Emak-emak di Pangkalpinang Incar Cabai dan Minyak Goreng saat Serbu Pasar Murah Distangan Babel
Mumpung ada bazar jadi lebih baik ke sini, karena bazar jarang-jarang lumayan banyak selisihnya, pahamlah kalau emak-emak ada harga lebih murah ....
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
Dia menghimbau agar pelaku usaha tidak memanfaatkan kesempatan untuk mencari keuntungan pada kondisi ini.
"Mengenai harga-harga, saya ingin menghimbau kepada pelaku usaha silahkan kalau mau melakukan penyesuaian,
tapi jangan terlalu oportunistik, jangan mengambil kesempatan ini untuk menaikan harga dalam konteks mencari keuntungan disela-sela kesempitan," ujar Ridwan, Senin (12/9/2022).
Lebih lanjut, Ridwan menyarankan agar masyarakat memahami kenaikan harga BBM ini bukanlah untuk memberatkan masyarakat.
"Saya selalu mengajak, kita yakin seyakin-yakinnya bahwa pemerintah membuat kebijakan sudah pasti tidak dimaksudkan merugikan masyarakat bahwa ada dinamika pasar itu selalu terjadi. Mudah-mudahan, harapan kita tidak terlalu lama dan segera stabil," katanya.
Ridwan bahkan memisalkan kondisi saat ini, agar masyarakat tidak berlebihan untuk memikirkan dampak dari BBM.
"Saya coba berhitung-hitung, diluar angka yang besar, yang triliunan itu. Pertalite mislanya kenaikan Rp2.350, kalau gak salah. Kalau naik motor sehari anggaplah habis seliter, berarti biaya pengeluaran tambahan kita, masyarakat Rp2.350 itu.
Angka-angka seperti ini hendaknya kita sadari dengan rasional, jangan sampai kita larut pada membesar-besarkan yang seolah-olah sudah berat sekali hidup ini," kata Ridwan.
(*/Bangkapos.com/Akhmad Rifqi Ramadhani/ Cici Nasya Nita)