Berita Bangka Selatan

Tolak PIP Beroperasi, Ratusan Nelayan Empat Wilayah Datangi Kantor Bupati Bangka Selatan

Padahal sesuai kesepakatan kedua belah pihak tidak ada lagi aktivitas pertambangan timah. Mulai dari perairan Tanjung Ketapang, Batu Perahu

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Ratusan masyarakat dan Nelayan dari empat wilayah saat menggelar aksi damai di Halaman Kantor Bupati Bangka Selatan, Kamis (25/5/2023) petang. Aksi tersebut dilakukan karena kalangan nelayan ingin bertemu dengan Bupati. Hal ini terkait adanya aktivitas pertambangan timah di wilayah perairan tangkap nelayan. 

Bahkan dalam aksi itu terdapat 17 perahu yang menuju lokasi guna menolak rencana aktivitas pertambangan di perairan laut Desa Rias.

“Pada pagi tadi ada dua unit TI masuk melalui perairan Gusung, sehingga kami melakukan aksi damai penolakan tambang tersebut,” ucapnya kepada Bangkapos.com.

Joni Zuhri memaparkan, para nelayan sendiri tak belum mengetahui apakah rencana aktivitas penambangan tersebut dibekali izin atau tidak.

Pasalnya sejauh ini pihaknya belum mendapatkan informasi yang jelas dari pihak-pihak yang bersangkutan. Maka dari itu para nelayan meminta kedua PIP itu setidaknya bisa bergeser sampai ke perairan Sukadamai.

Menurutnya tekad para nelayan setempat masih tetap sama. Yakni berkomitmen menolak segala bentuk aktivitas pertambangan. Baik yang ada perairan laut Tanjung Ketapang sampai perairan Laut Gusung Desa Rias. Hal ini untuk menjaga hasil tangkapan ikan nelayan sekitar.

“Aksi ini kami lakukan hingga kedua TI tersebut digeser minimal sampai Sukadamai. Kita tidak tahu mengenai perizinan karena memang tidak mendapatkan informasi yang jelas,” tegas Joni Zuhri.

Terpisah Humas PT Timah Tbk, Anggi Siahaan memastikan, dua unit PIP tersebut merupakan mitra PT Timah. Kedua ponton tersebut merupakan mitra PT Timah, yang akan bekerja sesuai dengan Izin Usaha Pertambahan (IUP) yang dimiliki PT Timah.

“Kedua ponton tersebut yang berada di perairan Gusung Desa Rias mitra PT Timah yang bekerja sesuai perizinan di IUP PT Timah,” papar Anggi, Selasa (23/5/2023) malam.

Oleh karena itu kata Anggi, pihaknya siap membuka diri dengan para nelayan mengenai adanya penolakan aktivitas pertambangan di perairan tersebut. PT Timah sendiri siap berkomunikasi dengan para nelayan untuk dicari jalan terbaik. Hal ini agar aktivitas pertambangan timah dapat berjalan secara kondusif.

“Kami siap membuka diri untuk berkomunikasi dengan semua pihak agar aktivitas penambangan dapat berjalan dengan kondusif,” pungkasnya. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

 

 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved