Berita Bangka Selatan

Bak Tentara 134 Kepsek di Bangka Selatan Dijejali Ilmu Militer, Retret 3 Hari Pagi Sampai Malam

Kepala sekolah di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dilatih dan ditempa layaknya seorang tentara.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
KEPSEK APEL RETRET - 64 orang kepala sekolah ketika mengikuti apel retret di Kodim 0432/Bangka Selatan, Senin (17/11/2025). Retret dilakukan untuk mengantisipasi kasus perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah. 

“Tujuan retret ini untuk memberikan dampak yang positif terhadap kepala sekolah agar supaya nanti menularkan kepada guru-guru di sekolahnya dalam membentuk generasi yang lebih baik lagi ke depannya,” terang Sebmy.

Pembentukan mental menjadi salah satu materi yang mendapat porsi besar. 

Ia menilai bahwa kepala sekolah perlu memiliki ketegasan, kecakapan mengambil keputusan, dan kemampuan mengelola tantangan sosial yang semakin kompleks. 

Selain kedisiplinan, materi lain juga disusun untuk mendukung dunia pendidikan secara langsung.

Salah satunya adalah penanganan kasus bullying yang kerap menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir.

Kasus perundungan di sekolah tidak cukup hanya diselesaikan melalui hukuman atau penindakan.

Kepala sekolah perlu memahami pola pencegahan, pendekatan psikologis, hingga langkah responsif ketika kasus terjadi. 

Karena itu, pendidikan mengenai bullying diberikan secara komprehensif dalam retret ini. 

Baca juga: Kekayaan dan Sosok Iptu Suherdi, Kapolsek Sempol Diseret Paksa Warga, Cuma Punya 2 Motor di LHKPN

Instruktur dari berbagai instansi juga dilibatkan untuk menjelaskan sisi hukum, tata kelola, dan upaya koordinatif ketika menghadapi masalah-masalah sosial di sekolah. 

“Pemerintah daerah, kepolisian, dan kejaksaan turut ambil bagian sebagai pemateri dalam sejumlah sesi materi umum,” ucapnya.

Retret kepala sekolah kata Sebmy menjadi salah satu bentuk pembinaan yang jarang diterapkan di tingkat daerah. 

Program ini memadukan pembinaan militer ringan, materi sosial, dan penguatan etika profesi pendidikan. 

Diharapkan mampu membentuk kepala sekolah yang lebih komprehensif dalam kepemimpinan. 

Selama tiga hari, peserta akan mengikuti jadwal padat mulai dari pagi hingga malam.

“Untuk gelombang kedua akan diikuti sebanyak 67 orang kepala sekolah. Dimulai dari tanggal 19-21 November 2025,” sebut Semby.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved