Tragis ! Dua Bocah Tewas Tenggelam saat Berenang di Kolong Temberan, Dua Korban Baru Lulus SD

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Saat asyik berenang bersama teman-temannya dua orang anak di bawah umur berisinial R dan N, justru berakhir tragis usai tenggelam di Kolong Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada Rabu (15/06/2022) sekitar pukul 17.00 kemarin. 

Nahasnya kedua anak tersebut diketahui baru dinyatakan lulus dari jenjang sekolah dasar, dan seharusnya kini bersiap untuk melanjutkan pendidikan di bangku SMP. 

Namun takdir berkata lain R dan N kini telah meninggal dunia, setelah warga berupaya menyelamatkan kedua korban yang tenggelam.

Ketua RT 02 RW 01 Kelurahan Temberan, Muhammad Toni saat dikonfirmasi Bangkapos.com pun membenarkan terkait tenggelamnya R dan N. 

"Kemarin itu habis hujan mereka itu ke situ rupanya mandi di situ, jadi gak ada dorongan siapalah kemauan anak-anak maklum lah orang tuanya juga kerja. Mandi di situ gak tahunya ada teman-temannya nyusul ke sini, bilang ada yang tenggelam terus kita langsung ke lokasi," ungkap Toni, Kamis (16/06/2022) ketika dikonfirmasi Bangkapos.com. 

Baca juga: Akibat Sisa Mabuk di Malam Hari, Piang kalap hingga Nekat Aniaya Paman Sendiri

Baca juga: Harga Migor di Ritel Belum Seluruhnya Turun, Emak-emak di Pangkalpinang Pilih Belanja di Pasar

Saat di lokasi Toni bersama sejumlah warga pun langsung melakukan penyisiran di kolong dengan diameter sekitar 10 meter dengan kedalam air sekitar 5 meter. 

Selain itu Toni juga tak menampik lokasi kolong tersebut, memang kerap dijadikan sebagai tempat bermain anak-anak walaupun sudah dilarang warga. 

"Kita nyari awalnya dapat satu setelah nyari setengah jam, terus lakukan pencarian sekitar setengah jam kemudian baru dapat yang kedua. Mereka itu mandinya ramaian ada sekitar delapan orang anak-anak kurang bih, tapi yang lainnya gak ngaku berlari semua," jelasnya. 

Sementara itu saksi lain Dito yang saat kejadian tidak jauh dari lokasi mengatakan sebelum ditemukan, terdapat warga yang hendak menolong namun mengurungkan niat karena tak bisa berenang. 

"Tahunya itu anak-anak ada datang ke pondok, bilang kawannya tenggelam ku pikir bercanda namanya anak-anak. Gak tahunya ada warga juga sempat ke lokasi mau nolong tapi gak bisa berenang, nyuruh saya tapi takut juga takut kita yang dituduh atau gimana jadi ku panggil anggota bhabin,"  ungkap Dito.

Baca juga: Penyaluran STB Gratis Bagi Rumah Tangga Miskin di Pangkalpinang Masih Tunggu Instruksi

Baca juga: Ningsih Khawatir Gaji Bulanan Berkurang dari Skema Baru Iuran BPJS Kesehatan, Layanan Jadi Berbeda

Untuk lokasi kolong terdapat sisi dua pohon di mana bagian tengahnya, terdapat kontur tanah yang menurun dan langsung menuju air. 

Selain itu juga mirisnya kolong yang menjadi saksi bisu tewasnya R dan N, berada di sekitar perumahan warga.

Hampir di setiap sisi kolong, hanya berjarak sekitar lima meter saja dari rumah warga. 

"Iya anak-anak memang main kayak seluncuran gitu, ya memang sering juga anak-anak itu main. Iya kayanya anak-anak itu telat ngasih tahu warga, itu juga keliatannya satu temannya itu mau nolong temannya yang tenggelam. Mungkin gak kuat narik jadi ikut tenggelam, jadi malah dua-duanya yang tenggelam," ungkapnya.

Dari pantauan Bangkapos.com di  rumah R dan N sudah banyak papan bunga duka cita yang berbaris rapi sekaligus sejumlah tetangga yang berkumpul untuk mendoakan keduanya.

(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)