Pengungkapan Human Trafficking

NS Wanita Asal Jakarta Diduga Korban TPPO, Terpaksa Open BO di Bangka, Kini Diamankan Polisi

Tim gabungan ini berhasil mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human Trafficking di Bangka Belitung

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: Dedy Qurniawan
Bangkapos.com/Deddy marjaya 
 PPA Sat Reskrim Polres Bangka dan PPA Dit Krimum Polda Kepulauan Bangka Belitung di Bangka Belitung mengamankan korban dugaan human trafficking di Wisma Rasa Sayang Kamis (7/12/2023). 

De mengaku tamu yang datang tidak tentu bahkan kadang tidak ada sama sekali.

Dalam seminggu kadang hanya sekali dua kali melayani BO. Sebab tidak semua yang datang BO terkadang hanya minum-minum saja.

"Seminggu ni baru 2 kali, la biasa kadang cuma seminggu 1 kali, malah pernah dak ada sama sekali yang BO cuma minum-minum aja tamunya," kata De

Wanita Asal Jakarta Terjebak Open BO

Sat Reskrim Polres Bangka dan PPA Dit Krimum Polda Kepulauan Bangka Belitung di Bangka Belitung mengamankan NS korban dugaan human trafficking di Wisma Rasa Sayang Kamis (7/12/2023).
Sat Reskrim Polres Bangka dan PPA Dit Krimum Polda Kepulauan Bangka Belitung di Bangka Belitung mengamankan NS korban dugaan human trafficking di Wisma Rasa Sayang Kamis (7/12/2023). (Bangkapos.com/Deddy marjaya )

Sebelumnya bangkapos.com mendapat curhat dari seorang wanita muda berusia dua puluhan yang kita sebut Ranum terpaksa bekerja di Lokalisasi berkedok Kafe di Pulau Bangka.

Mirisnya demi bertahan hidup dan untuk membayar utang, sang wanita terpaksa harus Open BO melayani nafsu para pria hidung belang.

Awalnya diajak oleh seorang teman dari tempat asalnya, Ranum setuju untuk bekerja di Pulau Bangka tanpa mengetahui bahwa pekerjaannya akan melibatkan layanan Open BO.

Ranum, dalam wawancara dengan Bangkapos.com, mengungkapkan bahwa awalnya dia hanya diminta menemani minum tamu atau Lady Companion (LC) di salah satu kafe.

Namun, setelah tiba di Pulau Bangka, dia baru mengetahui bahwa pendapatannya sebagian besar berasal dari layanan Open BO.

Uang mess yang mahal, sekitar Rp650 ribu, membuat pekerja di kafe tersebut terpaksa membuka layanan tersebut demi menutupi biaya hidup dan pendapatan.

"Walaupun pikiran aku ga Open BO ga masalah, tapi ternyata pas sampe sini harus bayar uang mess Rp650 ribu," ungkap Ranum

Ranum, yang masih baru bekerja di Pulau Bangka, mengaku bahwa uang tips dari menemani tamu tidak mencukupi untuk menutupi biaya hidupnya.

Untuk itu, dia terpaksa membuka layanan Open BO sekali dengan tarif Rp400 ribu untuk mengatasi kebutuhannya.

"Sekali pas aku tahu bayarannya aku udah ga mau lagi. Makanya aku hubungi pacar ku minta tolong dia," tambahnya.

Ranum mengungkapkan keinginannya untuk segera keluar dari tempat kerjanya, tetapi dia masih memiliki utang sekitar Rp3 juta.

Ilustrasi PSK
Ilustrasi PSK (Bangkapos/Krista(Magang))
Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved