Wakil Direktur RS Pukul Balita

Balita yang Ditampar Dokter di Makassar Derita Luka dan Trauma, Ayahnya Proses Walau Pelaku Keluarga

Kabar terbaru, balita yang ditampar dokter di Makassar kini alami luka di bibir dan trauma. Sang ayah tetap proses walau dokter Makmur masih keluarga.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: fitriadi
Tribun Makassar
Kolase foto Agung, ayah balita yang jadi korban dugaan penganiayaan dokter di Makassar dan detik-detik kejadian. 

"Pihak rumah sakit sangat menyayangkan semoga ini menjadi pembelajaran bagi yang bersangkutan dan kita semua," kata Muhammad Fakhruddin dkutip dari TribunMakassar.

"Pihak rumah sakit sudah melakukan rapat internal jam 2 siang dan diputuskan pihak rumah sakit mengambil sikap tegas memberhentikan yang bersangkutan dari jabatannya beserta statusnya sebagai pegawai rumah sakit," kata dia.

Pemberhentian itu, lanjut Fakhruddin juga sudah sesuai dengan aturan yang berlaku di RSU Bahagia bahwa, setiap pegawai RSU Bahagia yang tersangkut masalah hukum harus diberhentikan.

"Ya diberhentikan langsung karena ketentuan di rumah sakit ini diatur bahwa setiap karyawan yang terlibat kasus hukum maka wajib diberhentikan oleh pihak rumah sakit," bebernya.

Ancam Ayah Balita

Di bagian lain, Agung (27), ayah balita yang dipukul mengaku sempat mendapat ancaman dari pelaku.

Agung menjelaskan, awalnya dirinya ditelpon pelaku setelah video pemukulan anaknya itu viral di media.

"Pertama dia (M) telpon ka, pagi-pagi. Kan dia lihat mi itu video yang beredar, dia bilang eh jangan kau edit-edit itu video nah," ucap Agung saat ditemui TribunMakassar di warkopnya.

Setelah itu, lanjut Agung, M pun melontarkan nada ancaman akan melapor balik ke polisi.

"Setelah bicara segala macam, disitu dia (M) bilang lagi, pokoknya saya akan laporkanko juga mengenai pencemaran nama baik," ujarnya menirukan percakapan dengan M.

"Jadi saya bilang, laporma pak. Karena saya mau melapor juga ini," sambungnya.

Jumat pagi, sehari pasca kejadian di Kamis malam, Agung pun mendatangi Mapolrestabes Makassar untuk melaporkan penganiayaan terhadap anaknya.

"Pas saya sudah melapor, dia (M) telpon lagi minta maaf. Jadi saya bilang dari tadi pagi saya tunggu permintaan maafnya tapi tidak ada," bebernya. (tribun trend/ surya/ Tribun Medan/ Bangkapos.com)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved