Berita Pangkalpinang

Atasi Masalah Banjir, Pemkot Pangkalpinang Kembali Anggarkan Dana Rp2,5 M untuk Kolam Retensi

PUPR Pangkalpinang menganggarkan dana sebesar Rp2,5 miliar untuk melanjutkan pembangunan kolam retensi Bukit Nyatoh.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: M Ismunadi
Bangkapos.com/dokumentasi
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pangkalpinang, M. Agus Salim. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Memasuki musim penghujan Pemerintah Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung hingga saat ini terus berupaya mengatasi permasalahan banjir.

Satu cara di antaranya dengan menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk melanjutkan pembangunan kolam retensi Bukit Nyatoh.

Diharapkan bisa mereduksi banjir dan genangan air ketika hujan mengguyur wilayah itu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pangkalpinang, M. Agus Salim berujar, pihaknya sendiri telah menganggarkan dana sebesar Rp2,5 miliar untuk melanjutkan pembangunan kolam retensi tersebut.

Dana sebanyak itu nantinya digunakan untuk pembangunan dinding atau talud Kolam Retensi Bukit Nyatoh. Dengan bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Tahun ini kita lanjutkan dengan daya anggaran APBD sebesar Rp2,5 miliar untuk pembangunan dindingn kolam retensi Bukit Nyatoh,” kata dia kepada Bangkapos.com, Rabu (17/5/2023).

Plt Sekda Kota Pangkalpinang, Mie Go saat melakukan peninjauan pembuatan ,Kolam Retensi Bukit Nyato beberapa waktu lalu.
Plt Sekda Kota Pangkalpinang, Mie Go saat melakukan peninjauan pembuatan ,Kolam Retensi Bukit Nyato beberapa waktu lalu. (Bangkapos.com/dokumentasi)

Baca juga: Pemkot Pastikan Kontruksi Pembangunan Kolam Retensi Bukit Nyato Selesai Akhir Tahun Ini

Agus Salim memaparkan, pengerjaan Kolam Retensi Bukit Nyatoh sendiri memang dilakukan secara bertahap.

Dimulai sejak pertengahan tahun 2022 lalu dengan melakukan tahapan penggalian.

Kemudian pada tahun 2023 dilanjutkan proses pembuatan dinding kolam retensi.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi adanya tanah longsor yang dapat menimbun kembali kolam retensi tersebut.

Dua tahap pembangunan ini dilakukan agar semakin maksimal penyerapan genangan air yang terjadi jika adanya pasang air rob atau hujan deras.

Pembangunan kolam retensi itu juga sebagai upaya konservasi air sekaligus terminal air di Kota Pangkalpinang.

Dimana kolam tersebut untuk mengakomodir air dari Bukit Merapin, Stania, Bukit Manggis, yang kini besar belum mencukup secara menyeluruh.

“Jadi pembangunan dinding ini dilakukan supaya kolam yang sudah digali itu tidak terjadi longsor, karena jika tidak di dinding maka pasti akan longsor tanahnya,” terang Agus Salim.

Di sisi lain sambung dia, keberadaan kolam retensi tersebut setidaknya mampu membantu penyerapan genangan air di sejumlah ruas jalan.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved