Fakta Dugaan Korupsi Whoosh Sejauh Ini Mulai dari Kata Mahfud MD, Luhut, KPK, Jokowi dan Purbaya

Sejauh apa fakta dugaan korupsi Whoosh sejauh ini? Berikut rangkuman pernyataan KPK, Luhut Binsar Pandjaitan, Mahfud MD hingga Jokowi soal Whoosh:

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Sekretaris Presiden RI
WHOOSH DISOROT - Presiden RI Prabowo Subianto menggunakan kereta cepat "Whoosh" dari Stasiun Halim, Jakarta, bertolak menuju Bandung, Jawa Barat, Rabu. (6/8/2025). Keberangkatan Presiden ke Bandung untuk membuka Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB, Bandung pada 7?9 Agustus 2025. (Tribunnews/Sekretaris Presiden RI/HO). Pakar Kebijakan Publik Undip Teguh Yuwono menilai harus ada koordinasi dari pemerintah & pihak terkait untuk menyelesaikan masalah proyek Whoosh. 

"Dan China mau untuk melakukan. Tapi, kemarin pergantian pemerintah agak terlambat. Sehingga sekarang perlu nunggu Keppres (Keputusan Presiden) supaya timnya segera berunding, dan sementara China-nya sudah bersedia kok, enggak ada masalah," jelas Luhut.

Selain itu, kepada awak media pada suatu kesempatan, Luhut mengatakan tidak ada transportasi publik yang menguntungkan negara.

 Yang ada, kata Luhut, negara harus menanggung subsidi untuk rakyatnya.

Meski demikian, subsidi tersebut harus terukur dan tidak sembarangan diberikan.

Hal itu diungkapkan Luhut saat bertemu awak media di JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

"Tidak ada public transportation di dunia ini yang menguntungkan."

"Selalu banyak subsidi pemerintah, tapi tentu harus subsidi yang betul-betul terukur," kata Luhut dilansir YouTube Tribunnews.

 2. Kata Mahfud MD

Bekas Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukam Mahfud MD menduga KPK takut mengusut kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Namun demikian, Mahfud tidak menjelaskan secara gamblang kepada siapa lembaga antirasuah tersebut takut.

Demikian disampaikan Mahfud menjawab pertanyaan tentang apa yang menjadi ganjalan KPK sehingga belum proaktif melakukan investigasi untuk mengusut kasus itu.

“Dugaan saya (KPK) takut. Entah takut pada siapa,” kata Mahfud MD kepada Kompas TV dalam program acara Kompas Petang, yang dikutip pada Selasa (28/10/2025).

Mahfud menjelaskan kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat sebteulnya sudah ramai dibicarakan sejak tanggal 12-13 Oktober 2025.

Ketika itu, kata Mahfud, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengeluarkan pernyataan menolak pembayaran utang proyek kereta cepat menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.

Setelah ada pernyataan Purbaya tersebut, Mahfud mengaku baru ikut mengomentari proyek kereta cepat tersebut.

“Saya ngomong tanggal 14, sudah hari ketiga,” ujar Mahfud.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved