Gubernur Riau Terjaring OTT

Anak Buah Pontang-panting Cari Uang Jatah Reman Untuk Gubernur Riau Abdul Wahid

Untuk memenuhi 'jatah preman' Abdul Wahid, para Kepala UPT Dinas PUPR-PKPP Riau menggunakan uang sendiri hingga menggadaikan sertifikat.

Editor: Fitriadi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ABDUL WAHID TERSANGKA - Gubernur Riau Abdul Wahid (tengah) bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR PKPP) Provinsi Riau M. Arief Setiawan (kanan) dan Tenaga Ahli Gubernur Riau Dani M. Nursalam (kiri) mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (5/11/2025). KPK resmi menahan Gubernur Riau Abdul Wahid bersama dua tersangka lainnya terkait kasus dugaan pemerasan dan suap dalam penganggaran proyek infrastruktur di lingkungan Dinas PUPRPKPP Riau. 

Dalam OTT tersebut, KPK turut menyita uang pecahan rupiah dan mata uang asing yang nilainya mencapai Rp1 miliar.

Abdul Wahid dan dua tersangka lainnya dijerat dengan Pasal 12 e dan f dan/atau Pasal 12B UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tipikor sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat ke-1 KUHP.

Tiga tersangka ditahan selama 20 hari ke depan.

Abdul Wahid ditahan di Rutan Gedung ACLC KPK.

Sedangkan Setiawan dan Dani ditahan di Rutan Gedung Merah Putih KPK.

Profil Abdul Wahid

Abdul Wahid adalah pengusaha dan politikus Indonesia dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini menjabat Gubernur Riau periode 2025–2030.

Ia didampingi oleh SF Hariyanto sebagai wakil gubernur.

Keduanya dipercaya menjadi duet kepemimpinan yang akan membawa perubahan dan kemajuan bagi Bumi Lancang Kuning selama lima tahun ke depan.

Momen bersejarah ini ditandai dengan pelantikan yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 20 Februari 2025.

Pelantikan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, sebagai bagian dari pelantikan kepala daerah secara nasional.

Dilansir laman dpr.go.id, Abdul Wahid lahir di Desa Belaras,  Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau pada 21 November 1980.

Ia merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Abdul Wahid mulai aktif dalam dunia politik sejak awal 2000-an.

Sebelum menjadi Gubernur Riau, Abdul Wahid pernah menjabat anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2019–2024 mewakili dapil Riau II.

Ia juga pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Riau dua periode sejak 2009 hingga 2019.

Di samping karier politiknya, Wahid juga aktif dalam organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha.

Ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Riau selama dua periode, yaitu 2002–2004 dan 2004–2009.

Ia juga pernah menjadi Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 2002–2003.

Abdul Wahid pernah menjadi Direktur PT. Malay Nusantara Cipta.

Masa kecilnya diwarnai oleh kondisi ekonomi yang menantang, terutama setelah ayahnya wafat saat ia berusia 10 tahun.

Sejak saat itu, ia turut membantu mengelola kebun kelapa milik keluarga untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Pendidikan dasar ia tempuh di SD Negeri Sei Simbar, lulus pada tahun 1994.

Ia melanjutkan ke MTs Sei Simbar dan menyelesaikan pendidikan menengah pada 1997.

Selanjutnya, Wahid menempuh pendidikan agama di Pondok Pesantren Ashhabul Yamin, Agam, hingga lulus pada tahun 2000.

Pendidikan tinggi ia lanjutkan di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, jurusan Pendidikan Agama Islam, dan meraih gelar Sarjana (S-1) pada 2004.

Ia kemudian mengambil kuliah S-2 Ilmu Politik dan meraih gelar Magister Sains dari Universitas Riau pada 2021.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Bangkapos.com)

 

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved