Alasan Gibran Larang Jan Ethes Main Lato-lato, Setuju Mainan Ini Tak Boleh Dibawa ke Sekolah

Bukan tanpa alasan Gibran melarang anaknya bermain lato-lato. Gibran pun sependapat beberapa daerah melarang lato-lato dibawa ke sekolah

Instagram/dierabachir
Pemotretan Gibran Rakabuming, Selvi Ananda, dan Jan Ethes 

Selain itu, dalam permainan lato-lato juga ada peran kognitif bagi pemain, karena pemain harus berpikir dan konsentrasi. Hal lain yang membuat permainan lato-lato begitu populer adalah adanya interaksi sosial.

"Ada interaksi sosial dengan teman-teman yang lain, jadi tidak ada sekadar duduk dengan gadget saja, bengong," lanjut dia.

Sisi positif lain adalah potensi kemunculan sikap kompetitif. Hening mengatakan, sikap ini baik karena memicu pemainnya agar dia berjuang sampai bisa memenangkan momen itu.

"Jadi menggugah rasa si pemainnya, entah anak, remaja, atau orang dewasa," sambung dia.

Tak hanya itu, permainan lato-lato juga disebut suatu bentuk healing dengan cara sederhana. Artinya, permainan itu sanggup untuk membuat seseorang tertawa, merasakan senang, dengan harga yang murah.

"Itu juga suatu bentuk healing, dengan cara sederhana, tapi sanggup untuk membuat tertawa dengan harga yang murah," ujar Hening.

Di sisi lain, permainan lato-lato memiliki sisi negatif, yakni menimbulkan kebisingan.

"Sisi negatifnya, karena memang menimbulkan suara bising otomatis itu mungkin akan menggangu yang lain, orang lain bisa keganggu," ucap Hening.

Meski tampak mudah, cara main lato-lato tidak bisa asal membenturkan dua buah bolanya. Sebab jika keliru, lato-lato justru bisa membahayakan pemain dan orang lain.

Seperti yang dialami bocah 8 tahun bernisial AN di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.

AN harus menjalani operasi mata kirinya akibat permainan lato-lato.

Ayah korban Ari Julianto menceritakan anaknya terluka saat bermain lato-lato pada 27 Desember 2022, sore hari.

Lato-lato permainan viral di medsos. Bocah 8 tahun jadi korban Lato-lato
Lato-lato permainan viral di medsos. Bocah 8 tahun jadi korban Lato-lato (TRIBUNPALU.COM/SUTA)

“Waktu itu AN lagi main lato-lato di rumah temannya, terus setelah pulang saya lihat matanya sudah merah,” katanya kepada Tribun Ponti anak, Sabtu 7 Januari 2023.

“Terus saya tanya kenapa? Awalnya tidak mau cerita, tapi saya bujuk akhirnya dia cerita. Jadi pada saat main, lato-latonya pecah terus serpihannya tertancap di matanya,” katanya.

Ari menjelaskan, meski sempat melukai mata anaknya, serpihan tersebut langsung jatuh. Setelah mengetahui hal tersebut, Ari dan beserta keluarganya segera membawa anaknya ke dokter praktik di Kimia Farma. Lalu dirujuk ke RSUD Dr Soedarso Ponti anak dan menjalani operasi pada 29 Desember 2022.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved