Pembunuh Hafiza Ditangkap
9 Fakta AC Mengeksekusi Nyawa Bocah 8 Tahun di Kebun Sawit Seorang Diri, Sejumlah Organ Hilang
Apa alasan pelaku menculik dan meminta tebusan uang? Kapolda menjelaskan, pelaku membeberkan bahwa orangtua korban Hafiza termasuk keluarga yang mampu
Penulis: Khamelia CC | Editor: khamelia
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Modus penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku dibawah umur (AC) diperolehnya lewat searching di media sosial dan pemberitaan.
Pelaku dengan sadis menghabisi Hafiza berusia 8 tahun yang terbilang masih tetangga dekat, yaitu berada satu kompleks perkebunan sawit tempat orangtua bekerja.
Bangkapos.com merangkum sejumlah fakta melalui press rilis yang dipimpin oleh Kapolda Babel Irjen Yan Sultra, di Mapolres Polda Bangka Belitung, Kamis (16/3/2023).
1. Korban dirayu
Di saat korban asyik bermain dengan rekan-rekannya, tiba-tiba Hafiza menitipkan mainan lato-latonya kepada sejumlah saksi. Lalu pergi ikut dengan pelaku AC dengan diboncengi motor. Diketahui sebelumnya pelaku telah merayu korban agar ikut dengannya, ke suatu lokasi yang diketahui adalah tempat untuk mengeksekusi korban.
2. Disayat pakai cutter
Lokasi eksekusi korban cukup jauh. Di sanalah korban dihabisi pelaku AC dengan cara diikat, kemudian dipukul 3 kali, dipukul lagi menggunakan kayu hingga korban tidak berdaya. Untuk meyakinkan korban sudah tewas, pelaku pun menyayat tubuh korban menggunakan cutter, lalu dibuang di sebuah sungai kecil di lokasi eksekusi.
3. Minta tebusan Rp 100 juta
Usai membantai korban, pelaku melakukan pemerasan melalui hp, dengan cara mengirimkan pesan ke keluarga korban yakni ibu Hafiza dan juga RT setempat berupa uang sebesar Rp 100 juta.
4. Telusuri nomor hp
Penyidik kepolisian memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahu siapa pemilik nomor hp yang telah mengirimkan pesan ke ibu korban.
Mulai dari saksi kawan pelaku yang dipinjami data dan hpnya untuk meregistrasi nomor untuk melancarkan aksi jahatnya. Termasuk juga polisi menelusuri asal pelaku membeli nomor tersebut ke salah satu distributor konter hp. Dari distributor itulah terungkap bahwa pemilik nomor tersebut berada di wilayah Bangka Barat.
Penyidik memanggil semua saksi yang pernah meminjami hp ke pelaku untuk meregistrasi.
5. Belajar dari media sosial
Pelaku mengaku caranya melakukan pemerasan hingga membunuh korban terinspirasi dari media sosial. Mulai dari menculik korban, mengeksekusi hingga memeras keluarga untuk dimintai uang.
| UPDATE Kasus Pembunuhan Hafiza di Bangka Barat, Ayah Korban Ungkap Keluarga Pelaku Lebih Mapan |
|
|---|
| MIsteri Organ Dalam Hafiza Bocah 8 Tahun yang Dibunuh Kemana? Ayah Korban Akui Ada Kejanggalan |
|
|---|
| Ayah Hafiza Geram Pelaku Dijerat dengan UU Perlindungan Anak, Edi: Bagaimana Anak Saya |
|
|---|
| Motif Pembunuh Karena Uang Dinilai Ayah Hafiza Janggal, Keluarga Pelaku Punya Kebun Sawit Luas |
|
|---|
| FAKTA BARU Anak Hilang Tewas Tanpa Organ Dalam, Pelaku Terinspirasi Kasus Penculikan Bermotif Uang? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.