Berita Pangkalpinang

Lulusan SMK Jadi Penyumbang Angka Pengangguran, Disnaker Dorong Punya Kemampuan dan Mental Kerja

Dari hasil kami berkunjung ke perusahaan, mereka mengeluh lulusan SMK secara kompetensi iya, tapi secara sikap bekerja

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita
Kabid Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bangka Belitung, Wira Purnama 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran di Bangka Belitung hingga Februari 2022, sebanyak 32.954 orang.

Pada waktu itu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penyumbang paling tinggi dari angka pengangguran itu.

Yakni pada Februari 2022 13,28 persen dari angkatan kerja berijazah SMK yang memiliki status pengangguran.

Namun data terbaru pada Agustus 2022, yang diterima Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) terjadi penurunan angka pengangguran dari lulusan SMK itu 4,39 persen

"Kami ada undang BPS, soal angkatan kerja dan pengangguran, dijelaskan bahwa lulusan terendah itu DI sampai DIII, paling rendah itu SMP, bukan SMK lagi, sementara penurunan yang signifikan pada pendidikan SMK, tahun 2021 9,06 persen, jadi (Agustus-red) 2022 itu jadi 4,39 persen," ujar Kabid Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bangka Belitung, Wira Purnama saat ditemui bangkapos.com, Rabu (11/1/2023).

Lebih lanjut, dia membeberkan alasan terjadi penurunan pengangguran dari tululusan SMK karena beberapa faktor.

"Dilihat itu ada kemungkinan, pertama, anak itu pada Agustus itu ada yang melanjutkan pendidikan jadi tidak terhitung pengangguran dan faktor timah, karena BPS survei, yang masuk bekerja, walau bekerja TI itu masuk bekerja, asal bekerja selama satu jam dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Bekerja itu formal dan informal," katanya.

Disisi lain, Wira membeberkan ada yang menjadi perhatian bagi lulusan SMK untuk langsung bekerja adalah sikap dan mental bekerjanya.

"Dari hasil kami berkunjung ke perusahaan, mereka mengeluh lulusan SMK secara kompetensi iya, tapi secara sikap bekerja, baru lulus langsung bekerja, attitude itu yang dikeluhkan perusahaan," katanya.

Disnaker Bangka Belitung memiliki program agar angka pengangguran menurun, satu diantaranya dengan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan keterampilan pelamar kerja.

"Perusahaan itu kan mencari pekerja yang siap bekerja, tidak hanya bermodal ijazah saja jadi perlu sertifikat keterampilan, kita menyiapkan itu. Pesannya untuk pencari kerja yang pasti kompetensi ditingkatkan dan ditekankan sikap mental kerja juga," katanya.

(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved