Pilpres 2024
Cerita Ganjar Tolak Ibu-ibu Ngajak Swafoto, Seorang ASN Berseragam sampai Mau Copot Emblem PNS
Cerita Ganjar menolak saat diajak ibu-ibu berswafoto karena masih mengenakan seragam ASN dan ngaku rela mencopot emblem PNS nya
Penulis: Hendra CC | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Masa kampanye para calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) peserta Pilpres 2024 saat ini sudah berjalan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan peserta Pilpres dan jadwal kampanye para peserta Pilpres 2024.
KPU juga telah menetapkan nomor urut capres-cawapres. Untuk nomor urut 1 ditetapkan pasangan Anies-Cak Imin, sedangkan nomor urut 2 pasangan Prabowo-Gibran dan nomor urut 3 pasangan Ganjar-Mahfud.
Ketiga calon saat ini sudah mulai melakukan kampanye, menyampaikan visi misinya kepada masyarakat di seluruh tanah air.
Capres Ganjar pun kerap melakukan kunjungan langsung ke warga di berbagai tempat di Indonesia.
Ia bahkan memiliki pengalaman saat bertemu dengan warga di Yogyakarta.
Ada seorang wanita yang mengenakan seragam ASN tiba-tiba mendekatinya dan minta swafoto.
Sontak mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun langsung menolaknya.
Pasalnya ia tahu, aturan ASN dilarang untuk turut serta dalam kampanye walaupun hanya sekedar berfoto dengan calon.
Karena dalam aturannya, ASN harus bersikap netral di pemilu. Bila hal itu terjadi justru ASN terkait akan terkena sangsi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
"Pada saat saya datang, ada ibu-ibu. "Pak Ganjar foto, Pak Ganjar foto". Dia kejar saya,. Saya tengok dia PNS," kata Ganjar saat berkunjung dan berdialog dengan jajaran Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Melihat yang datang wanita berseragam PNS tersebut, Ganjar pun menolaknya.
Namun perempuan PNS itu sempat guyon bahwa nanti emblem PNS-nya dicopot terlebih dulu kalau ingin berfoto bersama Ganjar.
"Saya ingat itu. Nanti kalau kena aturan, "Gak papa saya copot dulu pak (emblem PNS). Ini kejadian di Jogja. Saya rasa wajah saya itu seperti hantu," pungkas Ganjar diikuti tawa seluruh jajaran PWI
Ganjar lalu menyinggung PWI yang menurutnya tidak seperti itu.
"Oh lain, lain. Kalau ini (PWI) saya lihat pemberani semua. Nanti mau milih siapa aja saya tahu kok yang di sini," kata Ganjar
ASN Diminta Tetap Jaga Netralitas di Pemilu 2024
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan masa kampanye Pemilu 2024 dimulai, pada Selasa (28/11/2023).
Jubir TPN Ganjar Mahfud Abdullah Mansyur berharap aparatur sipil negara (ASN) dapat menjaga netralitasnya.
Menurutnya, hsl itu dapat dilakukan satu di antaranya dengan tidak menunjukkan simbol-simbol jari yang bersifat multiinterpretasi.
"Kami berharap kepasa penyelenggara negara, ada ASN yang jutaan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini juga kami berharap betul-betul menjaga netralitas untuk tidak menunjukkan keberpihakan pada salah satu calon," ucap Abdullah, kepada wartawan di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, pada Selasa (28/11/2023).
"Bahkan, kami berharap simbol-simbol tangan ataupun gerakan pun supaya tidak menunjukkan multiinterpretasi, sebaiknya penyelenggara negara menghindari itu," tegasnya.
Selain itu, Abdullah juga berharap aparat penegak hukum dalam hal ini TNI-Polri dapat menjaga netralitasnya jelang Pemilu 2024.
Ia menekankan agar netralitas bukan hanya manis di ucap, tapi juga harus direalisasikan dalam sikap dan perilaku.
"Kemudian kepada aparat penegak hukum juga, kami berharap betul-betul menjaga netralitas. Bicara aparat penegak hukum ada kepolisian, TNI-Polri, kan gitu. Kami berharap agar kata netralitas itu bukan hanya manis didengar oleh kita saja, tapi betul-betul direalisasikan di tengah lapangan," ungkap Abdullah.
"Mungkin keluarga tentara, keluarga polisi memang mereka punya hak secara politik, tapi kalau harus berkampanye atau menunjukkan keberpihakan itu, TPN berharap itu tidak terjadi. Sebab, itu menunjukkan ketidaknetralan dari aparat penegak hukum."
(Tribunnews.com/Reza Deni)
| PDIP Ajukan Gugatan ke PTUN, Sebut Gibran Bisa Batal Dilantik Jadi Wapres Jika KPU Langgar Hukum |
|
|---|
| Pelantikan Presiden Tetap di Jakarta Bukan di IKN, MPR Revisi Tata Tertib Pelantikan |
|
|---|
| Reaksi Titiek Soeharto saat Ditanya Apakah Bersedia Jadi Ibu Negara Dampingi Presiden Prabowo |
|
|---|
| Apa Kata Anies Baswedan Ketika Ditanya soal Rekonsiliasi dengan Prabowo : Kita Teman Demokrasi |
|
|---|
| Usai Putusan MK Tolak Gugatan, Kubu Anies dan Ganjar Kini Beri Selamat Kepada Prabowo-Gibran |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/Calon-Presiden-Nomor-Urut-3-Ganjar-Pranowo-291123.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.