Jokowi Berpeluang Diperiksa KPK soal Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Mahfud MD: Bisa Menterinya Dulu

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo berpeluang diperiksa KPK terkait kasus korupsi kereta cepat Whoosh.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
JOKOWI -- Jokowi Berpeluang Diperiksa KPK soal Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Mahfud MD: Bisa Menterinya Dulu 

Ringkasan Berita:
  • Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) potensi diperiksa soal isu dugaan korupsi atau mark up dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh
  • Mahfud MD buka suara terkait kemungkinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Presiden ke-7 RI, Jokowi
  • KPK mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) seperti biasa

 

BANGKAPOS.COM -- Presiden ke-7 RI, Joko Widodo dinilai berpeluang diperiksa KPK terkait kasus korupsi kereta cepat Whoosh.

Selaku pengambil kebijakan, Jokowi disebut harus bertanggung jawaban terkait membengkaknya utang kereta cepat yang kini mencapai Rp 116 triliun.

Utang proyek Whoosh dinilai bagai bom waktu dan menjadi beban yang membuat PT KAI dan konsorsium BUMN kewalahan menanggung kerugian.

Proyek yang resmi beroperasi sejak 2 Oktober 2023 ini mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp19,54 triliun, dari biaya awal yang direncanakan 6,07 miliar dollar AS.

Sehingga, total investasi proyek Whoosh mencapai 7,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp116 triliun.

Untuk membiayai investasi 7,2 miliar dollar AS pada proyek ini, 75 persen di antaranya didapat dari pinjaman China Development Bank.

Baca juga: Harta Kekayaan Harry Budi Sidharta Wakil Dirut PT Timah, Tembus Rp 9,9 Miliar, Punya Kapal Laut

Sementara sisanya berasal dari setoran modal pemegang saham, yaitu PT KCIC yang merupakan gabungan dari PSBI (60 persen) dan Beijing Yawan HSR Co Ltd (40 persen).

Joko Widodo potensi diperiksa soal isu dugaan korupsi atau mark up dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Peneliti Pukat UGM, Zaenur Rohman mengatakan, Jokowi harus diperiksa.

Selain itu, kata Zaenur, menteri-menteri di era Jokowi hingga kepala proyeknya juga harus turut diperiksa KPK untuk dimintai keterangan.

"Jelas (Jokowi harus diperiksa). Dari mulai pengambil kebijakannya ya, mulai dari Presiden, Menteri BUMN, Menteri Perhubungan sampai kepada pelaksana proyeknya, semua harus diperiksa," kata Zaenur, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (30/10/2025).

Menurut Zaenur, semua dokumen yang berkaitan dengan pembangunan Whoosh ini juga harus diaudit untuk mengetahui ada atau tidaknya dugaan tindak pidana korupsi itu.

JOKOWI DAN WHOOSH - Presiden RI ke 7, Joko Widodo (Jokowi) saat berpose di depan Whoosh, lokomotif Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (13/9/2023) silam di Stasiun Halim, Jakarta Timur. Proyek ini kemudian jadi masalah karena membebani keuangan negara.
JOKOWI DAN WHOOSH - Presiden RI ke 7, Joko Widodo (Jokowi) saat berpose di depan Whoosh, lokomotif Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (13/9/2023) silam di Stasiun Halim, Jakarta Timur. Proyek ini kemudian jadi masalah karena membebani keuangan negara. (Biro Pers Setpres)

"Dokumennya semua harus diaudit, mulai dari dokumen negosiasi, MOU, kontrak sampai kepada pelaksanaan pengadaan barang dan jasa proyek pembangunannya, itu harus diperiksa semua sehingga nanti kalau sudah diperiksa kan bisa sampai kepada kesimpulan ada atau tidak yang terjadi dalam proyek ini (dugaan korupsi)," papar Zaenur.

"Harus dilakukan audit investigatif untuk membuka ini semua. Apakah betul telah terjadi tindak pidana atau murni itu persoalan kegagalan di dalam perencanaan," ujarnya.

Baca juga: Sosok Rizal Fadillah, Desak Wapres Gibran Dimakzulkan dan Jokowi Diadili, Sebut Cacat Konstitusi

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved