Berita Bangka Barat

Siap-siap, Jika Tak Kantongi STTP Bawaslu Bangka Barat Bakal Bubarkan Kegiatan Kampanye

Meskipun sejumlah peserta pemilu telah mendapat lampu hijau untuk berkampanye. Namun, ada aturan yang wajib dipenuhi oleh para caleg

Penulis: Riki Pratama | Editor: Iwan Satriawan
bangkapos.com/Riki Pratama
Ketua Bawaslu Kabupaten Bangka Barat, Deni Ferdian. 

"Hanya mekanisme ini diangap apakah menarik di 2024, dengan kampanye yang berjalan ini cukup menyita perhatian, dan diharap memberikan dampak positif. Karena tujuan kampanye prinsip dasar memasarkan menjadi marketing produk yang ditawarkan, dari gagasan, ide dan hal substansial menjadi ruang inti bagi kebutuhan publik," kata Ariandi kepada Bangkapos.com, Selasa (28/11/2023).

Ia menambahkan, apabila melihat kebutuhan publik pasar, media kampanye menggunakan baliho dan spanduk masih lebih efektif. 

Karena, menurutnya pemilih tidak ingin dipaksa untuk melihat iklan dan kampanye pemilu di Babel masih sangat umum mengunakan media baliho dan lainnya.

"Saya kira itu tidak memberikan dampak ke pendidikan politik, pendidikan politik itu subtansinya demokrasi, memberikan gagagasan ide dan lain lain. Pada ruang baliho dan lain yang muncul gimmick sensasi yang hanya ditujukan menarik perhatian saja," terangnya.

Sehingga, dikatakan Ariandi, perlu memberikan arahan dan perhatikan ke kelompok tertentu dalam melakukan kampanye politik dan pendekatan konvensional masih dibutuhkan, seperti tatap muka dan dialog terbuka.

"Tidak hanya bisa tergantukan secara langsung melaui media sosial dan platform digital. Hanya medsos itu memiliki ruang tidak terbatas, isu dan waktu sehingga mereka bisa melakukan media kampanye dalam waktu  tidak terbatas," ujarnya.

Ia mengiingatkan, konteks yang dilakukan dalam kampanye bagaimana menjalankan strategi kampanye yang bisa berefek pada ruang elektoral, bukan sekedar popularitas dan gimmick. 

"Obrolan politik ini tidak ini tidak bisa dihindari, seperti apa konsumsi bagi publik, isu di daerah lebih minim dibanding isu nasional faktor bagimana dimensi ini tertutup karena pemilu serentak. Pemilu ini membuat fokus obrolan terpecah, lebih membicarakan pilpres, padahal nanti 2024 ada pilkada di akhir tahun," katanya.
(Bangkapos.com/Riki Pratama)

 

 


Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved