Gi Ngerua di sejumlah wilayah di Kota Toboali beberapa hari terakhir. Upaya tersebut menjadi langkah Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dalam meminimalisir sampah selama bulan Ramadan. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Program penanganan dan pengurangan sampah terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan ( Pemkab Basel ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), baik sampah organik maupun anorganik.

Melalui program unggulan Gi Ngerua atau akronim Gerakan Kite Ngeberse Sampah Menyambut Puasa ( Gerakan Kita Membersihkan Sampah Menyambut Puasa --) kian digencarkan sesaat menjelang dan selama bulan suci Ramadhan sekaligus menyambut Idulfitri 1445 Hijriyah..

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Selatan, Hefi Nuranda mengatakan, program Gi Ngerua merupakan wujud pengurangan dan penanganan sampah yang pihaknya ke depankan.

Langkah ini, kata Hefi, juga sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya kebersihan dan pertamanan kota yang sehat. Sekaligus memberdayakan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan kota serta ruang terbuka hijau.

“Juga memberikan edukasi dan memanfaatkan sampah sebagai barang yang bernilai ekonomis bagi masyarakat,” kata dia kepada Bangkapos.com, Minggu (10/3/2024).

Hefi memaparkan, ada lima titik yang menjadi lokus program Gi Ngerua tersebut. Pertama, di kawasan Kolong Bakung, kemudian Kampung Bukit Permai dan merembet ke Dusun 9 Desa Gadung. Dilanjutkan menuju Jalan Mayor Munzir Toboali, Pasar Rakyat di Desa Bikang, kawasan Sukadamai hingga Payak Ubi. Dalam kegiatan tersebut pihaknya turut menggandeng stakeholder terkait, mulai dari TNI-Polri, kecamatan, kelurahan hingga desa.

Baca juga: Masyarakat Muslim di Mentok Pawai Culok Sambut Ramadhan, Sukirman: Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Baca juga: Dugaan Korupsi Tata Niaga Timah, Kejagung Sita Uang Miliaran

Menurutnya aksi bersih-bersih menjelang Ramadan ini sebagai satu momentum tepat. Di mana selain melakukan ibadah dan kemudian ada momen di mana berbuka puasa dan sebagainya. Semua itu yang kemudian perlu diperhatikan bagaimana pengelolaan sampah setelah melakukan ibadah. Bulan Ramadan juga pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari sampah.

Sejumlah pegawai DLH dan masyarakat saat melakukan aksi bersih-bersih dalam program Gi Ngerua di sejumlah wilayah di Kota Toboali beberapa hari terakhir. Upaya tersebut menjadi langkah Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dalam meminimalisir sampah selama bulan Ramadan.
Sejumlah pegawai DLH dan masyarakat saat melakukan aksi bersih-bersih dalam program Gi Ngerua di sejumlah wilayah di Kota Toboali beberapa hari terakhir. Upaya tersebut menjadi langkah Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dalam meminimalisir sampah selama bulan Ramadan. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

“Juga bagaimana melakukan pengelolaan sampah yang baik karena bersih sampah merupakan bagian dari ibadah dan gaya hidup yang harus terus dilakukan, dan diajarkan kepada anak-anak dan masyarakat. Program Gi Ngerua juga sudah selama dua tahun ini berjalan,” jelas Hefi.

Di sisi lain sambung Hefi, selama bulan puasa DLH Bangka Selatan turut mengajak masyarakat meminimalisir produksi sampah. Semua itu untuk memberikan keteladanan dengan perubahan kecil terkait sampah. Jangan sampai produksi sampah makanan selama bulan puasa justru semakin meningkat dengan membeli makanan secukupnya agar tidak terbuang sia-sia.

Begitu pula sampah plastik dalam berbelanja, masyarakat bisa menggunakan kemasan ramah lingkungan seperti kotak atau wadah yang bisa digunakan kembali. Menghindari penggunaan kemasan plastik atau bahan-bahan sekali pakai lainnya.

Sejumlah pegawai DLH dan masyarakat saat melakukan aksi bersih-bersih dalam program Gi Ngerua di sejumlah wilayah di Kota Toboali beberapa hari terakhir. Upaya tersebut menjadi langkah Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dalam meminimalisir sampah selama bulan Ramadan.
Sejumlah pegawai DLH dan masyarakat saat melakukan aksi bersih-bersih dalam program Gi Ngerua di sejumlah wilayah di Kota Toboali beberapa hari terakhir. Upaya tersebut menjadi langkah Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dalam meminimalisir sampah selama bulan Ramadan. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

“Lingkungan yang sehat, bersih serta nyaman adalah bagian dari menjaga mutu kehidupan agar tetap berkualitas,” ucapnya.

Hefi berharap, masyarakat akan lebih cermat dan peduli terhadap penanganan sampah di dalam melaksanakan kegiatan sepanjang bulan Ramadan. Karena sampah merupakan masalah bersama yang memerlukan upaya dan komitmen bersama untuk mengatasi dan mengurangi sampah. Begitu pula gaya hidup masyarakat dapat berubah demi menjaga lingkungan dari sampah serta mengurangi sampah terutama sampah plastik.

“Dimohon masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan dan selalu membersihkan lingkungannya dengan gaya hidup bersih. Insya Allah bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik,” pungkas Hefi. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved