Kisah Iptu Nasrullah Selamatkan Bilqis, Minta Doa Ustaz hingga 7 Pondok Pesantren

Iptu Nasrullah menjadi salah satu polisi yang berjasa dalan proses penyelamatan Bilqis Ramadhan (4).

|
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
Kolase Instagram @fennyfransff | unhas.tv
PENYELAMATAN BILQIS -- Kisah Iptu Nasrullah Selamatkan Bilqis, Minta Doa Ustaz hingga 7 Pondok Pesantren 
Ringkasan Berita:
  • Ipti Nasrullah menceritakan kronologi penculikan dan turut membeberkan fakta haru mengenai proses penyelamatan Bilqis.
  • Selain negosiasi, Iptu Nasrullah meminta doa kepada sejumlah pondok pesantren dan ustaz.
  • Hilang Bilqis Ramdhani (4), balita di Makassar yang hilang diculik pada Minggu (2/11/2025) lalu ditemukan di Jambi pada Minggu (9/11/2025).

 

BANGKAPOS.COM -- Kisah penyelamatan Bilqis, bocah berusia 4 tahun asal Makassar yang diculik.

Iptu Nasrullah menjadi salah satu polisi yang berjasa dalan proses penyelamatan Bilqis Ramadhan (4).

Baru-baru ini, Iptu Nasrullah menceritakan kisahnya menyelamatkan Bilqis.

Tak hanya melakukan negosiasi, pihak kepolisian juga melakukan usaha secara spiritual untuk dapat menemukan Bilqis dalam kondisi selamat.

Baru-baru ini, AKBP Devi Sujana selaku Kasat Reskrim Polrestabes Makassar tampil di YouTube Denny Sumargo.

Ia datang bersama Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Nasrullah Muntu dan Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar Ipda Supriadi Gaffar.

Baca juga: Sosok Nonik Ayu, Selebgram dan Anak Polisi Maafkan Suami Selingkuh, Alasan Damai: Disarankan Papa

Selain menceritakan kronologi penculikan, mereka turut membeberkan fakta haru mengenai proses penyelamatan Bilqis.

Iptu Nasrullah Muntu yang ikut langsung dalam proses penyelamatan mengaku pihaknya mengedepankan komunikasi saat hendak menjemput Bilqis dari pihak Suku Anak Dalam.

 

Hal itu dilakukan agar menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

"Satu hal yang kami tanamkan dalam hati, jangan sampai kami melakukan upaya yang lebih tapi anaknya enggak selamat.

Makanya kami betul-betul pertimbangkan matang untuk menyelamatkan anak ini," jelas Iptu Nasrullah Muntu dikutip dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Jumat (14/11/2025).

Iptu Nasrullah dan tim sempat memperlihatkan orangtua kandung Bilqis kepada Suku Anak Dalam.

Mereka turut menyentil hati nurani sehingga membuat Suku Anak Dalam luluh.

"Saat itu kami perlihatkan lagi (orangtua kandung), ini penculikan, bagaimana perasaanmu jika anakmu yang diculik.

Baca juga: Sosok Irjen Djuhandhani Rahardjo, Kapolda Sulsel Tindak Anggota yang Penjarakan Rasnal & Abdul Muis

Kami sentuh lagi dengan seperti itu. Melalui aparat setempat kemudian tokoh masyarakat yang tergabung dalam negosiasi berusaha juga menggunakan polanya dia.

Itulah yang mungkin tersentuh ketika kami menjelaskan seperti itu," lanjutnya.

Selain negosiasi, Iptu Nasrullah ternyata juga sampai minta doa kepada sejumlah pondok pesantren.

Hal itu dibeberkan AKBP Devi Sujana.

"Beberapa ustaz divideo call sama beliau (Iptu Nasrullah), minta doa, ada ustaz Das'ad Latif," terang AKBP Devi.

Iptu Nasrullah tak menampik mengenai hal tersebut. Ia juga mengaku minta doa ke 7 pondok pesantren.

"Selama dalam perjalanan kami menghubungi 7 pondok pesantren untuk mendoakan," kata Iptu Nasrullah.

Sosok Iptu Nasrullah

Iptu Nasrullah lahir di Jeneponto lahir 21 Juni 1987.

Iptu Nasrullah merupakan Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, ia merupakan polisi bergelar doktor ilmu hukum.

Iptu Nasrullah meraih gelar doktor di Fakultas Ilmu Hukum, Universitas Hasanuddin (Unhas) pada Senin (7/7/2025).

Polisi ini promosi doktor saat masih menjabat Kasubnit 2 Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar

Disertasinya berjudul "Urgensitas Digital Forensik pada Tahap Penyidikan Tindak Pidana Elektronik".

Ia diuji lima profesor dan lima doktor. Ketua Tim Penguji, Prof Dr Hamzah Halim.

Promotor atau Ketua Prof Dr Judhariksawan, Sekretaris atau Ko Promotor Prof Amir Ilyas dan anggota Prof Haeranah.

Adapun tim penilai eksternal dari Universitas Indonesia, Dr Edmon Makarim, bersama empat penilai lainnya yang terdiri dari seorang profesor dan tiga doktor.

"Ini merupakan bagian dari tanggung jawab saya sebagai penyidik dalam menjawab tantangan kejahatan siber yang terus berkembang," kata Dr Nasrullah kepada wartawan seusai sidang.

"Ilmu ini saya dedikasikan untuk institusi dan masyarakat," lanjutnya.

Baca juga: Nasib Mahasiswi Unpak Bogor Jatuh dari Lantai 3 Kampus, Sempat Tulis Surat untuk Ortu: Ira Capek

Biodata

Nama: Nasrullah

Pangkat: Inspektur Satu (Iptu)

Lahir: Jeneponto 21 Juni 1987

Ayah: Muntu

Ibu: St Satiha

Mertua: Burhamin (bapak) dan St Khadijah (ibu)

Istri: Debi Sintia

Anak:

- Ahmad Dzakir Nasrullah

- Imam Syafi'i Nasrullah

- Fardhan Hafidz Nasrullah 

- Fadhlan Hafidz Nasrullah 

Pendidikan Formal:

- SD Negeri Lembangloe, 1999

- SMP/ Madrasah Tsanawiyah Modern Takalar 2002

- SMA/ Madrasah Aliyah (Pesantren Tarbiyah) Takalar 2005

- D3 Akademi Keperawatan Mappaodang 2011

- Strata 1 Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Lembaga Pendidikan Indonesia Makassar 2010

- Strata Dua Universitas Muslim Indonesia (UMI) 2019

- Doktor Ilmu Hukum Unhas 2025

Pendidikan Pengembangan dan Pelatihan

- Pelatihan Dasar Anti Teror 2011

Pendidikan Kepolisian 

-Diktukba 2005

-SIP 2020

Riwayat Pangkat 

- Bripda 2006

- Briptu 2010

- Brigpol 2014

- Bripka 2019

- Ipda 2020

- Iptu 2025

Riwayat jabatan 

- BA Ditsamapta Polda Sulsel (17/07/2006)

- BA Biddokkes Polda Sulsel (04-02-2014)

- Banum Subdit 3 Ditreskrimum Polda Sulsel (29-08-2017)

- Pama Polda Sulsel (24-09-2020)

- Kasubnit Unitidik V Satreskrim Polrestabes Makassar (03-02-2021)

- Pama Polrestabes Makassar (04-01-2021)

Penugasan Luar Struktur 

- Formed Police Unit (PBB) di Unamid (Sudan)

Tanda Kehormatan: Satyalencana Bhakti Buana 2013

Kemampuan bahasa:

-Arab (aktif)

-Inggris (aktif).(*)

BILQIS MENANGIS - Bilqis Ramdhani (4) berada di atas pangkuan masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) sambil menangis saat hendak diserahkan ke polisi di kawasan hutan Kecamatan Merangin, Jambi, Sabtu (8/11/2025), malam. (Kanan) Ilustrasi Kehidupan Suku Anak Dalam (SAD) Jambi.
BILQIS MENANGIS - Bilqis Ramdhani (4) berada di atas pangkuan masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) sambil menangis saat hendak diserahkan ke polisi di kawasan hutan Kecamatan Merangin, Jambi, Sabtu (8/11/2025), malam. (Kanan) Ilustrasi Kehidupan Suku Anak Dalam (SAD) Jambi. (Instagram/Jambihits/Istimewa)

Cerita Bilqis selama di Lokasi Penculikan

Perjalanan hidup Bilqis Ramdhani (4) menjadi sorotan setelah kisah penculikannya mencuat dan berujung penyelamatan dramatis di Provinsi Jambi.

Kini, balita asal Makassar itu perlahan mulai menceritakan pengalamannya selama berada di lokasi penculikan.

Ayahnya, Dwi Nurmas (34), mengatakan, Bilqis mulai membuka diri dan bercerita tentang kehidupan di lingkungan Suku Anak Dalam (SAD)—tempat dirinya ditemukan oleh tim gabungan kepolisian setelah dinyatakan hilang selama hampir sepekan.

“Dia sebut ada anjing, ada bayi-bayi seumurannya. Saya tanya, tidur di mana nak?, dia bilang sama bapak-bapak.

Dia pikirnya bapak-bapak itu saya begitu. Makan apa di sana?, dia bilang makan mi,” beber Dwi saat ditemui di rumahnya di kawasan Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Selasa (11/11/2025) malam.

Dwi mengaku bersyukur kondisi putrinya kini sudah jauh lebih baik.

Namun, ia juga melihat adanya perubahan perilaku Bilqis setelah peristiwa penculikan itu.

“Alhamdulillah kondisinya sekarang baik masih seperti biasa, cuma agak-agak kasar, kalau ada dia minta sesuatu lebih agresif berbeda dengan kemarin-kemarin,” kata Dwi.

Sebelum kejadian, menurut Dwi, Bilqis memang dikenal hiperaktif dan mudah akrab dengan orang lain. Namun kini, sikapnya tampak sedikit berbeda.

“Perubahannya hanya itu lebih agresif. Seperti kalau ada yang dia inginkan lebih agresif daripada sebelumnya. Misalnya itu kalau minta mainan,” ujar Dwi.

Trauma Healing untuk Pulihkan Kondisi Psikologis Bilqis

Kunjungan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar ke rumah Bilqis dilakukan sebagai bagian dari pendampingan psikologis dan trauma healing.

Kepala DP3A Makassar, Ita Isdiana Anwar, menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan asesmen dan konseling tahap awal untuk memastikan Bilqis tidak mengalami trauma berkepanjangan.

“Penanganan trauma healing lebih kepada pendekatan ke anak, jangan sampai ada trauma. Ini tahap pertama, kita tadi asesmen, kemudian kami konseling juga,” ungkap Ita.

Namun, Ita menambahkan bahwa hasil asesmen tahap pertama belum bisa menjadi acuan penuh mengenai kondisi psikologis Bilqis.

“Tetapi (hasilnya) belum bisa kami jawab sekarang karena namanya anak-anak kita tidak bisa paksakan. Ada tahap-tahap selanjutnya,” bebernya.

Sebelumnya, Bilqis Ramdhani dinyatakan hilang pada Minggu (2/11/2025) saat bermain di Taman Pakai Sayang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

Setelah penyelidikan intensif, tim gabungan akhirnya menemukan Bilqis dalam keadaan sehat di SPE Gading Jaya, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, wilayah yang dihuni oleh komunitas Suku Anak Dalam (SAD) pada Sabtu (8/11/2025) malam.

Hasil penyidikan mengungkap, Bilqis dijual dengan harga sekitar Rp 80 juta oleh jaringan pelaku dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) lintas provinsi.

Polisi menetapkan empat tersangka dalam kasus penculikan dan perdagangan anak tersebut, yaitu:

  • Sri Yuliana alias SY (30) – warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan
  • Nadia Hutri alias NH (29) – warga Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
  • Meriana alias MA (42) – warga Kabupaten Merangin, Jambi
  • Adit Prayitno Saputra alias AS (36) – pasangan kekasih Meriana, warga Kabupaten Merangin, Jambi

(Bangkapos.com/TribunnewsMaker.com/Tribun-Timur.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved