Perjalanan Karier Brigjen Krishna Murti, Atasan yang Pernah Disalip Pangkatnya oleh Ferdy Sambo
Brigjen Krishna Murti disorot lantaran diketahui memiliki pangkat satu tingkat di bawah Ferdy Sambo yang sempat menjadi bawahannya
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda |
BANGKAPOS.COM -- Sosok Krishna Murti mendadak menuai sorotan usai kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo.
Dirinya menuai perhatian usai diketahui sempat menjadi atasan dari Ferdy Sambo di Dirkrimum Polda Metro Jaya beberapa tahun lalu.
Kala itu Ferdy Sambo yang merupakan anak buahnya melejit naik memiliki pangkat yang lebih tinggi darinya di kepolisian.
Ferdy Sambo menjabat sebagai Wadirreskrimum Polda Metro Jaya mendampingi Krishna Murti yang memegang jabatan sebagai Dirreskrimum berpangkat Komisaris Besar (Kombes).
Kemudian Krishna Murti naik jabatan menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) sementara Ferdy Sambo naik berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen),
Baca juga: Deolipa Bongkar Kebohongan Putri Candrawathi di Magelang, Ferdy Sambo Dihasut Bunuh Brigadir J
Baca juga: Irma Hutabarat Sebut Bungkamnya Putri Candrawathi soal Kasus Brigadir J: Tak Ada Hati sebagai Ibu!
Baca juga: Jokowi Beri Bantuan Rp 600.000 ke Pekerja Bergaji Maksimum Rp 3,5 Juta, Cair Kapan?
Baca juga: Terungkap Karakter Ferdy Sambo dari Tulisan Tangannya, Grafolog: Tak Suka Masukan, Tempramen, Kejam
Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari
Hal ini pun menjadi sorotan, lantaran Krishna Murti diketahui memiliki pangkat satu tingkat di bawah Ferdy Sambo yang sempat menjadi bawahannya.

Ferdy Sambo memiliki pangkat satu tingkat di atas Brigjen Krishna Murti.
Terlepas dari perbedaan pangkat tersebut, seperti apa perjalanan karier Krishna Murti yang disalip pangkatnya oleh Ferdy Sambo?
Rupanya Krishna Murti adalah sosok perwira tinggi polisi yang punya karier cemerlang di dunia kepolisian.
Pria kekelahiran 15 Januari 1970 ini, merupakan lulusan Akademi kepolisian tahun 1991.
Krishna Murti mengawali kariernya di dunia kepolisian sebagai Pama atau Perwira Pertama di Polda Jawa Tengah.
Tak sampai setahun, karirnya langsung melesat, pada tahun 1992 Krisna terangkat menjadi Kapolsek Randudongkal, Polres Pemalang.
Pada tahun 1996, Krishna yang kala itu berpangkat Letnan Satu dikirim ke Bosnia sebagai negara konflik antara negara pecahan Kroasia dan Serbia.
Baca juga: Kisah Kakek di Sragen Beli Mobil Cash Pakai Uang Kumpulkan Rongsok, Awalnya Dikira Pengemis
Baca juga: INGAT, ini Manfaat Teh Hijau Bagi Pengidap Diabetes dan Penderita Radang Usus
Baca juga: Duh, Wajah Maling ini Berakhir Bengkak Setelah Jauh-jauh dari Binjai Curi Motor di Kota Medan
Baca juga: Harga BBM Subsidi Hingga Kini Belum Ditentukan, Kabarnya Pertalite Rp10.000 dan Solar Rp7.200
Baca juga: Dahsyatnya Amalan Astaghfirullah Wa Atubu Ilaih, Sering Dibaca Nabi, Bisa Dibaca 3 Kali Sehari
Dan menjadi lulusan terbaik PTIK sehingga ia pun mengemban tugas yang lebih besar lagi dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) yang ditempatkan sebagai Sekretaris Pribadi Kapolda Metro Jaya di tahun 2000.

Pada 1997 usai kembali ke tanah air Krishna langsung dilantik menjadi kepala Unit Raksasa Narkoba di Polwil Kabas Surabaya.
Dia melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada 2000.
Setelah lulus, ia pun mengemban tugas yang lebih besar lagi dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi atau AKP.
Dengan pangkat baru ini, Krisna ditempatkan di Polda Metro Jaya dengan tugas sebagai sekretaris pribadi Kapolda.
Tak lama setelah itu, ia pun kembali dengan jabatan sebagai Kapolsek, kali ini Krisna memimpin Polsek Penjaringan, Jakarta Utara ya bertugas selama 3,5 tahun hingga naik pangkat menjadi Komisaris Polisi atau Kompol.
Setelah itu karirnya pun semakin menanjak dengan ditugaskan sebagai Kepala Satuan Reskrim Polres, Jakarta Utara pada tahun 2005.
Saat usianya memasuki kepala tiga, ia menduduki posisi wakil Wakapolres Depok pada tahun 2006.
masuk ke Lembaga pendidikan untuk melanjutkan Sekolah Pimpinan (sespin) di Singapura dan Ausitralia hingga 2009 tepat di usia 30 tahun.
Baca juga: Warga Babel Resah Rencana Harga BBM Pertalite Rp10.000, BPJ Berharap Tak Ada Kenaikan
Baca juga: Bisa Jadi Obat Stres, Ini Kata - kata Lucu Singkat yang Bisa Bikin Anda Ketawa Ngakak
Baca juga: Bacaan Doa Selamat dari Azab dan Fitnah Dajjal Lengkap dan Tata Cara Berdoa
Baca juga: 65 Nama Kontak WhatsApp Unik untuk Istri yang Lucu dan Kekinian
Baca juga: Tips Menjaga Penampilan ala Luna Maya yang Baru Saja Ulang Tahun ke-39 Tahun
Kemudian karirnya semakin menanjak pada tahun 2011, saat itu anggota polisi perwira menengah ini dimutasikan menjadi Kapolres Pekalongan.
Setelah menjabat sebagai Kapolres, Krisna sempat menetap di New York sebagai Staf Perencanaan PBB.

Setelah kembali ke Indonesia, polisi yang hobi baca buku ini ditugaskan sebagai penerjemah utama Deephubi Tara tahun 2012.
Di tahun yang sama, Krisna juga melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi.
Secara tak sengaja, alumni SMP Negeri 1 Malang ini, memperoleh popularitasnya saat menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Metro Jaya pada tahun 2015.
Namun jabatan Direskrimum tak lama diembannya, karena pada tahun 2016 Krisna memperoleh promosi sebagai karomisinter Deephubinter Pokri
Selain naik jabatan, Krisna juga naik pangkat menjadi Brigadir Jenderal atau Brigjen hingga pada saat ini Krisna Murti telah berdinas di kepolisian selama 31 tahun.
Sepanjang perjalanan karirnya yang gemilang, ia sukses menorehkan beberapa prestasi.
Salah satunya pada tahun 2000, Krisna Murti menjadi lulusan terbaik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, sempat beberapa kali ditugaskan di luar negeri.
Krishna Murti memiliki gaya unik selama mengemban tugas, dia tampil dengan sangat tegas namun membuang jauh-jauh image polisi yang menyeramkan dari caranya bertindak.
Dia juga merupakan inisiator jargon Turn Back Crime yang kini digunakan di seluruh kepolisian di Indonesia.
(Bangkapos.com/Vigestha Repit)