Berita Velityng Timur
Si Roni Buaya Viral dari Belitumg Timur, Sekali Makan Bisa Habiskan 20 Kilogram Ikan Pari
Beberapa buaya sering muncul di dermaga di Desa Lenggang Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
Kepala Desa Lenggang Fachrizal Husein membenarkan isi video viral berdurasi tiga puluh detik yang telah ditonton sekitar seribu netizen tersebut memang berlokasi di Dermaga Nelayan Desa Lenggang Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur.
"Oh (video) ini yang baru ya, memang buaya itu sering muncul di pelabuhan karena sering dikasih makan, ukuran buaya cukup besar dan sudah sering disampaikan ke masyarakat untuk hati-hati," kata Fachrizal kepada Posbelitung.co via telepon, Jumat (3/2/2023).
"Buaya itu sebenarnya kemungkinan yang sering diberikan itu sudah memakan korban jiwa juga, buaya berukuran besar berwarna hitam itu, yang kejadian waktu itu di pice (bendungan)," ungkapnya.
Menurut Fachrizal, di depan dermaga nelayan Desa Lenggang Kecamatan Gantung memang ada sarang buayanya, sebab itu lah predator ini sering bermunculan di sekitar dan menjadi tontonan masyarakat yang kebetulan beraktivitas di lokasi tersebut.
Fachrizal mengatakan, penampakan buaya yang berenang-renang di sekitar perahu nelayan di dermaga Desa Lenggang merupakan suatu hal yang sudah biasa saja, karena memang sedari dulu sudah ada.
"Buayanya bisa puluhan jumlahnya, dari dermaga sampai ke muara itu bisa puluhan buaya," katanya.
Saat ini jumlah buaya yang berada di sepanjang alur dermaga ke muara sangat banyak, hal tersebut berbeda waktu ketika Fachrizal masih kecil dan bisa berenang di sekitar sungai tersebut.
"Dari sebelum banjir tahun 2017 sudah ada buaya, tapi setelah banjir semakin banyak, karena buaya yang dari atas dermaga turun ke sungai," jelasnya.
Fachrizal mengakui, memang ada beberapa nelayan yang sering memberi makan dan melihat-lihat buaya tersebut untuk sekedar bersenang-senang, bukan bertujuan memeliharanya.
Tampaknya, buaya yang sering muncul di dermaga nelayan Desa Lenggang tidak lagi takut dengan manusia, dan malah seperti hidup berdampingan.
"Jadi memang sering muncul di pelabuhan, karena memang di situ dekat dengan pasar ikan jadi kepala-kepala ikan itu biasanya kan dikasih ke buaya," ujarnya.
Warga Diminta Berhati-hati
Selaku Kepala Desa, Fachrizal sudah sering memperingatkan masyarakat agar tidak terlalu sering memberinya makan dan harus tetap berhati-hati, karena bagaimanapun buaya adalah binatang buas.
Fachrizal khawatir buaya liar ini tiba-tiba menyambar warga yang sedang duduk-duduk di pinggiran dermaga karena bukan hewan jinak yang tingkah lakunya tidak bisa ditebak.
"Kalau di alur sungai itu dalam waktu dekat ini tahun kemarin satu memakan korban, kemungkinan yang dikasih makan itu lah, karena ada banyak buayanya, ada yang hitam," ungkap Fachrizal
| Ingat Rani Juliani Caddy Golf yang Seret Antasari Azhar ke Penjara, Tanpa Jejak, Rumah Tinggal Tanah |
|
|---|
| Satgas Penertiban Hutan & Tambang Sergap Tambang Ilegal di Bateng, Klaim Selamatkan Rp12,9 T |
|
|---|
| Puluhan Peserta Ikuti Lomba KTIQ dan Hadis MTQH Ke-14 Tingkat Provinsi Babel |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Ubah Rp1.000 Jadi Rp1, Redenominasi Target Rampung 2027, Selamat Tinggal Nol Tiga! |
|
|---|
| Antasari Azhar Meninggal Dunia, Ini Profil dan Kronologi Kasusnya Dulu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.