Bangka Pos Hari Ini
Harga Cabai Biki Safrizal Gerah, Hanya Untungkan Segelintir Pihak
produksi cabai lokal di Babel saat ini masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari. Sampai hari ini pun produksi cabai...
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Tingginya harga cabai di Bangka Belitung (Babel) kembali mendapat sorotan dari Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Safrizal ZA.
Ia pun menyayangkan kenaikan harga cabai di Babel yang terkadang hanya menguntungkan segelintir pihak saja, bukan petani.
“Misalnya cabai, berapa kita anggap kestabilan harga, Rp50 ribu misalnya, Rp50 ribu petani sudah untung, pedagang sudah untung. Tetapi jangan sampai naik Rp100 ribu, petani juga dapatnya Rp30 ribu, tetapi yang untung banyak yang lain, jasa transportasi misalnya. Jadi tidak equivalent (setara) lah dengan pengorbanan petani,” ungkap Safrizal kepada Bangka Pos, Rabu (17/4).
Oleh karenanya, Safrizal berharap kepada semua pihak terkait, agar dapat menstabilkan antara biaya produksi, biaya petani dengan harga jual. Karena hematnya, yang menikmati keuntungan terkadang bukan petani.
Namun Safrizal mengakui, bahwa produksi cabai lokal di Babel saat ini masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.
“Sampai hari ini pun produksi cabai kita masih belum cukup, masih belum memenuhi kebutuhan 100 persen dari kebutuhan Bangka dan Belitung,” ujar Safrizal.
Karena itu, dirinya juga akan melakukan intervensi berupa kebijakan impor, apabila dirasa produksi cabai lokal masih belum juga memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini.
“Kita menciptakan, menstabilkan, termasuk intervensi kalau kita nggak cukup, kita fasilitasi importasi dari luar, itu bagian dari strategi. Tetapi kalau lebaran kemarin memang di Pasar Induk juga mudik pedagangnya, jadi semua mengalami kekurangan stok,” ungkapnya.
Safrizal menambahkan, ke depan pemprov juga akan menggenjot panen cabai di berbagai daerah di Babel, yang dimana pada bulan-bulan sebelumnya memang sudah melewati masa tanam dan siap untuk segera dipanen. “Oleh karena ini setelah lebaran ini kita akan kembali, di mana kurangnya, mana yang harus kita genjot panen, dipanen segera, mana yang harus kita fasilitasi importasi dan pengiriman yang cepat, kita fasilitasi,” terangnya.
Baca juga: Cair Lagi, Sebanyak 3.256 KPM di Bangka Tengah Terima Uang Tunai Rp2,4 Juta
Baca juga: Besok Pj Bupati Bangka M Haris Pastikan Kehadiran Pegawai Pemkab Bangka Pasca WFH
Pantauan Bangka Pos usai Hari Raya Idulfitri, Rabu (17/4), harga cabai rawit lokal di pasar tradisional di Kota Pangkalpinang, tembus Rp90 ribu per kg.
Sedangkan cabai rawit dari luar daerah dibanderol Rp60 ribu per kg. Untuk harga cabai merah besar berkisar Rp45 ribu-Rp55 ribu per kg.
Sementara harga aneka sayuran terpantau stabil. Seperti terong Rp20 per kg, timun Rp10 ribu per kg, buncis Rp20 ribu - Rp30 ribu per kg, kangkung Rp15 ribu per kg, bayam Rp15 ribu per kg dan sawi Rp25 ribu per kg.
“Untuk harga sayuran ini terpantau stabil dari harga sebelum lebaran kemarin, dan untuk peminat sendiri memang ada peningkatan,” ujar Rahman pedagang sayur di Pasar Induk Pangkalpinang, Rabu (27/4).
Rahman menyebut, tingginya permintaan sayuran sudah terjadi sejak Lebaran ketiga.
Kata dia, aneka lalapan memang menjadi primadona konsumen usai Lebaran.
| Azry dan Azam, Dua Bersaudara Asal Mentok Raih Emas di Kejuaraan Karate Piala Menpora 2025 |
|
|---|
| Gaji 1.655 PPPK Babel Terancam Usai TKD Dipangkas Pusat Rp244 Miliar |
|
|---|
| Pelantikan Wali Kota Pangkalpinang Digelar di Kantor Wali Kota, Pertama dalam Sejarah |
|
|---|
| BPJ Laporkan Akun TikTok Penyebar Fitnah ke Polda Babel, Tegaskan Tak Ada Ruang Maaf |
|
|---|
| Belatik dan Tari Kembang Cabik Jadi Warisan Budaya Takbenda, Kebanggaan Bangka Barat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.