Akademisi Sebut Keberadaan Industri Kreatif Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Akademisi Sebut Keberadaan Industri Kreatif Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Daerah.
Penulis: Sela Agustika | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Akademisi sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Bangka Belitung (UBB) Devi Valeriani mengungkapkan, ekonomi kreatif berpeluang berkembang di wilayah dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang tinggi dan sumber daya manusia yang mampu mengkonversi ide kreatif menjadi sesuatu yang produktif termasuk di Bangka Belitung.
Salah satu solusi untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan ekonomi daerah dengan menciptakan industri-industri mandiri.
Industri yang sedang populer adalah industri kreatif. Termasuk apa yang telah dilakukan oleh mahasiswa UBB, diantaranya pengelolaan limbah pakaian, membuat design ecoprint, membuat handsanitizer dari tumbuhan lokal pucuk idat dan lainnya.
Menurut Devi, peluang tersebut meliputi peluang pasar di dalam negeri dan luar negeri, peluang sebagai akibat adanya perubahan perilaku konsumen, dan kekayaan sosial cultural Indonesia utamanya Bangka Belitung.
Dia menyebut, tantangan pokok yang dihadapi bagi perkembangan ekonomi kreatif adalah persaingan dan kualitas SDM kreatif.
"Persaingan dalam ekonomi kreatif berupa persaingan produk kreatif yang mengandung nilai yang memiliki kemampuan bersaing dengan produk sejenis di pasar industri kreatif. Kualitas SDM kreatif meliputi kompetensi SDM kreatif dalam menghasilkan produk yang kreatif, inovatif, berdaya guna dan berdaya saing," ungkap Devi, Senin (2/9/2023).
Dia mengatakan, selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir kegiatan usaha indusri kreatif semakin meningkat, terutama ketika terjadi krisis ekonomi, sektor industi kreatif yang sebagian besar merupakan UMKM (Usaha Mikro, Keci dan Menengah) mampu bertahan terhadap krisis.
Hal ini disebabkan karena sebagian besar usaha kreatif adalah non bankable financing dan produk merupakan produk end user. Pada usaha kreatif, untuk mempertahankan kelangsungan usaha, pelaku usaha kreatif sangat dituntut untuk terus berkreasi dan berinovasi sesuai dengan tuntutan pasar.
"Dari sisi pemasaran saat ini transaksi digital memiliki kekuatan jangkauan yang sangat luas. Mekanisme pembayaran bisa dilakukan secara online maupun offline, semua terasa sangat mudah. Media sosial untuk promosi berperan dalam kurun 24 jam. Kaum milenial dan generasi muda sangat tepat untuk menggeluti industri kreatif tersebut. Apalagi Bangka Belitung daerah pariwisata yang sangat memerlukan indutri ikutan sektor pariwisata seperti industri kreatif," jelas Devi,
Dia mengatakan, peluang industri kreatif tersebut sangat besar dan mampu menyerap tenaga kerja.
Terserapnya tenaga kerja pada industri kreatif yang banyak, akan mengurangi pengangguran, menurunkan angka kemiskinan dan memerkuat pengembangan sektor-sektor unggulan yang pada akhirnya berdampak terhadap perekonomian daerah.
(Bangkapos.com/Sela Agustika)
| Penurunan Dana Transfer Ujian Berat bagi Kemampuan Fiskal Bangka Belitung 2026 |
|
|---|
| Tingkatkan Pendapatan Daerah, DPRD Babel Dorong BUMD Jadi Penggerak Ekonomi Daerah |
|
|---|
| Suami Istri di Pemali Diduga Buka Prostitusi, Akademisi: Fenomena Amoral dan Delik Kesusilaan Berat |
|
|---|
| Akademisi Babel: Rokok Ilegal Bukan Sekadar Murah, tapi Rugikan Negara dan PAD |
|
|---|
| Detail Tata Ruang Ibu Kota Terlupakan, Pangkalpinang Punya PR Besar Pembangunan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.