Bahlil Akui Tak Tahu Siapa Menteri yang Ditegur Prabowo Hingga Diperingatkan Reshuffle: Jangan Nebak

Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa ia tidak mengetahui siapa menteri yang dimaksud dalam peringatan tersebut.

Ist via TribunBatam.id
MENTERI ESDM -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengomentari pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang sempat menegur bahkan mengancam akan merombak jajaran kabinetnya. 

"Saya dikasih peringatan, 'Pak hati-hati, mereka punya uang, bisa bayar demo.' Saya tidak peduli. Yang penting rakyat Indonesia mendukung saya, saya tidak ragu-ragu," tegasnya.

Dalam satu tahun masa pemerintahannya, Prabowo telah melakukan tiga kali reshuffle kabinet. Terakhir, reshuffle jilid III digelar pada Rabu (17/9) di Istana Negara Jakarta, dengan pelantikan Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago sebagai Menko Polhukam.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa reshuffle dilakukan untuk memperkuat efektivitas pemerintahan.

Ia menyoroti sejumlah capaian penting selama satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, seperti swasembada pangan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk 35 juta penerima manfaat, serta Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai dasar kebijakan publik.

"Regulasi-regulasi kami pangkas untuk mempercepat proses. Termasuk lahirnya Danantara, yang kini menjadi kunci keberhasilan dalam investasi dan ekonomi," ujar Prasetyo.

Ia juga menyinggung keberhasilan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah menjangkau masyarakat luas, namun mengakui masih ada sektor yang perlu diperkuat.

"Dalam perjalanannya, kita temukan bahwa di sektor ini butuh perkuatan, di sektor lain terlalu besar, perlu perampingan," ujarnya.

Sebagai contoh, Prasetyo menyoroti kasus ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny yang menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap keamanan fasilitas pendidikan keagamaan.

"Masa kita tidak boleh menambah satu direktorat khusus untuk menangani masalah ini? Cara berpikirnya harus substantif, bukan sekadar mempertanyakan kenapa ada penambahan seolah-olah tanpa perencanaan," jelasnya.

"Ibarat pemain bola, kita merasa sudah jago. Tapi latihan tiap hari belum tentu menang. Begitu main, kita harus siap melakukan perubahan," pungkas Prasetyo.

(Bangkapos.com/Tribun Jatim/Tribun Timur)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved