Berita Pangkalpinang

Tingkatkan Literasi dan Inklusi Pasar Modal, BEI Lakukan Edukasi Hingga ke Pelosok

Peserta literasi dan inklusi pasar modal di luar pelaksanaan sekolah pasar modal (SPM) pada 2023 kemarin mencapai 35.500 orang

Penulis: Sela Agustika | Editor: khamelia
(Bangkapos.com/Sela Agustika).
Kantor perwakilan bursa efek Indonesia (BEI) Bangka Belitung saat mengelar Sekolah Pasar Modal 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kantor perwakilan bursa efek Indonesia (BEI) Bangka Belitung terus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal hingga kepelosok daerah, khususnya daerah yang belum tersentuh informasi pasar modal.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Bangka Belitung, Fahmi Al Kahfi menyebut dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal sepanjang tahun 2023 pihaknya telah melakukan banyak sekali kegiatan seperti sekolah pasar modal (SPM), duta pasar modal (DPM) bagi mahasiswa hingga literasi kepada ASN dan perangkat desa.

"Sebagai upaya peningkatkan literasi dan inklusi pasar modal di tahun 2024 ini, pada 2023 kantor perwakilan BEI bangka belitung telah melakukan edukasi pasar modal kepada masyarakat di Bangka Belitung sebanyak 5000 lebih peserta melalui pelaksanaan SPM dari target awal sebanyak 3000 orang dan kegiatan tersebut akan terus berlanjut di tahun 2024 ini," ungkap Fahmi Jum'at (26/1/2024).

Sementara itu Kata Fahmi, peserta literasi dan inklusi pasar modal di luar pelaksanaan sekolah pasar modal (SPM) pada 2023 kemarin mencapai 35.500 peserta. Pencapian melebihi 270 persen  dari target awal hanya sebesar 13.000 peserta.

"Ini menjadi indikator positif meningkatnya ketertarikan masyarakat di Provinsi Bangka Belitung terhadap investasi di pasar modal. Hal ini tidak luput dari support rekan-rekan Duta Pasar Modal (DPM) yang tersebar di hampir seluruh universitas yang ada di Bangka Belitung khususnya yang sudah memiliki Galeri Investasi BEI di kampusnya," ujarnya.

Dia menyebut, sepanjang tahun 2023 kemarin tercipta 500 lebih kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal di Bangka Belitung dari yang ditargetkan hanya 350 kegiatan.

"Animo masyarakat mulai meningkat cukup pesat terhadap permintaan kegiatan berkaitan dengan pasar modal," ucap Fahmi.

Dia berharap pada tahun 2024 ini masyarakat semakin sadar akan pentingnya literasi keuangan khususnya dalam hal investasi.

Selain instrument saham, ditahun 2024 ini masyarakat banyak juga yangmulai tertarik kepada intrumen reksadana dan obligasi karena dinilai sebagai salahsatu strategi investasi yang konservatif menyambut awal tahun .

"Kami mengajak agar seluruh elemen masyarakat dari mulai pemerintahan provinsi, kota dan kabupaten hingga ke desa – desa bahkan sampai diranah komunitas bisa ikut andil bersama dan berkolaborasi untuk pemerataan literasi di masyarakat agar masyarakat kita di Bangka Belitung juga bisa lebih waspada terhadap investasi bodong," tuturnya.

Bangkapos.com/Sela Agustika

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved