Tribunners
P5 sebagai Pilar Kurikulum Merdeka
Bagi satuan pendidikan, manfaat P5 menjadikan satuan pendidikan sebagai ekosistem yang terbuka bagi keterlibatan masyarakat
Oleh: Nur Azizah, S.Pd.I. - Guru Kimia SMAN 1 Simpang Pesak
PEMBELAJARAN projek penguatan profil pelajar Pancasila atau sering dikenal dengan istilah P5 merupakan muatan pembelajaran yang ada di Kurikulum Merdeka. P5 menjadi ciri khas Kurikulum Merdeka yang tahun ini mulai diberlakukan di beberapa sekolah menggantikan Kurikulum-13 yang telah lebih dahulu diterapkan oleh pemerintah.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan pembelajaran kokurikuler yang dilaksanakan di luar jam pembelajaran intrakurikuler. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang untuk menguatkan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan (SKL).
Tujuan, isi, dan kegiatan P5 tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pembelajaran intrakurikuler di dalam kelas. Karena secara umum P5 bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik sesuai nilai-nilai Pancasila.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan beberapa manfaat. Bagi satuan pendidikan, manfaat P5 menjadikan satuan pendidikan sebagai ekosistem yang terbuka bagi keterlibatan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan P5 di antaranya dengan menjadi mitra satuan pendidikan dalam kegiatan projek. Kegiatan projek biasanya membutuhkan narasumber dan sumber belajar yang dapat diambil dari lingkungan sekitar. Masyarakat yang mempunyai keahlian di bidangnya dapat dilibatkan sebagai narasumber atau sumber belajar untuk memperkuat pengetahuan peserta didik sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh satuan pendidikan.
Bagi pendidik, P5 berguna untuk mengembangkan kompetensi sebagai pendidik dengan cara berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran yang lain sehingga memberikan nilai tambah pembelajaran serta dapat meningkatkan kreativitas peserta didik. Adapun bagi peserta didik, adanya kolaborasi beberapa mata pelajaran di dalam satu tema P5 diharapkan akan membantu mereka dalam pengembangan kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang menyasar pada enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, bernalar kritis, mandiri, dan kreatif.
Dalam pelaksanaan P5 ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh satuan pendidikan. Pertama, menyiapkan ekosistem atau lingkungan yang mendukung pelaksanaan P5. Lingkungan satuan pendidikan harus membuka pikiran dalam menerima hal baru yang mungkin berbeda dengan kebiasaan-kebiasaan dan budaya yang selama ini berlaku di satuan pendidikan.
Selain berpikiran terbuka, satuan pendidikan juga perlu untuk mempelajari pengetahuan baru agar pembelajaran inovatif yang memacu kreativitas peserta didik dapat muncul. Kemudian dalam hal mengubah ekosistem pembelajaran yang efektif, satuan pendidikan yang berisi pendidik, peserta didik, dan lingkungan belajar sekitar perlu mengupayakan kolaborasi antarkomponen yang terlibat dalam pembelajaran projek sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam P5 berjalan sesuai harapan.
Kedua, satuan pendidikan perlu mengidentifikasi kesiapan dalam menjalankan P5. Identifikasi awal dilakukan dengan menentukan tahapan yang dimiliki oleh satuan pendidikan. Terdapat tiga tahapan kesiapan satuan pendidikan yaitu tahap awal, tahap berkembang, dan tahap lanjutan.
Tahap awal satuan pendidikan ditandai dengan pelaksanaan pembelajaran berbasis projek yang sudah biasa dilaksanakan di satuan pendidikan, tetapi dilakukan tidak lebih dari 50 persen pendidik yang ada di satuan pendidikan tersebut. Tahap berkembang yang merupakan tahap berikutnya dari tahap awal, ditandai dengan adanya pembelajaran lintas mata pelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis projek.
Tahap lanjutan adalah tahap terakhir dalam tahap kesiapan satuan pendidikan, ditandai dengan adanya sistem yang mendukung pembelajaran berbasis projek. Sistem tersebut berupa perangkat evaluasi berkala yang memberikan otonomi lebih besar kepada peserta didik. Selain memiliki sistem pendukung pembelajaran projek, adanya keterlibatan mitra dalam pelaksanaan pembelajaran projek menunjukkan satuan pendidikan sudah berada dalam tahap lanjutan kesiapan.
Setelah satuan pendidikan selesai menentukan tahap kesiapan, langkah selanjutnya adalah menentukan dimensi dan tema P5. Dimensi P5 yang telah ditetapkan meliputi beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, berkebinekaan global, dan kreatif. Adapun tema P5 meliputi Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Rekayasa dan Teknologi, dan Kewirausahaan serta tambahan tema Kebekerjaan untuk tingkat SMK.
Jumlah tema pada tiap tingkat satuan pendidikan berbeda-beda. Pada tingkat PAUD dipilih 2 sampai 3 projek. Untuk tingkat SD dipilih 2 sampai 3 projek, sedangkan tingkat SMP dan SMA kelas X dipilih 3 sampai 4 projek dengan tema yang berbeda. Adapun untuk tingkat SMA kelas XI dan XII dipilih 2 sampai 3 projek dengan tema berbeda. Pemilihan tema projek disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan masing-masing yang bertujuan untuk mengembangkan karakter peserta didiknya.
Langkah selanjutnya setelah satuan pendidikan menentukan dimensi dan tema projek, maka satuan pendidikan dapat merancang alokasi waktu pelaksanaan P5. Porsi pelaksanaan P5 sebagaimana ditetapkan dalam Kurikulum Merdeka adalah 20-30 persen dari jumlah jam pelajaran per tahun. Pelaksanaan kegiatan P5 bisa dilakukan dalam bentuk sistem blok, yaitu blok harian, blok mingguan, atau blok bulanan.
Blok harian adalah pelaksanaan P5 yang dilaksanakan setiap hari dengan mengambil 2 jam pelajaran setiap hari di awal atau akhir pelajaran. Blok mingguan adalah kegiatan P5 dengan pelaksanaan projek seminggu sekali, kegiatan projek mengambil satu hari di hari tertentu dengan jumlah jam pelajaran disesuaikan dengan jumlah jam yang dibutuhkan untuk pelaksanaan projek.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.