Berita Bangka Selatan
KONI Bangka Selatan Gelisah, Anggaran Minim Dinilai Ancam Prestasi di Porprov 2026
KONI Bangka Selatan resah anggaran Porprov 2026 hanya Rp1 miliar, dinilai tak cukup untuk bersaing dan berpotensi membuat daerah kembali jadi ...
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Minimnya alokasi anggaran untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bangka Belitung 2026 memantik kegelisahan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bangka Selatan. Dengan total dana yang hanya mencapai Rp1 miliar, KONI khawatir Bangka Selatan kembali terpuruk dan mengulang posisi juru kunci seperti Porprov sebelumnya.
Sekretaris KONI Kabupaten Bangka Selatan, Dody Syahrial menyebut alokasi anggaran sebesar Rp1 miliar dinilai tidak realistis. Terutama untuk mempersiapkan kontingen yang mampu bersaing di Porprov yang akan digelar di Kota Pangkalpinang. Tentunya sangat mustahil dapat mendongkrak prestasi daerah pada Porprov tahun depan. Apalagi ajang kegiatan ini merupakan pesta olahraga masyarakat.
“Sayang kalau momen ini membuat kita tidak bisa ikut atau bahkan tidak mengirim atlet hanya karena anggaran yang minim,” ujar Dody kepada Bangkapos.com, Jumat (21/11/2025).
Dody Syahrial berujar Porprov bukan sekadar ajang pertandingan, melainkan wadah pembuktian daerah dan panggung prestasi atlet. Menurutnya, hampir seluruh pengurus KONI Bangka Selatan merupakan mantan atlet atau pelaku olahraga aktif yang memahami proses pembinaan dari nol hingga berprestasi. Bahkan ia sendiri ikut menyumbang medali emas dan perak pada tahun 2014.
Sebabnya, ia menganggap tidak pantas jika Kabupaten Bangka Selatan sampai terkendala hanya karena keterbatasan anggaran. Maka dari itu pihaknya mengusulkan kebutuhan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk persiapan Porprov tahun 2026. Dana tersebut dirancang untuk membiayai operasional sekretariat, pembinaan atlet, honor pelatih, perlengkapan pertandingan, transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga bonus atlet.
“Malu rasanya kalau nanti Bangka Selatan tidak mampu mengirim atlet hanya karena anggaran Rp1 miliar. Itu tidak masuk akal bagi kami,” keluh Dody Syahrial.
Adapun lanjut dia, ada sebanyak 26 cabang olahraga dipastikan akan dipertandingkan di Porprov tahun depan. Seluruhnya direncanakan akan diikuti oleh kontingen asal Kabupaten Bangka Selatan. Saat ini, KONI diketahui telah membina 31 cabang olahraga. Jika seluruh 26 cabor dikirim, jumlah kontingen diperkirakan mencapai 572 orang, termasuk atlet, pelatih, dan ofisial.
Sorotan tajam juga diarahkan pada catatan prestasi Kabupaten Bangka Selatan di Porprov sebelumnya. Pada Porprov 2023, dengan anggaran sekitar Rp5 miliar, Kabupaten Bangka Selatan hanya mampu meraih 14 medali dan harus puas berada di posisi juru kunci. Ia membandingkan dengan Porprov sebelumnya saat anggaran mencapai Rp10 miliar, yang berbanding lurus dengan kenaikan perolehan medali.
“Artinya jelas bahwa anggaran sangat menentukan prestasi. Kalau 2026 kita cuma dikasih Rp1 miliar atau Rp2,5 miliar, jangan berharap bisa keluar dari posisi juru kunci,” sebutnya.
Dody Syahrial pun meminta agar DPRD dan pemerintah daerah tidak hanya menuntut prestasi tanpa memberikan dukungan yang memadai. Sehingga Kabupaten Bangka Selatan tidak tertinggal dalam prestasi olahraga empat tahunan itu. Mengingat atlet asal daerah itu banyak yang berprestasi dalam cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
“Kalau anggaran tetap di angka Rp1 atau Rp2,5 miliar, mungkin lebih baik Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga saja yang mengelola, karena KONI tidak sanggup menanggung tuntutan prestasi sebesar itu,” pungkasnya.
DPRD Janji Perjuangkan Tambahan Anggaran
Ketua Komisi II DPRD Bangka Selatan, Hendri, mengakui kondisi keuangan daerah sedang mengalami tekanan dan defisit. Namun, ia menilai besaran anggaran Rp1 miliar sangat tidak layak untuk pembinaan olahraga. Dirinya mengaku risih mendengar anggaran bidang olahraga yang hanya dialokasikan senilai Rp1 miliar yang tidak seimbang dengan kebutuhan.
“Kami DPRD tidak tinggal diam. Kami akan berusaha semaksimal mungkin supaya anggaran KONI ini bisa naik,” tegas Hendri.
Ia juga menyoroti potensi pindahnya atlet berprestasi ke daerah lain akibat minimnya dukungan. Hendri meminta Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bangka Selatan segera berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Terutama untuk membuat surat edaran guna menahan potensi mutasi atlet.
“Sayang kalau ada atlet kita yang punya potensi malah membela daerah lain hanya karena anggaran minim,” ujar Hendri.
Pemkab Bangka Selatan Akui Keterbatasan Fiskal
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (DPKO) Kabupaten Bangka Selatan, Evi Sastra, mengakui bahwa anggaran Rp1 miliar belum mencerminkan kebutuhan riil pembinaan olahraga. Mengingat kondisi anggaran saat ini sedang sulit di tengah efisiensi serta banyaknya alokasi dana dari pemerintah pusat yang dipotong untuk daerah. Ia berharap DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bisa mencari jalan tengah.
“Meski begitu, saya tetap akan berada di depan untuk memperjuangkan anggaran ini untuk KONI,” sebut Evi Sastra. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
| Jelang Program MBG, Pemantauan Rantai Pasok Pangan di Bangka Selatan Diperketat |
|
|---|
| Polisi di Bangka Selatan Datangi Pekerja Sosialisasikan Tertib Berlalulintas |
|
|---|
| Residivis di Toboali Digerebek Polisi, di Rumahnya Ditemukan Belasan Paket Narkoba |
|
|---|
| Pemkab Basel Raih Dua Penghargaan, Penurunan Stunting Tembus Predikat Terbaik I |
|
|---|
| Wabup Debby Genjot Kepala Sekolah Lewat Retret untuk Naikkan Kualitas Pendidikan Basel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251121-RAPAT-DENGAR-PENDAPAT-Sejumlah-pengurus-KONI-ketika.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.