Berita Pangkalpinang
Buaya 4 Meter Ditemukan Mati Mengambang di Sungai Pangkalpinang, Warga Geger, Ini Penyebabnya
Warga Pangkalpinang digemparkan penemuan buaya raksasa sepanjang 4 meter mati mengambang di Sungai Jerambah Gantung
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Sekitar enam bulan sebelumnya, para nelayan juga menemukan seekor buaya dengan ukuran hampir sama, mati karena terjerat pancing logam (seling) di lokasi yang tak jauh dari tempat kejadian kali ini.
“Enam bulan yang lalu juga sama. Kami temukan buaya mati, ukurannya sekitar segitu juga, dan sama-sama kena pancing seling dari besi,” ungkap Mantul mengenang kejadian sebelumnya.
Hal ini membuat warga menduga bahwa ada pihak-pihak yang memasang pancing baja berukuran besar di aliran sungai yang kerap dilalui buaya.
Pancing seperti itu biasanya digunakan untuk menangkap ikan besar atau hewan predator, namun sangat berbahaya karena dapat melukai bahkan membunuh satwa liar yang dilindungi.
Kekhawatiran Warga dan Nelayan
Para nelayan dan warga sekitar kini khawatir penemuan bangkai buaya ini akan mengundang buaya lain datang ke daerah sungai tersebut.
Sebagaimana diketahui, buaya dikenal memiliki insting kuat terhadap bau darah atau bangkai sesamanya.
“Kami takut kalau bangkai buaya banyak, nanti malah mengundang buaya lain datang. Bisa bahaya bagi kami yang tiap hari cari udang dan ikan di sungai,”
tutur Mantul dengan nada khawatir.
Ia juga berharap agar pihak berwenang baik dari Dinas Lingkungan Hidup, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), maupun aparat setempat dapat menyelidiki penyebab kematian buaya serta memastikan tidak ada jebakan berbahaya di perairan tersebut.
“Kami nelayan menggantungkan hidup di sungai ini. Jadi harapannya jangan sampai habitat buaya terganggu, dan jangan ada yang pasang pancing baja lagi,” tutup Mantul.
Buaya dan Lingkungan Sungai Pangkalpinang
Buaya muara (Crocodylus porosus) merupakan spesies asli perairan Bangka Belitung dan sering ditemukan di sekitar muara sungai, rawa, serta perairan payau.
Meski tergolong predator buas, buaya memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem sungai.
Oleh karena itu, kematian buaya akibat aktivitas manusia termasuk jeratan pancing menjadi perhatian serius bagi para pemerhati lingkungan.
Menurut catatan komunitas pecinta alam setempat, populasi buaya di kawasan sungai Pangkalpinang mulai menurun dalam lima tahun terakhir akibat kerusakan habitat dan konflik dengan manusia.
Penemuan bangkai buaya besar ini diharapkan menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam beraktivitas di sungai dan menjaga keseimbangan alam.
Penemuan buaya mati sepanjang 4 meter di Sungai Jerambah Gantung menjadi peristiwa yang mengguncang warga Pangkalpinang.
| Resmikan Kantor Baru Bintang Decorindo, IWAPI Babel Harap Tingkatkan Perekonomian Lewat Dunia Usaha |
|
|---|
| Buaya Sepanjang 4 Meter Ditemukan Mati Terjerat Tali di Sungai Jerambah Gantung |
|
|---|
| Pemkot Pangkalpinang Cepat Tanggap Perbaiki Jalan Anjing Pelacak yang Sering Timbulkan Kecelakaan |
|
|---|
| Wali Kota Pangkalpinang Tunaikan Nazar, Sumbang Satu Unit Ambulans untuk Masjid Ar Rahman |
|
|---|
| Kagama Babel dan BRIN Serahkan Bantuan Alat Pengolah Sampah, Ferry Afrianto: Ada Nilai Ekonomisnya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.