Horizzon

Lirih Terdengar Tangis Hafiza dari Kebun Sawit

Hafiza seolah-olah terus merintih dalam kesakitannya ketika tubuhnya disayat-sayat pelaku yang konon diduga menggunakan pisau cutter

|
Editor: suhendri
Bangka Pos
IBNU TAUFIK Jr / Pemred BANGKA POS GROUP 

Apalagi jika dilihat dari tata kala waktu yang diperoleh dari keterangan sementara hasil autopsi yang menyebut bahwa Hafiza sudah tewas sekitar tiga hari sebelum ditemukan. Sementara itu, permintaan tebusan Rp100 juta diterima keluarga korban sehari sebelum jenazah ditemukan. Artinya, pengirim pesan meminta tebusan saat Hafiza sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Publik juga butuh penjelasan soal ini. Apakah ini motif utama atau sekadar escape alias upaya pelaku untuk menghilangkan jejak dengan menyembunyikan motif utama.

Barangkali pelaku yang kini sudah diamankan juga masih dalam posisi tertekan secara psikologis. Namun, sebuah kenyataan bahwa pelaku berpotensi psikopat juga perlu digali oleh polisi, sebab pelaku juga tampak sekolah setelah menculik dan menghabisi Hafiza. Apakah dia sendirian atau ada orang lain? Ini juga ditunggu masyarakat.

Kita berharap dan percaya Polda Bangka Belitung mampu menuntaskan kasus ini dengan baik. Penjelasan yang lugas dan tak lagi menyisakan kejanggalan benar-benar ditunggu oleh publik Bangka Belitung. Motif yang terang benderang dari kasus ini juga akan menjadi acuan bagaimana masyarakat harus bersikap terhadap peradaban yang tengah kita hadapi dan jalani bersama. (*)

Sumber: bangkapos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved