Ada Peternak di Bangka Tengah Tolak Vaksin PMK, Akademisi Ulas Penyebabnya

Akademisi Kebijakan Publik STISIPOL Pahlawan 12, Bambang Ari Satria menyoroti adanya penolakan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku.

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: nurhayati
Ist/Dinas Pertanian Bateng
Para petugas dan dokter hewan Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah saat menyuntik vaksin PMK untuk sejumlah sapi yang ada di Kecamatan Koba dan Lubuk Besar, Sabtu (25/6/2022). 

Namun Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah menemukan bahwa sebagian peternak menolak untuk dilakukan vaksinasi PMK pada hewan ternaknya.

Karena adanya peternak yang enggan hewan ternaknya divaksin PMK, maka dosis vaksin PMK yang diterima pemkab Bangka Tengah ikut menurun.

Tercatat dosis vaksin PMK di Bangka Tengah pada tahun 2023 ada sebanyak 4.054 dosis.

"Tahun 2023 ini dosis vaksinasi kita lebih sedikit dbanding tahun 2022. Hal ini dikarenakan banyakanya penolakan dari masyarakat," kata Subkoordinator Kesehatan Hewan DPKP Bangka Tengah, Drh Rahmawati kepada Bangkapos.com.

Dia mengungkap dari enam kecamatan di Bangka Tengah, peternak di kecamatan Pangkalanbaru terutama yang menolak.

"Terutama peternak di wilayah Pangkalan Baru, sehingga dari  6 kecamatan capaian vaksin di kecamatan ini yang paling sedikit," katanya.

Alasan peternak menolak vaksin PMK, satu diantaranya karena kasus PMK di Bangka Belitung terkhusus di Bangka Tengah sudah mereda.

"PMK 2023 sudag cukup mereda, laporan kasus PMK hanya dilaporkan kasus pada bulan Juni 2023. Sebanyak 19 ekor sapi dari luar pulau Bangka yang baru datang. Maka mereka merasa tidak perlu divaksin karena tidak ada kasus PMK pada tahun ini," jelasnya.

Kedati begitu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah terus memberi edukasi kepada peternak agar hewan ternak tetap dilakukan vaksin PMK.

"Tetap melakukan edukasi. Hanya memang kurang berhasil. Masih banyak penolakan. Sekarang kita vaksin yang bersedia saja, yang tidak kita skip," katanya.

Dia menambahkan vaksinasi PMK di Bangka Tengah belum mencapai target 90 persen dari jumlah populasi yang ada.

"Belum 90 persen dari data populasi. Populasi kita ada 6.650 ekor, tapi yang tervaksin baru 4.000 ekor," ungkap Rahmawati. 

(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita) 

 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved