Berita Bangka Tengah

Polemik Tapal Batas Desa Tepus Basel dengan Desa Lubuk Pabrik Bateng, Ini Harapan Algafry

Mana yang menjadi batas-batas wilayahnya, saya tetap menghormati apa yang telah disusun dalam Permendagri tersebut sehingga kami tau

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos/Arya Bima Mahendra
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Adanya perbedaan pandangan terkait tapal batas antara Desa Tepus Bangka Selatan dan Desa Lubuk Pabrik Bangka Tengah ditanggapi oleh Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman.

Kata dia, permasalahan tapal batas itu sudah ada dasarnya di Permendagri Nomor 17 tahun 2008.

"Jadi kita jangan terlalu merisaukan itu. Buat saya kita kembali kepada Kemendagri supaya semuanya berjalan normal," ucap Algafry, Selasa (15/8/2023).

Aksi masyarakat Lubuk Pabrik yang protes adanya pembangunan gapura tapal batas oleh Pemkab Bangka Selatan di wilayahnya, Senin (14/8/2023) kemarin.
Aksi masyarakat Lubuk Pabrik yang protes adanya pembangunan gapura tapal batas oleh Pemkab Bangka Selatan di wilayahnya, Senin (14/8/2023) kemarin. (Ist/Kades Lubuk Pabrik)

Dirinya pun berharap agar Bupati Bangka Selatan memahami persoalan ini. Lalu, bagi kedua masyarakat antara Bangka Selatan dan Bangka Tengah untuk sementara waktu diminta menghormati Permendagri tersebut.

"Mana yang menjadi batas-batas wilayahnya, saya tetap menghormati apa yang telah disusun dalam Permendagri tersebut sehingga kami tau dimana titik Bangka Tengah dan dimana titik Bangka Selatan," jelasnya.

Pasalnya menurut dia, peraturan tersebut menjadi acuan pertama yang memang perlu untuk saling dihormati, sebelum nanti ada perubahan-perubahan.

Meskipun kondisinya sampai saat ini belum ada perubahan apapun sehingga masih tetap mengacu pada Permendagri tersebut.

Kemudian, untuk menindaklanjuti masyarakat yang banyak protes dan risau, Algafry mengaku bahwa dirinya sudah menyampaikan ke Camat Lubuk Besar dan Kades Lubuk Pabrik untuk tetap juga menghormati siapapun ada di sana.

"Jangan merasa ada apa-apa. Tinggal nanti kita melaporkan kepada Pj Gubernur. Tadi siang saya liat juga dari bagian Tapem (Tata Pemerintahan-red) Provinsi Babel sudah ke sana untuk melihat duduk persoalan ini," ungkapnya.

Dirinya pun berharap agar jangan sampai permasalah ini menimbulkan konflik apalagi sampai anarkis dan timbul kekerasan.

"Enggak usah anarkis, enggak usah sampai begitu. Tapi yang pasti kita sudah menyurati Bupati Bangka Selatan dan kasih kabar juga ke Pj Gubernur. Harapan saya, kita semuanya bisa menahan diri," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, beberapa hari terakhir, masyarakat Desa Lubuk Pabrik, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah dirisaukan dengan adanya aktivitas pembangunan tapal batas.

Pembangunan tapal batas itu di lakukan diperbatasan antara Dusun Cukong Desa Tepus, Bangka Selatan dan Dusun C2 Desa Lubuk Pabrik Bangka Tengah.

Menurut Kades Lubuk Pabrik, Budi Candra, pembangunan tapal batas berupa gapura perbatasan yang dilakukan oleh Pemkab Bangka Selatan itu sudah memasuki wilayah Bangka Tengah.

Kata dia, pembangunan tapal batas itu dilakukan dimulai pada Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu dimana kala itu sudah ada beberapa bahan material dan pemasangan plang proyek.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved