Bangka Pos Hari Ini

Ratusan Biopori Bakal Ditanam di Pangkalpinang, Idealnya Setiap Rumah Punya Area Resapan Air

Daerah resapan air di Pangkalpinang, ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sudah banyak berkurang.

Editor: M Ismunadi
Bangkapos.com
Bangka Pos Hari Ini, Selasa (6/2/2024). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Daerah resapan air di Pangkalpinang, ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sudah banyak berkurang.

Hal itu disebabkan pembangunan yang berlangsung selama ini.

Pun berkurangnya daerah resapan air itu menjadi satu faktor penyebab banjir di Pangkalpinang.

Kepala Satuan Kerja (Satker) Operasi dan Pemeliharaan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bangka Belitung, Rudy Susilo menyebut berkurangnya daerah serapan air itu terjadi di beberapa titik yang padat penduduk seperti misalnya di Kelurahan Gedung Nasional, Kecamatan Tamansari.

“Kebanyakan daerah-daerah resapan airnya sudah banyak dibangun paving block, dicor atau dibangun jalan. Harus ada lahan kosong yang tidak matikan, itu harus jelas. Resapan air itu kan bisa seperti sumur resapan atau biopori. Kalau semuanya dicor, pasti air itu akan mencari kemana-mana (jalan keluarnya-red)," kata Rudy saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/2/2024).

Untuk mengatasinya, Rudy mengaku BWS Babel sendiri kedepannya akan membangun biopori di sejumlah titik di Kota Pangkalpinang.

"Kalau sumur resapan kami belum ada (program pembangunannya-red). Kalau biopori kami ada," jelasnya.

Biopori sendiri merupakan pipa berdiameter tidak terlalu besar yang ditanam di dalam tanah dengan kedalaman sekitar 1 meter.

"Dalam pipa itu dimasukan daun-daun, terus sisi pipanya diberi bolongan-bolongan supaya air masuk ke sana dan kemudian menyerap dan menyebar dalam tanah. Itu bisa mempercepat turunnya genangan air," ucapnya.

Rudy menyebut, pada dasarnya sudah ada ribuan biopori yang dipasang di kabupaten-kabupaten yang ada di Bangka Belitung.

Sementara untuk di Kota Pangkalpinang sendiri realisasi pembangunannya baru akan dilakukan pada tahun ini.

"Nanti kita bisa lihat kecepatannya dalam menyerap air itu," ungkapnya.

Kendati demikian, dirinya belum bisa memastikan berapa jumlah unit biopori yang bakal dipasang di Kota Pangkalpinang.

"Tapi untuk tahun ini kita fokuskan dan perbanyak di Kota Pangkalpinang. Misalnya kalau dapat 1.000, 400-nya kita tanam di Kota Pangkalpinang. Sisanya baru kita sebarkan di kabupaten-kabupaten," jelasnya.

Kemudian, Rudy juga menjelaskan tentang sumur resapan yang pembangunannya membutuhkan biaya yang jauh lebih besar.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved