Pembunuh Hafiza Ditangkap
9 Fakta AC Mengeksekusi Nyawa Bocah 8 Tahun di Kebun Sawit Seorang Diri, Sejumlah Organ Hilang
Apa alasan pelaku menculik dan meminta tebusan uang? Kapolda menjelaskan, pelaku membeberkan bahwa orangtua korban Hafiza termasuk keluarga yang mampu
Penulis: Khamelia CC | Editor: khamelia
Kasus pembunuhan Hafiza masih terus dikembangkan, termasuk masih menunggu hasil autopsi.
Menurut Kapolda, untuk saat ini pihaknya masih menetapkan AC sebagai pelaku tunggal. Namun pengembangan terus dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus ini.
Baca juga: Pelaku Masih Pelajar, Motif Pemerasan Apakah Hanya Alibi? Polisi Masih Bekerja, Ada Tersangka Lain?
Apakah hanya alibi?
Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan Hafiza (8), Selasa (14/3/2023) malam, di kediaman orang tuanya di perumahan pegawai kelapa sawit PT Leibong Wess, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa.
Diduga pelaku berinisial AC adalah pelajar SMA di Kecamatan Simpangteritip, yang juga tetangga dekat korban.
Modus yang disampaikan polisi, pelaku melakukan tindakan pidana pembunuhan dan menskenariokan seolah-olah terjadi penculikan dengan meminta uang tebusan kepada orang tua korban.
"Apakah karena dia butuh uang itu? atau ada lagi orang-orang ikut mensuport daripada kegiatan melakukan eksekusi ini. Tentu penyidik menelusuri ini ke pihak lain, mungkin ada tersangka lain, ikut serta terlibat di dalamnya," kata Kapolda Babel, Irjen Pol Yan Sultra kepada Bangkapos.com, Kamis (16/3/2023).
Selain itu, Yan menyampaikan saat ini pihak kepolisian juga sedang menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
"Bahwa korban ini dalam posisi tengkurap dan berada di atas air, sudah terjadi pembusukan, selama 5 hari. Memang kalau dilihat foto beredar sudah hancur, tetapi kita masih dalami tunggu hasil autopsi, tapi kalau melihat organ diambil, atau bagaimana. Itu masih didalami, nanti kita menjawabnya," ujarnya.
Terpisah, Kasubdit III, Ditreskrimum Polda Babel, AKBP Trihanto Nugroho, mengatakan setelah pelaku AC (17) melakukan, pembunuhan terhadap korban. Pelaku diketahui masih tetap beraktivitas seperti biasa, hingga akhirnya jenazah korban ditemukan.
"Dari tersangka keseharian setelah melakukan kejahatan, memang tersangka melakukan aktivitas sewajarnya sampai hari Kamis (9/3/2023) ditemukan mayat. Tidak ada permasalahan aktivitas seperti biasa. Kegiatan masih sekolah sehari hari," katanya.
Selain itu, Tri mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan psikologi terhadap pelaku AC. Terutama berkaitan dengan motif membunuh karena terinspirasi dengan aksi penculikan di daerah lain.
"Untuk kemungkinan pemeriksaan psikologis tersangka itu sesuai SOP penyidik. Kita lakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi psikologis tersangka tersebut. Karena ia mencoba meniru dan terinspirasi, kegiatan penculikan anak di daerah lain. Melalui media sosial, ada panduan-panduan bagaimana caranya melakukan penculikan dan minta tebusan," terangnya.
Kemudian terkait pelaku yang meminta uang, dikatakan Tri, apakah hanya alibi atau memang untuk kebutuhannya sendiri. Saat ini polisi sedang mencari tahu.
"Tidak ada untuk apa, hanya untuk dimiliki, kemudian apakah ada motif atau alibi untuk dia menghilangkan jejak," terangnya.
| UPDATE Kasus Pembunuhan Hafiza di Bangka Barat, Ayah Korban Ungkap Keluarga Pelaku Lebih Mapan |
|
|---|
| MIsteri Organ Dalam Hafiza Bocah 8 Tahun yang Dibunuh Kemana? Ayah Korban Akui Ada Kejanggalan |
|
|---|
| Ayah Hafiza Geram Pelaku Dijerat dengan UU Perlindungan Anak, Edi: Bagaimana Anak Saya |
|
|---|
| Motif Pembunuh Karena Uang Dinilai Ayah Hafiza Janggal, Keluarga Pelaku Punya Kebun Sawit Luas |
|
|---|
| FAKTA BARU Anak Hilang Tewas Tanpa Organ Dalam, Pelaku Terinspirasi Kasus Penculikan Bermotif Uang? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.