Tribunners

Strategi Inovatif Menuju PISA 2025

Kemampuan sain akan menghasilkan karya ilmiah yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat

Editor: suhendri
ISTIMEWA
Adi Kusumardi, S.T., M.Pd. - Guru SMKN 1 Muntok 

Oleh: Adi Kusumardi, S.T., M.Pd. - Guru SMKN 1 Muntok

SANGAT menarik, pada 4 Oktober 2024, seluruh murid sekolah menengah melaksanakan uji PISA. Program Penilaian Murid Internasional (PISA) dapat memberikan gambaran tentang kemampuan murid dalam literasi, numerasi, dan sains, yang merupakan ukuran internasional. Semoga hasilnya membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Literasi dan numerasi sangat penting dalam proses pembelajaran. Hasil Programme for International Student Assessment (PISA) menjadi standar dalam mengukur kemampuan murid Indonesia dalam hal literasi dan numerasi. Meskipun ada kemajuan dalam beberapa tahun terakhir, hasil PISA tetap menunjukkan bahwa kedua kompetensi ini membutuhkan perbaikan besar. Berdasarkan data Rapor Pendidikan PISA 2022 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kemampuan literasi dan numerasi di beberapa satuan pendidikan berada pada kategori baik. Ini menunjukkan bahwa masih ada celah yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal numerasi.

Programme for International Student Assessment dilakukan setiap tiga tahun oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) untuk mengevaluasi kemampuan murid berusia 15 tahun dalam tiga bidang, yakni literasi membaca, matematika, dan sains. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui seberapa siap murid menghadapi tantangan dunia nyata, baik dalam akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari pada tahun 2025.

Tantangan kompetensi sains PISA 2025 untuk murid sekolah menengah kejuruan (SMK) tidak hanya menilai pengetahuan yang dimiliki murid, tetapi juga kemampuan menggunakan pengetahuan ilmiah dalam memecahkan masalah, membuat keputusan berdasarkan bukti, dan memahami teknologi serta fenomena. Pada  kompetensi sains PISA 2025, murid SMK menghadapi beberapa tantangan, seperti: 

1) Kemampuan pemecahan masalah kontekstual 
Programme for International Student Assessment menginginkan murid memahami konsep ilmiah dan menggunakannya dalam dunia nyata. Murid SMK terbiasa dengan praktik teknis, tetapi menghadapi masalah saat harus memecahkan permasalahan yang lebih abstrak dan mengintegrasikan teori sains ke dalam kehidupan sehari-hari.

2) Penguasaan literasi ilmiah 
Kemampuan murid SMK untuk membaca dan memahami informasi ilmiah, baik dalam teks, grafik, maupun tabel, sangat penting karena banyak tugas yang melibatkan pemahaman materi ilmiah dan data visual.

3) Kemampuan berpikir kritis dan kreatif 
Murid SMK biasanya berkonsentrasi pada keterampilan praktis dan teknis, tetapi belum terbiasa dengan proses berpikir kritis yang abstrak. Ini menjadi tantangan tersendiri, karena PISA menghendaki kemampuan berpikir kritis dan kreatif saat mereka menggali informasi, menganalisis data, dan membuat solusi inovatif.

Untuk mencapai PISA 2025, perlu tindakan strategis yang lebih terencana, terutama dalam hal pendidikan. Strategi untuk menyambut tantangan PISA 2025 dalam meningkatkan kompetensi sains yaitu menggunakan pendekatan penulisan karya ilmiah.

Salah satu output yang sangat penting dari pendidikan adalah karya ilmiah, dengan pendekatan ini akan membantu murid meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Karya ilmiah juga memungkinkan penggunaan metode ilmiah untuk menjawab masalah dunia nyata oleh murid. Karya ilmiah lebih dari sekadar laporan tertulis, tetapi dengan proses sistematis yang membutuhkan sikap ilmiah, keterampilan kognitif, dan keterampilan eksperimen. 

Oleh karena itu, kompetensi sains termasuk memahami konsep ilmiah, berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menggunakan metode ilmiah. Memiliki kompetensi sains yang kuat merupakan dasar yang sangat penting bagi murid untuk membuat karya ilmiah yang baik dan relevan.

Mengapa harus karya ilmiah? Skill dalam menyusun karya ilmiah akan membantu murid untuk:                     

1) Mengidentifikasi masalah secara ilmiah 
Murid memahami fenomena di lingkungan masyarakat, dapat menentukan masalah yang dapat diteliti. Dalam masyarakat, fenomena sosiokultural adalah peristiwa atau kejadian yang dipengaruhi oleh interaksi sosial dan budaya. Fenomena ini mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti perubahan nilai-nilai budaya, dinamika sosial, hubungan antarindividu atau kelompok, dan dampak teknologi dan globalisasi pada kehidupan sosial dan budaya masyarakat. 

Fenomena sosiokultural biasanya melibatkan perubahan yang kompleks dalam norma, perilaku, dan kepercayaan. Fenomena sosiokultural menunjukkan perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat dari interaksi faktor sosial dan budaya. Sering kali, satu komponen sosial atau budaya mengalami perubahan yang berdampak pada komponen lain, menghasilkan rangkaian kompleks yang membentuk kehidupan masyarakat. Fenomena ini mencakup berbagai masalah dan prospek, mulai dari homogenisasi budaya yang disebabkan oleh globalisasi hingga revitalisasi budaya lokal. 

Untuk memahami bagaimana perubahan sosial dan budaya dapat memengaruhi individu dan masyarakat, penting untuk memahami fenomena sosiokultural. Kemampuan literasi dapat membantu murid mengembangkan pemikiran kritis terhadap realitas sosial yang dihadapi sehari-hari.

Sumber: bangkapos
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved