Berita Sungailiat
Wisata Pantai Bangka Tercemar Tambang, Disparbud Kebanjiran Keluhan Pelaku Wisata
Aktivitas tambang yang semakin mendekati bibir pantai membuat sektor pariwisata Bangka terpukul. Sejumlah pengelola wisata ...
Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
Padahal menurut Wira, di kawasan Tanjung Pesona tersebut langganan menjadi tempat event Triathlon dimana pantainya dijadikan sebagai lintasan untuk renang.
“Jadi sangat disayangkan jangan sampai ini malah memperburuk dan menjadi atensi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Wira berharap dari pihak pelaku pariwisata juga melaporkan hal tersebut ke pihak-pihak terkait berikut dengan dokumentasinya.
“Kita kesulitan karena berbicara laut inikan bukan kewenangan kabupaten, ini kewenangannya pusat dan provinsi. Tapi kami tetap berkoordinasi antar stakeholder,” sambungnya.
Terakhir, dirinya juga menghimbau kepada penambang untuk menyayangi dan memperhatikan ekosistem alam pariwisata di Kabupaten Bangka.
Pasalnya, ada pelaku pariwisata yang memang menggantungkan hidupnya dari kegiatan pariwisata itu sendiri, termasuk para pokdarwis dan pelaku wisata yang mengelola wisata tersebut.
“Ketika itu sepi kan berdampak terhadap pendapatan mereka dan juga berdampak terhadap pendapatan asli daerah kita, tidak akan ada wisatawan yang mau datang ke Bangka,” imbuhnya.
Keluhan serupa disampaikan David, pengelola Pantai Cemara. Ia menuturkan bahwa banyak tamu komplain karena limbah oli, paku-paku, dan lumpur dari aktivitas tambang membuat lingkungan pantai tercemar berat.
“Sangat mengganggu sekali, terutama masalah tamu yang protes karena masalah lingkungan, sampah oli bekas, paku-paku segala macam, lumpur yang menyebabkan sangat terdampak lingkungan sehingga pengunjung sangat sepi sekali,” kata David, pengelola Pantai Cemara kepada Bangkapos.com beberapa waktu lalu.
Hal itu menurut David menganggu aktivitas pariwisata di sana sehingga beberapa hari yang lalu pihaknya selaku pengelola pantai telah melaporkan hal ini ke pihak berwajib.
Dia melaporkan hal itu ke Polres Bangka dengan tembusan surat ke PT. Timah Tbk, Kapolres Bangka, Danramil Sungailiat, Dinas Pariwisata, Kades Rebo, KPH Sigambir Kota Waringin dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
“Harapannya semua cepat dibereskan, diatur yang rapi supaya tidak mengganggu aktivitas pariwisata. Dan pelaku-pelaku yang koordinator (tambang-red) itu bisa diberesi lah, karena ini tugas negara, bukan tugas kita lagi (pengelola pantai-red),” ujarnya.
David mengaku, sampai saat ini juga belum ada respon dari pihak berwajib untuk menindaklanjuti hal tersebut.
“Belum ada respon sama sekali, entah hari ini apa besok, apa Senin, tapi yang jelas sampai saat ini belum ada respon,” jelasnya.
Dirinya berharap hal ini segera cepat ditindaklanjuti. Sebab tidak hanya berdampak terhadap wisata di Pantai Cemara, melainkan pariwisata di Kabupaten Bangka secara umum.
wisata pantai
Tercemar
pariwisata
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Bangka
Pelaku Wisata
wisatawan
| Pendataan Honorer di Bangka, Bupati Minta Tenaga yang Tak Jelas Keberadaannya Mengundurkan Diri |
|
|---|
| Dinparbud Bangka Kembangkan Exotic Matras sebagai Pusat Ekonomi Kreatif |
|
|---|
| Aktivitas Nelayan Jelitik Sungailiat Terganggu, Alur Muara Air Kantung Makin Dangkal Akibat Tambang |
|
|---|
| Bupati Bangka Rencanakan Kenaikan Pendapatan Petugas Kebersihan Tahun 2026 |
|
|---|
| Elvi Pimpin BKMT Bangka 2025–2030, Pj Sekda Ajak Berkontribusi untuk Masyarakat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251117-AKTIVITAS-TAMBANG-Pengelola-Pantai-Cemara-saat-menunjukkan-aktivitas.jpg)