Profil Tokoh
Profil Muhammad Ikhlas Thamrin Penemu Bobibos BBM Jerami MoU dengan KDM, Cipta Motor & Kompor Pulsa
Muhammad Ikhlas Thamrin, penemu Bobibos BBM jerami MoU dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Keunggulan Bobibos tidak hanya terbatas pada bahan bakar.
Proses pengolahannya juga menghasilkan produk turunan yang bernilai, termasuk pakan ternak (diperkirakan hingga 2.000 ton dari 500 hektar) dan pupuk.
Hal ini menciptakan siklus ekonomi berkelanjutan di mana pertanian tidak hanya menghasilkan pangan, tetapi juga energi, pakan, dan pupuk.
Rencana distribusi ke depan mencakup pembangunan Bobibos Mini di tingkat desa, memungkinkan masyarakat, termasuk kelompok ibu-ibu PKK menjadi agen penjual.
Langkah ini diharapkan tidak hanya menekan harga jual, tetapi juga mendukung upaya nasional untuk mengurangi ketergantungan pada subsidi energi.
Baca juga: Ingat Brigjen Hendra Kurniawan di Kasus Pembunuhan Brigadir J & Ferdy Sambo, Ternyata Batal di-PTDH
Gubernur Bengkulu Gandeng Bobibos
Muhammad Ikhlas Thamrin, penemu Bobibos atau BBM Jerami dan timnya ditemui Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, Rabu (12/11/2025).
Muhammad Ikhlas Thamrin dan timnya ditemui Helmi Hasan setelah geram permasalahan BBM langka di Bengkulu sudah terjadi lebih dari sepekan.
Gubernur Helmi Hasan disebut tertarik menggandeng Bobibos untuk dijadikan alternatif solusi dari soal kelangkaan BBM di Bengkulu tersebut.
Pertemuan keduanya pun diunggah pada unggahan instagram akun @bobibos, Kamis (13/11/2025).
Ia disebut menyampaikan apresiasi terhadap inovasi bahan bakar nabati dari jerami yang digagas oleh anak bangsa tersebut.
"Kehadiran BOBIBOS menjadi angin segar di tengah persoalan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang dalam beberapa waktu terakhir dirasakan masyarakat Bengkulu," tulis akun @bobibos.
Bobibos juga dipandang sebagai peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaatan limbah pertanian yang selama ini terabaikan.
Gubernur Helmi menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu siap bergerak cepat.
Pemprov akan menyiapkan lahan sawah seluas 2.000 hektare sebagai sumber bahan baku jerami, sekaligus mendukung pembangunan pabrik pengolahan bahan bakar BOBIBOS di wilayahnya.
Langkah ini diharapkan menjadi awal dari sinergi antara pemerintah daerah, inovator energi, dan masyarakat dalam menghadirkan bahan bakar mandiri yang ramah lingkungan.
Sementara itu, tim BOBIBOS menyampaikan bahwa pihaknya masih terus berkoordinasi intensif dengan pemerintah pusat untuk memastikan seluruh proses produksi, distribusi, dan perizinan berjalan sesuai regulasi nasional.
Sembari menanti regulasi resmi, Gubernur Helmi berencana membagikan BOBIBOS secara gratis kepada masyarakat Bengkulu untuk mengatasi kelangkaan BBM yang masih terjadi di beberapa wilayah.
Langkah ini diharapkan bisa memberikan kelegaan bagi warga sekaligus memperkenalkan manfaat bahan bakar berbasis jerami secara langsung di lapangan.
BBM Terus Langka di Bengkulu
Sebagai informasi, kelangkaan BBM memang terjadi di Bengkulu beberapa hari terakhir ini.
Dikutip dari Tribun Bengkulu, di beberapa SPBU di Kota Bengkulu, ratusan kendaraan tampak mengantre untuk mengisi bahan bakar.
Tak hanya itu, sejumlah tempat pengisian BBM eceran juga terlihat ramai.
Harga BBM eceran mencapai Rp20 ribu per liter untuk Pertalite dan Rp25 ribu per liter untuk Pertamax.
Menanggapi hal itu,Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meminta Pertamina untuk lebih aktif berkomunikasi dan menyampaikan informasi publik seperti yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebelum muncul keributan di tengah masyarakat.
Hal ini disampaikan Helmi karena hingga Senin (10/11/2025) siang, antrean panjang masih terjadi di beberapa SPBU di Kota Bengkulu.
Baca juga: Profil Yunus Mahatma, Dirut RSUD Ponorogo Punya Jeep Rubicon Bernopol Cantik Tak Tercantum di LHKPN
Menurut Helmi, Pertamina bisa mencontoh pilot pesawat atau pihak BMKG yang selalu memberi informasi lebih dulu sebelum terjadi kendala.
“Misal pilot pesawat, kalau ada goncangan pilot pasti memberitahu dahulu ada awan akan terjadi goncangan. Seperti itu pula BMKG, adanya peringatan dini soal cuaca, jadi kita bisa bersiap-siap menghadapinya,” ungkap Helmi saat diwawancarai Senin (10/11/2025) pukul 08.30 WIB.
Helmi meminta Pertamina meniru langkah tersebut untuk memberi informasi jika terjadi kendala dalam pendistribusian BBM.
Ia menegaskan agar masyarakat tidak sampai ribut dan saling menyalahkan, sementara Pertamina yang bertanggung jawab atas BBM justru diam seribu bahasa.
“Pertamina bisa mencontoh pilot ataupun BMKG, memberikan informasi terlebih dahulu kendalanya apa agar kita bisa bersiap-siap. Ini Pertamina yang diberikan tanggung jawab soal BBM justru diam seribu bahasa,” jelas Helmi.
Helmi juga menegaskan agar Pertamina menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat mengenai kendala yang dihadapi.
Selain itu, ia meminta Pertamina untuk menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas permasalahan yang terjadi, karena hal tersebut menjadi tanggung jawab Pertamina.
“Saya minta Pertamina dapat menjelaskan kepada masyarakat soal kendala yang dihadapi. Kedua, Pertamina minta maaf kepada masyarakat karena domainnya ada di Pertamina,” tutup Helmi.
Helmi Hasan juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bengkulu.
Sebelumnya, Pertamina menjanjikan kepada masyarakat Bengkulu bahwa stok BBM di wilayah tersebut dalam kondisi aman.
Kepastian ini disampaikan setelah dijadwalkan kedatangan kapal pengangkut BBM yang akan bersandar di Pelabuhan Pulau Baai, Minggu (9/11/2025) pagi.
Pihak Pertamina memastikan setelah kapal bersandar, mereka akan segera melakukan proses pemulihan distribusi agar antrean di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dapat segera berkurang.
Namun hingga Senin (10/11/2025) siang, sejumlah SPBU di Kota Bengkulu masih dipadati kendaraan yang mengantre untuk mengisi BBM.
Helmi pun geram.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut mengawasi kondisi BBM di Bengkulu.
“Tadi pagi sudah ada kapal tangki yang merapat, tiga lagi. Kita amati sama-sama, siapa tahu di dalam tangki itu bukan minyak,” ungkap Helmi saat diwawancarai, Senin (10/11/2025) pukul 08.30 WIB.
Helmi menjelaskan, pihaknya bersama TNI dan Polri telah turun langsung untuk mengawasi proses pendistribusian BBM.
Ia menambahkan, Pertamina berkomitmen menyelesaikan persoalan BBM dalam satu hingga dua hari ke depan, namun hal itu menjadi tanggung jawab Pertamina, bukan pemerintah daerah.
“Pertamina berkomitmen dalam 1-2 hari persoalan BBM selesai, namun itu komitmen Pertamina, bukan komitmen pemerintah, karena yang punya domain soal BBM adalah Pertamina, kementeriannya adalah Kementerian ESDM,” jelas Helmi.
Helmi juga menyinggung persoalan krisis BBM sebelumnya yang sempat terjadi pada pertengahan tahun ini. Ia mengatakan pihaknya sudah menanyakan kendala yang dihadapi Pertamina hingga krisis kembali terjadi.
Baca juga: Sosok Bripka Laode Abdul Salman Polisi Papua Tewas di Kendari, Ditikam Paman TNI, Atlet Paralayang
Awalnya, Pertamina beralasan adanya pendangkalan di alur Pelabuhan Pulau Baai sehingga kapal tidak bisa masuk. Pemerintah kemudian mengejar pengerukan agar kapal Pertamina bisa bersandar.
“Setelah bilang dulu lebaran adanya pendangkalan, tapi kan lancar. Ternyata ada masalah 13 mobil tangki yang biasa digunakan menjadi 3,” kata Helmi.
“Harusnya Pertamina ngomong dulu sama kita, ‘Pak, kita ini ada masalah kendaraan, dari 13 menjadi 3, mohon solusinya’. Kan bisa kita cari jalan keluar,” tutup Helmi.
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan juga mengatakan Pertamina tidak pernah berkomunikasi secara terbuka dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
“Pertamina harusnya lebih terbuka dan berkomunikasi dengan pemerintah. Jika ada kendala, kita bisa langsung mencari solusinya,” ujar Helmi.
Helmi menilai komunikasi sangat penting agar masyarakat tidak saling menyalahkan. Ia menegaskan bahwa Pertamina sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan BBM di Bengkulu, seolah diam seribu bahasa.
“Jangan sampai tunggu masyarakat ribut hingga saling salah. Pertamina yang diberikan tanggung jawab untuk mengelola BBM di Bengkulu hanya diam seribu bahasa,” tutur Helmi.
Ia juga meminta Pertamina memberikan kejelasan mengenai kendala pendistribusian BBM kepada masyarakat dan pemerintah.
Selain itu, Helmi meminta Pertamina untuk menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bengkulu.
“Pertamina harus memberikan kejelasan kepada masyarakat dan pemerintah soal kendala pendistribusian BBM. Pertamina juga harus meminta maaf ke masyarakat Bengkulu,” jelas Helmi.
Helmi menambahkan, memang ada laporan mengenai praktik penguncalan minyak menggunakan drum dan kendaraan yang dimodifikasi, namun menurutnya persentasenya sangat kecil.
“Memang ada laporan soal yang gunjal minyak dengan drum hingga modifikasi kendaraan. Pak Kapolda sudah menindak oknum tersebut, namun persentasenya sangat kecil. Orang mengunjak paling berapa liter sih,” lanjut Helmi.
Ia mengungkapkan, kapal tangki minyak yang seharusnya berjumlah empat unit, kini hanya satu unit yang beroperasi, sehingga menyebabkan kelangkaan.
Helmi juga meminta masyarakat untuk tidak saling menuduh, mengingat Pertamina telah menyampaikan adanya kendala transportasi kapal laut pengangkut BBM.
Kabarnya, kapal tangki yang datang pada pagi tadi hanya mengangkut biodiesel, namun tiga kapal lainnya sudah merapat di pelabuhan.
Ia mengimbau masyarakat ikut mengawasi bersama agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kita sama-sama mengawasi kapal tangki itu. Siapa tahu bukan minyak di dalamnya. Kita lihat dulu. Saat ini, Satpol PP, TNI, dan Polri sudah turun memperhatikan itu. Masalah krisis BBM akan selesai 1-2 hari ke depan,” tutup Helmi.
Upaya Helmi Didukung DPRD Bengkulu
Upaya Gubernur Helmi Hasan menjadikan Bobibos sebagai alternatif solusi kelangkaan BBM di Bengkulu didukung oleh DPRD Bengkulu.
Wakil Ketua (Waka) I DPRD Provinsi Bengkulu, Teuku Zulkarnain mendukung langkah strategis dari Pemerintah Provinsi untuk mencari solusi terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bengkulu.
Teuku mengatakan pihaknya mendukung upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam mencari solusi soal kelangkaan BBM.
“Berkali-kali (Kelangkaan BBM, red) apapun alasannya, kita susah terima sebenarnya, karena BBM itu menyangkut hajat orang banyak, tidak ada BBM macet semua kita,” ungkap Teuku saat diwawancarai di Kantor DPRD Bengkulu, Jumat (14/11/2025) 13.10 WIB dikutip dari Tribun Bengkulu.
“Oleh sebab itu, kita mendorong Pemerintah Provinsi untuk melakukan langkah-langkah strategis (Kolaborasi dengan BOBIBOS, red), artinya bukan untuk menyangi Pertamina,” lanjut Teuku.
Kolaborasi dengan BOBIBOS ini bukan untuk bersaing dengan Pertamina, namun untuk menyelamatkan rakyat Bengkulu dari krisis BBM ini.
Apapun langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bengkulu, untuk mengatasi persoalan kelangkaan BBM oleh Pertamina, pihaknya mendukung penuh.
“Apapun langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bengkulu, untuk mengatasi persoalan kelangkaan BBM ini, kita dukung penuh,” jelas Teuku.
Menurutnya, jika terus berharap dengan Pertamina, pihaknya khawatir akan terjadi kembali kelangkaan BBM ini.
Karena, lanjut Teuku, masalah distribusi BBM ada atau tidaknya BBM dan sebagainya, mutlak kewenangan Pertamina.
“Masalah distribusi BBM ada atau tidaknya BBM dan sebagainya, mutlak kewenangan Pertamina, soal ini pertamina jangan bersembunyi terus hingga rakyat menyalahkan Pertaminah, seharusnya Pertamina harus cepat dan tanggap memberikan keterangan pers soal kelangkaan BBM,” papar Teuku.
Pertamina harus aktif seperti PLN, dimana sehari sebelum listrik padam, PLN langsung memberik tahukan kepada masyarakat.
Namun Pertamina yang mengetahui akan ada kelangkaan tak memberitahu, harusnya diumumkan ke masyarakat. Namun pertamina bersembunyi terus-menerus.
“Pertamina yang mengetahui akan ada kelangkaan tak memberitahu, harusnya diumumkan ke masyarakat. Namun pertamina bersembunyi terus-menerus, seakan-akan yang disalahkan Pemerintah Provinsi, diharapkan pertamani tak seperti ini, berlaku lah seperti PLN karena mereka sama-sama BUMN,” ujar Teuku
Profil Muhammad Ikhlas Thamrin
Muhammad Ikhlas Thamrin bukan dari latar belakang anak teknik.
Ia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo angkatan 2001.
Selama kuliah, Muhammad Ikhlas Thamrin mengaku sangat sering mengikuti demonstrasi untuk mengkritisi sumber energi di Indonesia.
“Saya ingat betul pernah berdemo di Jakarta untuk menolak kenaikan harga BBM.
Namun, setelah lulus saya mulai berpikir apa yang dapat saya lakukan untuk memberi solusi perihal energi,” ujar Muhammad Ikhlas Thamrin dikutip dari situs resmi UNS, Rabu (12/11/2025).
Energi Berpotensi Langka
Lulus tahun 2005, Muhammad Ikhlas Thamrin pun mulai mencari solusi untuk permasalahan energi.
Ia berpendapat energi di Indonesia berpotensi langka dan mahal karena belum memanfaatkan energi terbarukan terlebih yang saat ini digunakan belum ramah lingkungan.
Pada 2007, Muhammad Ikhlas Thamrin memulai riset tentang energi bersama timnya.
Pernah Ciptakan Kompor dan Motor Pulsa
Delapan tahun kemudian ia mendirikan PT Baterai Freeneg Generasi.
Hasil dari riset yang dilakukannya melahirkan sebuah solusi energi berbasis pulsa berupa kompor dan motor.
Baca juga: Sosok Bharada Geri & Bharada Jeri, Saudara Kembar Wujudkan Mimpi Jadi Brimob, Anak Pedagang Seragam
Kala itu, patennya telah diuji oleh International Certificate Testing Technology (ICTT).
Kompor dan motor listrik tersebut akan dapat digunakan dengan baterai yang menganut sistem pulsa token.
Pengguna tidak perlu mencari stasiun pengisian listrik umum untuk mengisi daya jika baterai habis melainkan cukup mengisi pulsa token.
Muhammad Ikhlas Thamrin bermimpi membangun ekosistem listrik di Indonesia pada 2030.
10 Tahun Riset Bobibos Mandiri
Bobibos dibuat dari dari berbagai tanaman yang mudah tumbuh di banyak wilayah Indonesia, termasuk di lahan persawahan.
Dengan RON mendekati 98, Bobibos disebut bisa menempuh jarak lebih jauh dibandingkan bahan bakar solar konvensional saat ini.
10 tahun riset mandiri, Bobibos masih perlu lewati banyak pintu.
Muhammad Ikhlas Thamrin menciptakan Bobibos dilatarbelakangi oleh keresahannya pada tingginya ketergantungan Indonesia terhadap energi impor.
Ia ingin membuktikan Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri melalui ilmu pengetahuan dan riset mandiri.
Wujudkan Visi Prabowo
Diberitakan sebelumnya, Mulyadi, meluncurkan inovasi bahan bakar ramah lingkungan bernama Bobibos (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos) pada Minggu (2/11/2025).
Bertempat di Gedung Bumi Sultan Jalan Raya Jonggol No. 37, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kegiatan ini dihadiri oleh Sultan Cirebon, pendiri Primajasa H.Amir Mahpud, dan sejumlah tamu undangan.
"Alhamdulilah, hari ini kita sudah launching suatu produk berbasis pertanian untuk kebutuhan energi bahan bakar minyak (BBM)," kata Mulyadi di Jonggol, Minggu (2/11/2025).
Baca juga: Sosok TRM Tipu Warga Ratusan Juta, Mantan Jaksa Punya Senjata Api, Modus Terungkap Lancarkan Aksi
Dia menjelaskan peluncuran Bobibos ini dilakukan untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto terkait kemandirian energi.
"Peluncuran Bobibos bukan sekedar ubtuk ketahanan energi, tetapi kemandirian energi," ujarnya.
Menurutnya, jika hanya untuk ketahanan energi, Indonesia bisa impor BBM dari luar negeri.
Tetapi kalau ada kemandirian energi, maka Indonesia tidak tergantung pada dinamika situasi geopolitik.
"Dengan kemandirian energi, Indonesia tetap bisa berdiri tanpa harus menunggu impor BBM," ucap Mulyadi.
Politisi Partai Gerindra ini menjelaskan bahan bakar ramah lingkungan ini bisa digunakan untuk kendaraan, traktor hingga genset.
"Produk ini merupakan jawaban saya sebagai wakil rakyat untuk meringankan kebutuhan masyarakat di daerah pemilihan Kabupaten Bogor," ujar Mulyadi.
Dengan peluncuran Bobibos, Mulyadi ingin menjadi solusi dalam menekan biaya transportasi masyarakat di Kabupaten Bogor.
"Bahan bakar Bobibos ini menjadi opsi bagi masyarakat untuk memilih bahan bakar. Saat ini ada bahan bakar berbasis fosil dan listrik. Nah, Bobibos ini berbasis nabati," ungkapnya.
Saat ini Bobibos ini sudah mendapat haknpaten dari Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Bahan bakar minyak ini juga sudah mendapat sertifikasi dari Lemigas.
"Bahan bakar ini memiliki kualitas dan layak dikonsumsi untuk kendaraan masyarakat," tutur Mulyadi.
Bobibos dirancang dengan sejumlah keunggulan seperti hemat biaya, irit penggunaan dan ramah lingkungan.
"Berdasarkan seritifikasi Lemigas, Bobibos memiliki RON 98,1. Meskipun RON-nya tinggi tetapi harganya murah," ungkapnya.
Untuk produksi dan distribusi, saat ini Bobibos sedang melakukan koordinasi dengan Dirjen Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia.
"Kita akan meminta arahan terkait izin produksi, izin edar dan lain-lain. Kalau tidak salah, untuk bahan bakar energi alternatif hanya ada izin produksi," tandas Mulyadi.
Baca juga: Sosok Kurnia Tri Royani, Tangisi Rismon Cs Usai Diperiksa Polda Metro Jaya, Punya Profesi Moncer
(Kompas.com/Wartakotalive.com/TribunTrends.com/TribunBengkulu.com/Bangkapos.com)
| Profil Irjen Pol Gatot Repli Handoko, Sebut Polri Babu Masyarakat, Dosen STIK Lulusan Akpol 91 |
|
|---|
| Profil & Jejak Karier Budi Utama, Dulu Pj Wali Kota Pangkalpinang Kini Jabat Kepala BPBD Babel |
|
|---|
| Profil Andi Sudirman Gubernur Sulsel yang Pecat Guru Luwu Utara, Kini Harus Jalani Putusan Prabowo |
|
|---|
| Profil & Harta Rilke Jeffri Huwae Dirjen Gakkum ESDM Disemprot Bahlil soal Tambang Ilegal, Eks Jaksa |
|
|---|
| Profil Irjen Djuhandhani Baru Seminggu Kapolda Sulsel Ungkap Penculikan Bilqis, Eks Kapolres Bateng |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251116-BOBIBOS.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.