Bocah Hilang di Desa Terentang

Polisi Dalami Hilangnya Organ Tubuh Hafiza yang Jasadnya Ditemukan di Perkebunan Sawit Bangka Barat

Terkait dengan organ-organ dalam jenazah Hafiza yang hilang, IPTU Ogan Arif juga belum dapat memastikan penyebabnya. Akan dilakukan penyelidikan

|
Penulis: Khamelia CC | Editor: khamelia
Bangkapos.com/Rifqi Nugroho
Orang tua Hafizah saat membawa jenazah anaknya pulang dari Kamar Jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023) 

Mayat yang ditemukan pekerja di Perkebunan Kelapa Sawit Bukit Intan Bine Blok S47-48 Divisi 3 PT BPL Desa Ibul, Simpangteritip, dengan tangan, kaki terikat dan badan dalam kondisi hancur, pada Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.

Bawa pulang Hafiza

Pintu mobil belakang ambulance milik RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, terbuka lebar, Jumat (10/3/2023) siang.

Di depan Kamar Jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang itu, seorang pria terpaku memandang ke arah ruangan.

Guratan kesedihan terlihat di wajah pria berkaus merah tersebut. Dia bernama Edi Purwanto, ayah seorang putri yang ditemukan tewas mengenaskan di kebun sawit.

Saat itu, proses autopsi putri keduanya sudah selesai dilakukan oleh pihak Inafis dan Dokkes Polda Babel, Polres Bangka Barat, dan dokter RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.

Edi bersiap-siap membawa pulang jenazah anaknya, Hanifah (8) yang sudah dikafani ke permukiman perkebunan sawit PT Leidong Wess, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Jenazah Hanifah sudah dikafani, diletakkan di ranjang besi dan dimasukkan ke dalam mobil ambulance.

"Saya pulang dulu, mungkin dua jam baru sampai," ungkap Edi, ditemani kerabatnya saat masuk ke dalam mobil ambulance.

Dia duduk di sebelah jenazah anaknya dengan wajah tertunduk, menandakan betapa berat kenyataan hidup yang dialaminya.

Edi kini kehilangan anak kesayangan untuk selama-lamanya.

Dia hanya bisa memandangi tubuh anaknya yang terbujur kaku, dibalut kain kafan.

Tidak ada lagi momen ayah tiga anak ini melihat keceriaan Hafizah, tingkah lucunya ketika berpamitan kemanapun pergi.

"Kalau orang tua ada salah, kenapa harus anak yang jadi korban," ungkapnya.

Lalu, pintu ambulance ditutup dan mobil perlahan meninggalkan rumah sakit menuju tempat peristirahatan terakhir anak tak berdosa tersebut. (Bangkapos.com/Sepri/Rifqi)

 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved