Berita Pangkalpinang

4.000 Karyawan PT Timah Saat Ini, Setengahnya Terancam PHK, Dirut Restu Bongkar Penyebabnya

PT Timah Tbk menghadapi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi ribuan karyawannya jika target produksi tidak terpenuhi.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Dok.MIND ID, PT Timah
KARYAWAN TERANCAM PHK - Lokasi operasional PT Timah Tbk. Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro, mengonfirmasi bahwa saat ini perusahaan memiliki lebih dari 4.000 karyawan, dan separuh dari jumlah tersebut terancam dirumahkan (PHK). 

Penambangan Ilegal Marak

Ironisnya, meski cadangan timah belum terkelola secara resmi, penambangan ilegal justru marak di lokasi tersebut.

"Inikan merugikan karena yang resmi malah didemo, sedangkan ilegal terus beraksi. Maka butuh tindakan tegas aparat agar timah tak dihabiskan diam-diam," tegasnya.

Ia berharap agar praktik tambang ilegal, khususnya yang menyasar wilayah izin usaha penambangan (IUP) PT Timah Tbk, dapat terus diberantas.

Dihubungi terpisah Kompas.com, Kepala Bidang Komunikasi PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan produksi. 

"Mengedepankan konsep penambangan terintegrasi, menyiapkan rencana dari pelaksanaan eksplorasi hingga operasi produksi. Penguatan manajemen risiko, optimalisasi peralatan, penguatan program kemitraan dengan pelaksanaan pengamanan IUP dan pemantauan rutin di lapangan terus dijalankan," kata Anggi.

Dia menekankan, pencapaian target produksi memerlukan dukungan dari berbagai pihak.

"Keunikan industri pertimahan saat ini menuntut perubahan tata kelola bisnis ke arah yang semakin sehat, sehingga upaya optimalisasi perencanaan dan realisasi produksi dapat diupayakan dengan baik," ujarnya.

Anggi juga menyoroti pentingnya disiplin di kalangan karyawan.

"Sejauh ini ketika ada pelanggaran, sanksi berjenjang tetap dilaksanakan, bisa berupa teguran, pembinaan, sampai tindakan disiplin. Hal ini telah berjalan dan terus dilakukan penyempurnaan sehingga budaya profesionalisme dan integritas karyawan tetap terjaga," pungkasnya.

Turunkan Satgas

Sebelumnya, Direktur PT Timah Tbk, Restu Widyantoro, mengungkapkan bahwa direksi akan memaksimalkan fungsi Satuan Tugas (Satgas) untuk mencegah praktik tambang ilegal di wilayah IUP PT Timah Tbk.

"Ada Satgas yang sedang bekerja, ini dimaksimalkan agar produksi bisa meningkat," ujar Restu.

Restu menambahkan, PT Timah dihadapkan pada target produksi yang mencapai 22.000 ton timah batangan.

Dengan dukungan Satgas, diharapkan produksi dapat mencapai 30.000 ton pada 2026 dan meningkat menjadi 80.000 ton pada tahun berikutnya.

Jika target produksi tidak tercapai, negara akan kehilangan pendapatan yang berimbas pada terjadinya PHK.

Selain mencegah kebocoran di wilayah IUP, direksi juga akan memanfaatkan potensi mineral ikutan sisa hasil peleburan (SHP).

SHP tersebut akan diolah menjadi zirkon, yang salah satu manfaatnya untuk industri kesehatan seperti tambal gigi.

Saat ini, SHP yang menumpuk ratusan ribu ton masih berupa tailing atau tin slag. "Saya sudah sampaikan potensi tailing ini, banyak investor yang berminat," beber Restu.

Baca juga: Cara Edit Foto Bernuansa Arabian, Gaya di Lift dan Bareng Idol K-Pop serta Prompt Viral!

Baca juga: Cara Ubah Foto Pakai AI Gemini atau LMarena AI Lengkap Contoh Prompt, Tinggal Klik Hasilnya Unik!

Baca juga: Cara Pakai Google Gemini AI Nano Banana, Bukan Sekadar Fitur Edit Foto, Ubah Animasi dengan Prompt

(Bangkapos.com, Kompas.com/Heru Dahnur, Reni Susanti)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved