Berita Bangka

Jumlah Anak Stunting di Desa Gunung Muda Kabupaten Bangka Menurun Drastis

Dari temuan 17 anak yang mengalami stunting, saat ini hanya tinggal 6 anak yang masih kategori stunting.

Penulis: deddy_marjaya | Editor: Hendra
(deddy marjaya)
Pj Bupati Bangka M Haris saat berinteraksi dengan anak stunting di Desa Gunung Muda Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Jumat (13/9/2024) setelah memberikan bantuan susu dan telur. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Jumlah angka anak stunting di Desa Gunung Muda, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka mengalami penurunan.

Dari temuan 17 anak yang mengalami stunting, saat ini hanya tinggal 6 anak yang masih kategori stunting.

Penurunan stunting di Desa Gunung Muda ini terjadi setelah Tim Penanganan Stunting Kabupaten Bangka melakukan intervensi.

"Ini menjadi kabar gembira bagi kita sebab apa yang kita lakukan dengan Intervensi baik intervensi makanan bergizi maupun intervensi kesehatan membuahkan hasil. Seperti di Desa Gunung Muda yang sangat baik proges penanganan stuntingnya kita harapapkan diakhiri tahun akan zero stunting begitu juga desa desa lainnya di Kabupaten Bangka," kata M Haris saat memantau dan menyerahkan bantuan susu dan telur kepada anak stunting di Desa Gunung Muda, Jumat (13/9/2024)

Haris menambahkan ada beberapa anak stunting memang mengalami kendala penanganan karena memiliki sakit bawaan ataupun penyakit lainnya. 

Maka dari itu tim dokter yang terlibat dalam penanganan stunting di Kabupaten Bangka lebih dulu memfokuskan penanganan terkait sakit anak stunting tersebut.

Baru kemudian dilakukan intervensi makanan bergizi.

"Seperti di Desa Gunung Muda ini ada satu anak yang menderita sakit infeksi virus TBC sehingga harus lebih dulu disembuhkan sakitnya. Sebab itulah membuat perkembangan tumbuh kembangnya terlambat. Memiliki tubuh dan berat yang tidak normal seperti anak diusia mereka," kata M Haris

Diharapkan juga menurut M Haris, para orangtua menjaga kebersihan anak anak mereka setiap hari. Orangtua yang merokok juga wajib menjauhi anak anaknya saat merokok.

"Sesering mungkin tangan anak-anaknya dicuci apalagi saat hendak makan. Bapaknya yang merokok jauh jauh dari anaknya saat merokok karena sangat rentan mengalami sakit paru dan lainnya," kata M Haris.(deddy marjaya)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved