Bangka Pos Hari Ini
Ini Keinginan Kami, Melati Erzaldi Enggan Ikut Pilkada, Bursa Pencalonan Semakin Ramai
Tidak ada. Memang banyak ya yang mendorong saya. Mungkin melihat sosok saya yang kuat dan capable. Tetapi saya berpikir Pak Erzaldi dulu deh, Bangka..
Begitu pula dengan Mulkan, mantan Bupati Bangka, yang mendatangi Sekretariat DPC PDIP) Kabupaten Bangka, pada Rabu (1/5) lalu. Didampingi ayah, keluarga besar dan istri tercinta, Mulkan mengambil formulir untuk mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Bupati Bangka di Pilkada 2024.
Bupati Belitung Timur, Burhanudin, dan Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman turut melakukan langkah serupa. Dua kepala daerah yang masih menjabat itu turut mengambil formulir pendaftaran bupati di wilayah masing-masing dan berkeinginan melanjutkan kepemimpinan mereka.
Sementara itu pasangan Riza Herdavid dan Debby Vita Dewi sedikit berbeda dengan petahana lainnya.
Keduanya kompak bersama-sama mengambil formulir pendaftaran Pilkada Serentak 2024. Mereka juga berencana melanjutkan kepemimpinan di Kabupaten Bangka Selatan.
Mantan Sekda Basel, Eddy Supriadi bakal menjadi pesaing Riza-Debby.
Pria yang segera memasuki masa purna tugas sebagai ASN itu sudah mengambil formulir pendaftaran di beberapa Parpol di Basel.
Untuk wajah baru di tingkat kabupaten/kota, Widi Prasetya Eros menunjukkan keseriusannya bertarung di Pilkada
Kota Pangkalpinang 2024.
Kemarin, Selasa (7/5), pria kelahiran Pangkalpinang itu mengembalikan dan mengisi formulir pendaftaran di DPC PDIP.
Sebelumnya, Widi juga diketahui menyambangi beberapa kantor Parpol lainnya di Pangkalpinang. (u2/x1)
Minimal Tiga Paslin Pilgub
DOSEN Program Studi Ilmu Politik FISIP UBB, Sandy Pratama mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 ini merupakan salah satu agenda elektoral yang dilaksanakan serempak se-nasional. Penyelenggaraan kontestasi politik kali ini juga terkait efisiensi dan kesatuan pembangunan.
Sementara itu, berbicara tentang arena Bangka Belitung di Pilkada 2024 nanti, selain berkaitan dengan agenda atau kepentingan nasional, di Bangka Belitung ada dua level, yakni di level Provinsi untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta di level Kabupaten/Kota untuk memilih Bupati/ Walikota.
Lanjut dia, berbicara tentang figur-figur yang mulai bermunculan dan menyatakan akan mencalonkan diri pada Pilkada 2024 ini, setidaknya ada tiga dimensi atau parameter yang bisa digunakan. Pertama adalah soal ketokohan. Ketokohan tersebut adalah melihat bagaimana kultur politik orang melayu Babel yang dalam banyak kajian merupakan suku yang paling egaliter.
“Sederhananya Pemilu Babel itu kita bisa optimis jauh dari apa yang namanya patronase. Patronase itu semacam penokohan kepada satu orang saja yang memungkinkan politik dinasti misalnya, atau orang kuat lokal yang memonopoli akses kekuatan di suatu tempat. Dan di kita (Babel-red) kan enggak,” ucap Sandy, Senin (6/5).
Menurut dia, pilkada di Bangka Belitung relatif cair dan terbuka. Dia mencontohkan, misalnya saat Pilgub, biasanya selalu ada lebih dari dua pasangan calon.
| Nek Nor Alami Luka di Pipi, Diduga Ditusuk Anak Kandung yang ODGJ di Sungaiselan |
|
|---|
| Purna Bakti dari ASN, Dato’ Akhmad Elvian Siap Menulis Sejarah Baru bagi Negeri Sendiri |
|
|---|
| Angkat Kearifan Lokal, Siswa SMAN 1 Tanjungpandan Menangi Lomba Video DPD RI Award 2025 |
|
|---|
| Juru Parkir Ilegal Diduga Pungli Rp20 Ribu per Hari dari Pedagang UMKM di Taman Sari |
|
|---|
| Irjen Viktor Siap Lanjutkan Kepemimpinan Polda Babel, Pertambangan Jadi Perhatian Khusus |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.