Berita Bangka Selatan

Tahun Depan Anak Laki-laki di Bangka Selatan Juga Akan Disuntik Vaksin HPV, Ini Alasannya

HPV tidak hanya memicu kanker serviks. Akan tetapi, dapat menyebabkan kanker penis, anus, hingga tenggorokan pada laki-laki

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Bangka Selatan, Slamet Wahidin. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus memperkuat langkah pencegahan penyakit menular Human Papillomavirus (HPV) melalui deteksi dini dan imunisasi massal.

Kini fokus program imunisasi HPV masih menyasar anak perempuan kelas V dan VI sekolah dasar (SD). Namun mulai tahun depan, pemerintah akan memperluas cakupan dengan melibatkan anak laki-laki pada kelompok usia yang sama.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Bangka Selatan, Slamet Wahidin mengatakan mulai awal tahun 2026 pemerintah daerah akan melakukan akselerasi imunisasi HPV.

Saat ini vaksinasi HPV di daerah itu masih difokuskan untuk anak perempuan yang duduk di bangku SD maupun SMP. Pada tahun 2026 remaja laki-laki pada kelompok usia yang sama akan turut mendapatkan vaksinasi serupa.

“Untuk saat ini vaksinasi HPV masih fokus ke anak perempuan. Tahun 2026 akan dilakukan akselerasi yakni perempuan dan laki-laki kelas V dan VI SD,” kata dia kepada Bangkapos.com, Jumat (24/10/2025).

Menurutnya program ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam mencegah penyebaran virus HPV yang dapat menyebabkan kanker. Terutama kanker serviks pada perempuan dan kutil kelamin pada laki-laki.

Pemerintah menilai imunisasi terhadap kedua jenis kelamin akan memperkuat perlindungan komunitas secara menyeluruh. HPV tidak hanya memicu kanker serviks. Akan tetapi, dapat menyebabkan kanker penis, anus, hingga tenggorokan pada laki-laki.

Dengan vaksinasi untuk keduanya, ditargetkan dapat membentuk herd immunity alias kekebalan kelompok yang lebih kuat. Sehingga virus HPV akan lebih sulit menyebar di dalam komunitas, yang melindungi semua orang.

Termasuk mereka yang tidak dapat menerima vaksin karena alasan medis. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa vaksin HPV bisa didapatkan oleh wanita maupun pria.

“Vaksinasi ini juga penting untuk melindungi pasangan di masa depan karena dapat mengurangi risiko penularan HPV,” papar Slamet Wahidin.

Pada tahun 2025 lanjut dia, program vaksinasi HPV telah menjangkau siswi kelas V dan VI di semua SD. Tak hanya itu, program ini turut merambah siswi SMP kelas IX yang belum sempat mendapatkan imunisasi saat masih SD.

Pemerintah daerah menyarankan untuk vaksin HPV sejak usia 9-14 tahun. Pasalnya, vaksinasi HPV ini jika diberikan pada usia tersebut lebih efektif. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk para orang tua memberikan anak-anak vaksin HPV saat masih berusia 9 tahun.

Sebelum anak menjadi aktif secara seksual dan terpapar virus. Pada kelompok usia tersebut, sistem imun tubuh masih optimal dalam merespons vaksin, sehingga pembentukan perlindungan jangka panjang bisa lebih maksimal.

“Virus HPV termasuk sangat umum. Kebanyakan orang yang aktif secara seksual dan belum vaksin HPV rentan terinfeksi,” sebutnya.

Kebijakan perluasan imunisasi HPV bagi anak laki-laki ini diharapkan dapat menekan angka penyebaran virus. Dengan demikian bisa membangun generasi muda yang lebih sehat, terlindungi dan sadar pentingnya vaksinasi.

HPV bukan hanya masalah perempuan, melainkan tanggung jawab bersama untuk mencegah penyakit yang dapat berakibat fatal di masa depan.

“Program ini merupakan investasi jangka panjang bagi generasi muda,” pungkas Slamet Wahidin.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved