Pilwako Pangkalpinang 2024
Tidak Ada Pemotongan TPP ASN dan Gaji Honorer untuk Pilkada Ulang di Pangkalpinang
Pj Wali Kota Pangkalpinang Budi Utama menegaskan dirinya tidak akan menandatangani kebijakan apapun yang memuat pemotongan TPP atau gaji honorer
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama memastikan tidak akan ada pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun gaji honorer untuk memenuhi kebutuhan anggaran pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ulang tahun 2024 di Pangkalpinang.
Pernyataan ini disampaikan Budi menyusul beredarnya isu yang berkembang di media sosial dan memicu keresahan di kalangan ASN dan honorer di lingkungan Pemerintah Kota Pangkalpinang.
"Saya tegaskan bahwa isu mengenai pemotongan TPP ASN dan gaji honorer itu tidak benar. Saya maupun Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tidak pernah menyatakan hal tersebut," ujar Budi saat ditemui Bangkapos.com, Senin (2/12/2024).
Budi menambahkan, banyak pesan yang masuk melalui WhatsApp-nya terkait kabar ini. Menurutnya, informasi ini muncul seiring dengan pembicaraan mengenai defisit anggaran yang dialami Kota Pangkalpinang.
Namun, ia menegaskan kesejahteraan pegawai tetap menjadi prioritas utama pemerintah.
"Kalau kita potong TPP atau gaji honorer, bagaimana kesejahteraan pegawai kita? Ini berdampak pada daya beli mereka. Sampai Desember ini, kami akan melakukan penghematan belanja yang tidak mendesak dan berharap ada sisa lebih (Silpa) untuk membantu mengurangi defisit di tahun depan," jelas Budi.
Budi juga menegaskan dirinya tidak akan menandatangani kebijakan apapun yang memuat pemotongan TPP atau gaji honorer. Menurutnya, efisiensi belanja bisa dilakukan tanpa mengorbankan hak pegawai.
"Kalau sampai ada kebijakan pemotongan, saya pastikan tidak akan saya tandatangani. Kegiatan kita tidak hilang, tapi kita kurangi sesuai kebutuhan. Kami akan tagging kegiatan prioritas untuk tahun 2025 nanti," tegasnya.
Terkait pelaksanaan Pilkada Ulang di Pangkalpinang, Budi menyebutkan hingga kini belum ada pembahasan lebih lanjut dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Menurutnya, isu pemotongan TPP dan gaji honorer untuk menambah anggaran Pilkada Ulang terlalu jauh dari kenyataan.
"Pembahasan soal anggaran, apalagi sampai menyentuh hak pegawai, belum ada sama sekali ke arah sana," ujarnya.
Budi berharap agar masyarakat, khususnya ASN dan honorer tidak terpengaruh oleh isu yang tidak benar ini. Ia mengingatkan pemerintah tetap berkomitmen menjaga kesejahteraan pegawai di tengah tantangan anggaran yang ada.
"Kesejahteraan pegawai adalah hal yang harus kita pertahankan. Kalau ada penghematan, itu dilakukan dengan cara yang tidak memberatkan siapapun, terutama ASN dan honorer," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, pada Pilkada 2024 yang dilaksanakan di Kota Pangkalpinang 27 November 2024 lalu dimenangkan oleh kotak kosong, sehingga Kota Pangkalpinang dijadwalkan akan melaksanakan Pilkada Ulang pada tahun 2025 nanti.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
Pemda Pangkalpinang Diminta Siapkan Dana Hibah untuk Pilkada Ulang, APBD Defisit Rp82,47 Miliar |
![]() |
---|
Buka Tahapan Rekapitulasi, KPU Pangkalpinang Bakal Rencanakan Rekapitulasi Berlangsung Selama 2 Hari |
![]() |
---|
KPU Pangkalpinang Tunggu Rekapitulasi untuk Umumkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Rekapitulasi Tingkat Kecamatan Rampung, KPU Pangkalpinang Lanjutkan Penghitungan di Tingkat Kota |
![]() |
---|
Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 Pangkalpinang Dimulai, Tingkat Kota Dijadwalkan 3 Desember |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.