Berita Bangka Tengah
Kisah Anak Kuli Panggul Jadi Polwan, Bertekad Berantas Tindak Asusila terhadap Perempuan dan Anak
Asra bertekad ingin memberantas kasus tindak asusila terhadap perempuan dan anak di Bangka Tengah yang akhir-akhir memang cukup sering terjadi.
Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: Novita
Dia sempat merasa minder karena melihat calon siswa (casis) lainnya yang saat tes diantar menggunakan mobil oleh orang tuanya. Asra pun sempat ragu tatkala mendengarkan kabar-kabar selentingan yang menyebutkan bahwa menjadi polisi harus punya banyak uang dan 'orang dalam'.
"Maklum lah, zaman dulu itu mau masuk polisi identik dengan 3D, Duit, Dekingan dan Dukun," ucapnya.
Sementara dirinya hanya anak sulung dari seorang kuli panggul, yang harus bekerja keras untuk menghidupi ia dan kedua adiknya.
Beruntungnya, setelah menjalani berbagai tes dan lika-liku perjuangan, Asra pun dinyatakan lulus menjadi Polwan, bahkan masuk dalam lima besar siswa dengan nilai terbaik pada tahun 2005.
Semenjak itulah karir Bripka Asra Jumeini dimulai hingga kini, membuat dirinya menjadi salah satu Polwan senior di Polres Bangka Tengah dan disegani oleh junior-juniornya.
Sekarang, dia bertekad ingin memberantas kasus tindak asusila terhadap perempuan dan anak di Bangka Tengah yang akhir-akhir memang cukup sering terjadi.
Terlepas dari itu semua, Asra mengaku bahwa dirinya hanyalah seorang ibu yang memiliki tiga orang anak dan seorang suami yang harus tetap dia urusi dan layani di sela-sela kesibukannya sebagai Kanit PPA perempuan pertama di Polres Bangka Tengah.
"Saya yakin, sebagai seorang perempuan, para Polwan yang ada di Indonesia ini, mampu menjadi penegak hukum yang humanis dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, serta tetap menjadi sosok wanita yang baik di mata keluarga," kata Asra. (Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)
