Tribunners
Strategi Inovatif Menuju PISA 2025
Kemampuan sain akan menghasilkan karya ilmiah yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat
2) Mengumpulkan dan menganalisis data 
Murid mampu mengumpulkan data yang akurat dan mengolahnya dengan metode yang tepat sebagai kompetensi sains. Ini sangat penting selama proses pembuatan karya ilmiah karena keputusan dan solusi yang dibuat harus berdasarkan pada fakta ilmiah. Setiap argumen, kesimpulan yang dibuat diiringi dengan bukti yang kuat, dan kegiatan ilmiah bergantung pada kemampuan pengumpulan serta proses analisis data. 
Kemampuan menggunakan matematika dan angka, sangat penting pada proses tersebut, terutama dalam analisis data. Numerasi mencakup kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengomunikasikan data dalam bentuk numerik serta melakukan perhitungan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang data. Data tersebut berupa kualitatif (persepsi, deskripsi, atau opini) atau data kuantitatif (berupa angka dan statistik).
Mengumpulkan dan menganalisis data dengan pendekatan numerasi adalah keterampilan penting dalam penelitian dan pendidikan. Dengan menggunakan pendekatan numerasi, peneliti dapat memproses, memahami, dan menyajikan data secara visual dengan perhitungan statistik. Pengembangan keterampilan numerasi murid sangat penting dalam dunia pendidikan untuk mempersiapkan mereka menghadapi banyak masalah di masa depan.
Kemampuan berkomunikasi yang baik, didukung oleh literasi dan numerasi, memastikan bahwa proses pengumpulan dan pengelolaan data observasi dilakukan secara efektif, akurat, dan relevan untuk mencapai tujuan penelitian. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan informan sangat penting untuk pengumpulan data observasi dalam penelitian. Efektivitas komunikasi memengaruhi kualitas data yang diperoleh karena literasi dan numerasi membantu orang memahami, menganalisis, dan menyajikan informasi secara akurat. Menerapkan keterampilan komunikasi dengan literasi dan numerasi tidak hanya meningkatkan validitas data yang diperoleh, tetapi juga memastikan bahwa penelitian dilakukan secara profesional dan relevan.
3) Membuat hipotesis dan melakukan eksperimen 
Kompetensi sains membantu murid memahami cara melakukan eksperimen yang terkontrol untuk menguji hipotesis. Murid membuat pernyataan yang dapat diuji yang didasarkan pada pengamatan atau pengetahuan awal. Selama mereka membuat hipotesis yang dapat diuji melalui eksperimen, ini membantu mereka berpikir secara logis dan kritis. 
Eksperimen terkontrol di mana satu variabel bebas diubah dan variabel lainnya dipertahankan konstan diajarkan kepada murid melalui kompetensi sains. Ini penting untuk interpretasi yang jelas dan objektif dari hasil eksperimen.
Selama eksperimen, murid menemukan cara untuk menggunakan alat dan teknik yang tepat serta mengumpulkan data secara sistematis. Selain itu, kemampuan ini mencakup kemampuan untuk menganalisis data menggunakan teknik statistik atau grafik untuk menemukan pola atau hubungan. Setelah data dianalisis, murid dapat menilai apakah hasil eksperimen mendukung hipotesis atau tidak. Mereka diberi instruksi untuk menarik kesimpulan yang masuk akal dan berdasarkan bukti.
4) Mengevaluasi dan menyimpulkan hasil penelitian 
Kemampuan murid untuk menarik kesimpulan dari data menunjukkan pemahaman tentang prinsip-prinsip sains. Kesimpulan yang dibuat harus dapat menjawab latar belakang masalah dan didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Evaluasi data yang cermat memungkinkan peneliti untuk menarik kesimpulan yang relevan, bermanfaat, yang pada gilirannya dapat memandu praktik pendidikan dan pengembangan kebijakan. Dengan memahami dan memanfaatkan hubungan ini, kita dapat meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi murid secara lebih efektif.
Pembelajaran berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka memungkinkan murid dengan kebutuhan, gaya belajar, kemampuan, dan minat yang berbeda untuk mencapai tujuan pendidikan yang sama dengan cara yang berbeda. Pembelajaran berdiferensiasi sangat penting dalam konteks kompetensi sains dan penyusunan karya ilmiah untuk memastikan bahwa setiap murid dapat berpartisipasi sepenuhnya dan mengembangkan potensinya.
Dunia sains dan karya ilmiah menuntut keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif, serta keterampilan dalam metode ilmiah. Namun, beberapa murid memiliki gaya dan kemampuan belajar yang berbeda dalam memahami konsep ilmiah atau menyusun karya ilmiah. Oleh karena itu, guru harus menggunakan strategi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing murid agar setiap murid dapat berpartisipasi dalam proses sains dan memperoleh keterampilan yang diperlukan.
Murid SMK perlu dilatih dalam membaca dan memahami berbagai jenis informasi ilmiah dari berbagai literatur, seperti jurnal, artikel, makalah, handbook. Kemampuan literasi dan numerasi sangat penting untuk PISA, hal ini akan ditingkatkan dengan materi pembelajaran yang melibatkan grafik, tabel, dan statistik. Pembelajaran kontekstual, kerja sama dengan industri salah satu kekuatan utama SMK yang hubungan langsung dengan dunia bisnis.
Mengintegrasikan elemen sains ke dalam konteks industri, seperti bagaimana ide-ide diterapkan dalam berbagai industri dapat membantu murid memahami relevansi sains dengan pekerjaan mereka di lingkungan masyarakat kelak. Ini juga dapat membantu mereka dalam menyelesaikan soal PISA yang berbasis konteks.
Korelasi antara karya ilmiah kemampuan sains, literasi, dan numerasi
Karya ilmiah adalah proses penelitian yang mencakup pencarian informasi, evaluasi sumber, dan penulisan laporan yang baik dan benar. Selama proses ini, murid harus memahami teks ilmiah, menyusunnya dengan benar, dan memberikan penjelasan yang jelas tentang hasil penelitian yang dilakukan. Kegiatan ini akan mengembangkan dan meningkatkan kemampuan murid dalam literasi, baik dalam hal membaca dan menulis teks akademik, serta kemampuan berpikir kritis tentang sumber referensi yang digunakan.
Karya ilmiah mendorong murid untuk menerapkan kompetensi sains yang dimiliki secara langsung dengan melakukan penelitian, eksperimen, dan analisis data. Oleh karena itu, murid harus memahami konsep-konsep ilmiah yang mendasari penelitian dan berusaha menemukan jawaban atas hipotesis atau pertanyaan ilmiah. 
Kompetensi sain dan karya ilmiah saling mendukung untuk membentuk murid yang berpikir kritis, inovatif, dan siap menghadapi tantangan di seluruh dunia. Murid SMK melihat karya ilmiah bukan hanya sebagai tugas akademik, tetapi juga sebagai media untuk mengembangkan keterampilan ilmiah yang relevan dengan dunia kerja.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
												      	 
												      	 
												      	 
												      	![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.