Alasan Gibran Larang Jan Ethes Main Lato-lato, Setuju Mainan Ini Tak Boleh Dibawa ke Sekolah

Bukan tanpa alasan Gibran melarang anaknya bermain lato-lato. Gibran pun sependapat beberapa daerah melarang lato-lato dibawa ke sekolah

Instagram/dierabachir
Pemotretan Gibran Rakabuming, Selvi Ananda, dan Jan Ethes 

Untuk kondisi AN saat ini tampak sudah membaik dan mata yang dioperasi dengan lima jahitan, masih dapat melihat hanya sedikit kabur/buram saja.

“Sekarang sih sudah mulai membaik, kita juga dikasih obat tetes dimana harus rutin untuk diberikan. Cuma pandangan masih kabur dan matanya merah,” jelasnya.

Lalu, bagaimana cara main lato-lato yang benar?

Memainkan lato-lato dengan tidak hati-hati dapat membahayakan orang sekitar. Sebelum mulai main lato-lato, pastikan tidak terlalu dekat dengan wajah untuk menghindari benturan atau serpihan plastik yang mungkin pecah dan masuk ke mata.

Dikutip dari laman Bobo, pastikan kedua bola berada di posisi yang sama alias seimbang. Jepit bagian tengah tali lato-lato di antara jari tangan. Usahakan untuk menggunakan jari tangan yang paling nyaman, misalnya antara jari telunjuk dan jari tangan.

Lalu, goyangkan tangan terus-menerus sampai dua bola lato-lato saling beradu dan menimbulkan bunyi "tek tek tek" secara konstan. Khusus pemula, cobalah mengayunkan lato-lato dengan tangan secara perlahan.

Saat sudah percaya diri, bisa mulai menambah kecepatan ayunan lato-lato agar semakin cepat. Selanjutnya, ayunkan dua bola ke atas dan ke bawah dan buatlah bola beradu dengan cepat.

Biasanya, perlombaan lato-lato ditentukan dari siapa yang paling lama mempertahankan ayunan dan bola yang beradu. Sementara itu, kunci memainkan lato-lato sendiri adalah tetap menjaga keseimbangan bola dan fokus pada permainan 

(Kompas.com/TribunPontianak.co.id)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved