Berita Bangka Selatan

Fogging Saja Tak Cukup Berantas Nyamuk DBD, Riza Instruksikan Camat hingga Kades Gotong Royong

Semua pihak mulai dari camat, lurah hingga kepala desa untuk menggiatkan program gotong-royong di lingkungannya masing-masing.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Hendra
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Sejumlah petugas dari Puskesmas Toboali dan Dinas Kesehatan saat melakukan fogging di Kelurahan Toboali, Kamis (25/1/2024). Fogging dilakukan setelah kasus DBD di Kecamatan Toboali meningkat tajam. Peningkatan mencapai 26 kasus dan satu orang meninggal dunia. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung menginstruksikan seluruh camat, lurah hingga kepala desa untuk mengintensifkan program gotong royong di wilayah masing-masing.

Hal ini dilakukan untuk menangantisipasi peningkatan eskalasi kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD yang telah mencapai 156 kasus dan ada yang meninggal dunia.

Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengatakan saat ini kasus DBD sudah sangat mengkhawatirkan di daerah itu.

Oleh sebab itu, semua pihak mulai dari camat, lurah hingga kepala desa untuk menggiatkan program gotong-royong di lingkungannya masing-masing.

Dengan mengajak masyarakat setempat melakukan pemberantasan sarang nyamuk alias PSN dan 3M plus.

Yakni dengan mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air dan menggunakan losion atau kelambu saat tidur.

“Saya instruksikan kepada camat, lurah dan kepala desa untuk menggiatkan kembali kegiatan gotong-royong di lingkungan masing-masing. Ini sebagai bentuk antisipasi penyebaran kasus DBD,” kaya dia kepada Bangkapos.com, Jumat (17/5/2024).

Riza mengungkapkan, pemerintah melalui dinas terkait telah melakukan pengecekan langsung di sejumlah wilayah dengan kasus DBD yang tinggi.

Saat dilakukan pengecekan memang banyak didapatkan jentik-jentik nyamuk yang berkembang di tempat penampungan air milik warga.

Karenanya sangat diperlukan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Pemerintah telah menyediakan bubuk abate secara gratis kepada masyarakat. Bubuk tersebut dapat diperoleh dengan mendatangi langsung setiap Puskesmas yang ada.

Sementara fogging atau pengasapan menurutnya memang efektif untuk memberantas nyamuk penyebab DBD.

Bahkan pengasapan insektisida ini sangat efektif untuk penanggulangan ketika terjadi wabah. Fogging cepat sekali untuk menurunkan populasi nyamuk.

Namun dirinya tidak menganjurkan jika pengasapan dilakukan secara rutin, karena dinilai kurang efektif untuk memberantas populasi nyamuk.

“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, namun tidak dengan jentik nyamuk yang ada di tempat yang menampung air. Fogging ini hanya satu dari bagian penanganan DBD saja sesungguhnya kesadaran menerapkan 3M plus itu yang penting,” urai Riza Herdavid.

Halaman
12
Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved