Bangka Pos Hari Ini
Intip Penggerebekan dari Balik Jendela, Bik Sur Curiga Didatangi Calon Pengontrak Rumah
Dia nelepon, katanya mau numpang nyantai di teras rumah saya. Mau ngobrol-ngobrol dan nanya tentang orang-orang itu (para pelaku penyelundupan benih..
"Saya mikirnya memang kerja tambak udang. Kayak biasa kan berangkat pagi pulang sore," tambahnya.
Tidak pernah lapor Ketua RT 13 Dusun Bukit Mang Kadir, Yuan mengaku tidak mengetahui terkait adanya aktivitas penyelundupan benih lobster yang dilakukan oleh sejumlah pendatang yang tinggal di wilayahnya. Dirinya menyebut, para pendatang yang telah ditangkap Dit Polairud Polda Babel pada Kamis (16/5/2024) pagi lalu itu, sebelumnya juga memang tidak pernah melapor terkait kedatangannya menempati rumah yang berada tepat di depan SMP N 5 Belinyu tersebut.
"Kalau orang pendatang itu memang kurang tahu saya, soalnya mereka tidak ada yang melapor," kata Yuan kepada Bangka Pos, Jumat (17/4).
Selain itu, kata Yuan, Albaihaqi selaku pemilik rumah sekaligus yang mengontrakkan rumah tersebut, juga tidak pernah memberitahu kepadanya mengenai adanya aktivitas tertentu yang dilakukan di rumah tersebut selama ini.
"Pemilik rumahnya juga memang tidak ada ngomong sama saya. Saya kenal sama beliau, beliau orang sini juga, sering juga ngomong sama dia ketika ketemu di warung atau di kampung, cuma dia pun memang tidak ada ngebahas terkait aktivitas di rumah tadi," terangnya.
Yuan mengungkapkan, sebelumnya dalam satu tahun terakhir ini dirinya juga sudah jarang bertemu dengan Alba. Hal ini dikarenakan, dalam satu tahun terakhir ini hubungan Alba dengan istrinya memang sudah tidak lagi baik dan tak diketahui lagi dimana keberadaannya pada waktu itu.
Yuan mengatakan, selama ini baik dirinya maupun warga sekitar memang tidak pernah menaruh curiga terkait kedatangan sejumlah pendatang yang menempati rumah yang dikontrakkan Alba tersebut. Hal ini mengingat, rumah yang dikontrakkan Alba tersebut masih bersifat rumah pribadi, atau bukan seperti rumah kontrakan pada umumnya.
"Rumahnya itu kan pertama rumah pribadi. Jadi meskipun mungkin tiga bulan sekali ada yang mengontrakkan, tetapi karena sifatnya rumah pribadi tadi, jadi dari kami pun tidak ada perasaan untuk curiga," imbuhnya.
Selain itu, Yuan menyebutkan, sehari-harinya ia juga jarang berada di wilayah tersebut dan belum pernah sekalipun melihat rupa dari para pendatang tersebut.
"Memang tidak pernah melihat mereka (pendatang). Saya juga jarang ke situ soalnya," ucap Yuan.
Tak hanya itu, dirinya juga baru mengetahui adanya kejadian penggerebekan tersebut pada pagi harinya, pada saat mengantarkan sang buah hati ke sekolah.
"Saya tahunya pagi, waktu saya ngantar anak sekolah, kan kebetulan rumahnya itu ada di depan sekolah. Waktu saya datang tahu-tahu sudah ramai di sana. Ada dari Polda, dari Polairud yang berjaga," ucapnya.
Mulanya Yuan tidak mengira kejadian penggerebekan tersebut berhubungan dengan kasus penyelundupan benih lobster, ia justru berpikir kejadian pagi itu berkaitan dengan kasus narkoba atau obat-obatan.
"Pikir saya mereka (polisi) ada nangkap orang yang ngobat atau narkoba," ujar Yuan.
Pascakejadian tersebut, Yuan selaku ketua RT berharap agar para pendatang tersebut dapat melapor terkait kedatangan mereka selama ini. Dengan begitu dirinya bisa mengetahui mengenai informasi awal terkait latar belakang dari sejumlah pendatang tersebut.
| Kejati Babel Upayakan Damai, Kasus Dugaan Penipuan Wagub Hellyana Masuk ke JPU |
|
|---|
| Gubernur Riau Terjaring OTT di Kafe, Wahid Datang ke KPK Pakai Sandal |
|
|---|
| Timnas Indonesia U-17 Siap Tempur Hadapi Zambia di Laga Perdana Piala Dunia U-17 2025 |
|
|---|
| Gubernur Riau Abdul Wahid dan 9 Pejabat Lain Diterbangkan ke Jakarta Usai Terjaring OTT KPK |
|
|---|
| Masyarakat Penambang Batalkan Unjuk Rasa, Sepakat Harga Timah Rp300 Ribu per Kg |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.