Tambang Ilegal di Bangka Tengah
Siapa Pemilik Alat Berat yang Disita Satgas PKH Halilintar saat Gerebek Tambang Ilegal Bangka Tengah
Satgas Halilintar menertibkan tambang ilegal di hutan Bangka Tengah, Babel. 14 alat berat diamankan, 1 pemilik ditangkap, kerugian Rp12,9 triliun
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Tim Satgas PKH Halilintar dipimpin langsung oleh Mayjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, didampingi Danrem 045 Garuda Jaya Kolonel Inf Nur Wahyudi, Dirreskrimsus Polda Babel Kombes Pol Jojo Sutarjo, serta perwakilan Kejaksaan Tinggi Babel.
Operasi lapangan ini berlangsung kondusif tanpa ada perlawanan dari pihak penambang. Aparat juga mengamankan lokasi untuk mencegah aktivitas tambang serupa kembali terjadi.
“Tidak ada kendala di lapangan. Semua unsur TNI, Polri, dan instansi terkait sangat mendukung operasi ini. Ini bukti sinergi nyata dalam menjaga kawasan hutan dari kerusakan,” ujar Mayjen Febriel.
Dari hasil penertiban di dua lokasi di Kabupaten Bangka Tengah, di Desa Nadi dan Sarang Mandi, tim Satgas PKH Halilintar berhasil menertibkan ratusan hektar lahan yang dilakukan aktivitas pertambangan ilegal atau tanpa izin.
"Total lahan yang diamankan dari dua sasaran, seluas 315, 48 hektar dan termasuk juga kita amankan alat berat dan alat perlengkapan tambang lainnya," jelasnya.
Tim Satgas PKH pun sangat mengapresiasi atas kerjasama dan dukungan dari aparat kewilayahan, dalam membantu tim Satgas PKH melakukan penertiban aktivitas tambang ilegal di kawasan hutan tanpa izin.
"Sejauh ini tidak ada kendala, kami bersyukur aparat kewilayahan dalam hal ini unsur kewilayahan baik itu TNI/Polri. Dari Kementerian, Dinas, pemerintah daerah ini betul-betul mensuport, memberikan bantuan informasi, dukungan sehingga kegiatan penertiban bisa berjalan dengan aman, lancar tanpa ada kendala," tegasnya.
Kerugian Negara Capai Rp12,9 Triliun
Lebih lanjut, Mayjen Febriel mengungkapkan bahwa aktivitas tambang ilegal di kawasan hutan tersebut menimbulkan potensi kerugian negara mencapai Rp12,9 triliun.
Nilai tersebut dihitung dari aspek kehilangan sumber daya mineral, kerusakan ekosistem hutan, serta dampak lingkungan yang ditimbulkan.
“Dari 315 hektar kawasan hutan yang dirusak, potensi kerugian negara mencapai Rp12,9 triliun. Angka ini masih akan kami asesmen secara mendalam untuk memastikan jumlah pastinya,” jelasnya.
Kerugian tersebut tidak hanya berdampak pada sisi ekonomi, tetapi juga mengancam keberlangsungan lingkungan di wilayah Bangka Belitung yang selama ini dikenal sebagai salah satu paru-paru hijau di Sumatera bagian timur.
Untuk di ketahui, tim Satgas Halilintar turun di dua lokasi di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung yaitu di kawasan hutan Desa Nadi dan Sarang Ikan, Lubuk, Kabupaten Bangka Tengah.
Fokus Utama: Lindungi Kawasan Hutan dari Eksploitasi
Mayjen Febriel menegaskan bahwa Satgas PKH Halilintar akan terus melakukan operasi penertiban secara berkala.
Fokus utama mereka adalah melindungi kawasan hutan lindung dan hutan produksi dari aktivitas penambangan liar.
“Satgas Halilintar hadir bukan hanya untuk menindak, tapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak terlibat dalam aktivitas tambang ilegal. Kami ingin masyarakat memahami bahwa hutan memiliki fungsi vital bagi kehidupan,” ujarnya.
| Tampang Pelaku Penculikan Bilqis, Anak yang Hilang di Makassar & Ditemukan di Jambi, Dijual Rp3 Juta |
|
|---|
| Prompt Foto Tema Hari Pahlawan dengan Gemini AI untuk 10 November, Cocok Diunggah di Sosmed |
|
|---|
| PLN Operasikan Kembali Kabel Laut Sumatera–Bangka Sirkit II, Perkuat Listrik Babel |
|
|---|
| Sosok dan Kisah Zidan, Disabilitas Viral Diinterview Pramono Anung, Kini Diterima di Transjakarta |
|
|---|
| Bank Sumsel Babel Gelar Lelang Serentak Bersama KPKNL, Dorong Tata Kelola Aset yang Transparan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.