Berita Bangka Barat

Indahnya Karya Kaligrafi Seni Menulis Ayat-Ayat Al Quran di MTQH Bangka Belitung

Pada MTQH di Mentok, diperlombakan beberapa cabang kaligrafi, seperti naskah  kaligrafi dekorasi, hiasan musbaf, kontenporer dan digital.

Penulis: Riki Pratama | Editor: Hendra
Bangkapos/Riki Pratama.
KALIGRAFI--Karya lomba cabang kaligrafi di MTQH ke XIV di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, kegiatan dilakukan di Aula SMAN 1 Mentok, Senin (10/11/2025). 

BANGKAPOS.COM,BANGKA - Hasil karya lomba kaligrafi di MTQH ke XIV di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung terlihat sangat indah.

Kaligrafi merupakan seni menulis ayat Al Quran yang diberi ornamen-ornamen hiasan di atas wadah kertas karton hingga tripleks.

Pada MTQH di Mentok, diperlombakan beberapa cabang kaligrafi, seperti naskah  kaligrafi dekorasi, hiasan musbaf, kontenporer dan digital.

Pantauan Bangkapos.com, para peserta lomba kaligrafi, terlihat penuh konsentrasi dan teliti melukis setiap ayat-ayat Al-Quran.

Melalui goresan kuas dan alat pewarna lainnya, mereka menggambarkan keindahan ayat suci dalam bentuk seni visual yang memadukan nilai religius dan estetika.

Dewan Hakim Kaligrafi MTQH di Mentok, Ustaz Benjamin, mengatakan, ada berbagai seni kaligrafi yang diperlombakan saat ini.

"Seni kaligrafi, kemarin kaligrafi naskah, dekorasi, dan hari ini hiasan musbaf, kontenporer dan digital. Antusias peserta luar biasa kita lihat," kata Benjamin kepada Bangkapos.com, Senin (10/11/2025) di Aula SMAN 1 Mentok.

Ia menambahkan, pada MTQ tahun ini, kaligrafi digital merupakan karya lomba perdana dilakukan. 

Benjamin menilai, para peserta dari berbagai kabupaten/kota di Babel sangat berbakat dan mampu bersaing, dalam kreativitas seni kaligrafi.

"Ini adalah perdana yang digital, seni keligrafi tifak meninggalkan digitalnya. Disambut baik, perdana di Babar ini," katanya.

Sementara itu, untuk penilaian pemenang, Benjamin mengatakan, terdapat banyak unsur yang menjadi aspek penilaian oleh dewan juri.

“Kesesuaiannya, unsur estetikanya, semuanya dinilai oleh dewan juri,” ujarnya.

Menurutnya, proses pembuatan karya kaligrafi dimulai dengan membuat sketsa terlebih dahulu. Kemudian dirangkai hingga menghasilkan karya yang menarik dan bernilai seni tinggi.

Ia meyakini, peserta dari Babel dapat bersaing secara nasional dan ke depan kegiatan seperti ini dapat terus berkembang, semakin maju, dan menumbuhkan semangat seni kaligrafi di masyarakat.

“Kita ingin kreativitas ini terus dikembangkan, semakin membumi, dan mampu bersaing di tingkat nasional. Para peserta bisa terus berlatih dan mengasah kemampuan mereka,” harapnya.

(Bangkapos.com/Riki Pratama)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved